Pre-eklampsia, Penyakit Akibat Hipertensi Saat Hamil

Tekanan darah pada ibu hamil perlu diperhatikan. Jika terlalu tinggi bisa berakibat fatal seperti menimbulkan preeklamsia.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Jul 2013, 11:30 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2013, 11:30 WIB
hamil-hipertensi-130707b.jpg
Tekanan darah pada ibu hamil perlu diperhatikan. Jika terlalu tinggi bisa berakibat fatal seperti menimbulkan preeklamsia. Jika tak diobati, ibu dan janinnya bisa mengalami komplikasi.

Definisi

Seperti dilansir dari Mayoclinic, Senin (8/7/2013), pre-eklampsia merupakan suatu kondisi yang berbahaya pada saat hamil yang diakibatkan oleh tekanan darah tinggi dan kelebihan protein dalam urine. Penyakit ini timbul setelah 20 minggu usia kehamilan. Apabila tak segera diobati, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu dan janin seperti.

1. Aliran darah ke plasenta berkurang

Pre-eklampsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke plasenta. Jika plasenta tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup, bayi Anda akan kekurangan oksigen dan nutrisi. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan janin lambat, berat badan bayi rendah, kelahiran prematur, dan bayi Anda sulit bernapas.

2. Risiko kerusakan pada plasenta meningkat

Pre-eklampsia akan menyebabkan plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya melahirkan. Hal ini akan menyebabkan plasenta rusak dan pendarahan berat akan dialami. Sehingga, jiwa Anda dan si bayi akan terancam.

3. Sindrom HELLP

HELLP merupakan singkatan dari hemolisis (penghancuran sel darah merah), enzim hati dan jumlah trombosit akan meningkat. Beberapa gejala akan muncul bila Anda mengalami sindrom ini, seperti mual dan muntah, sakit kepala, dan nyeri perut bagian kanan atas. Sindrom HELLP dapat terjadi sebelum gejala pre-eklampsia muncul. Sindrom ini sangat berbahaya dan dapat mengancam jiwa ibu dan bayi.

4. Eklampsia. Bila pre-eklampsia tidak segera ditangani dapat menimbulkan penyakit eklampsia yang pada dasarnya sama dengan pre-eklampsia namun  ditambah dengan serangan kejang. Gejala yang muncul bila Anda mengalami eklampsia adalah nyeri di bagian perut kanan atas, sakit kepala, penglihatan terganggu, dan terjadi perubahan status mental, seperti penurunan kewaspadaan. Bila tidak cepat diobati, organ-organ vital (otak, hati dan ginjal) bisa rusak dan akan menyebabkan koma. Risiko kematian bagi Anda dan si bayi turut meningkat.

5. Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler di masa depan

Tak hanya pre-eklampsia saja, ada 3 gangguan tekanan darah tinggi lain yang dapat terjadi selama kehamilan, yakni:
  • Hipertensi gestasional. Wanita yang mengalami hal ini hanya ditandai dengan tekanan darah yang tinggi namun tidak mengalami kelebihan protein dalam urine mereka. Beberapa wanita dengan hipertensi gestasional dapat mengembangkan penyakit preeklamsia.
  • Hipertensi kronis. Hipertensi kronis adalah tekanan darah tinggi yang muncul sebelum usia kehamilan menginjak 20 minggu atau berlangsung lebih dari 12 minggu setelah melahirkan. Biasanya, hipertensi kronis tidak dapat terdeteksi sebelum kehamilan.
  • Preeklamsia ditumpangkan pada hipertensi kronis. Kondisi ini terjadi pada wanita yang memiliki tekanan darah tinggi kronis sebelum kehamilan. Hal ini akan menyebabkan tekanan darah tinggi semakin memburuk dan kandungan protein dalam urine selama kehamilan semakin meningkat.
Gejala

Apabila Anda mengalami penyakit pre-eklampsia, gejala-gejala berikut ini yang Anda rasakan.
  1. Hipertensi. Tekanan darah Anda akan mengalami peningkatan. Misalnya menjadi 140/90 milimeter merkuri (mm Hg) atau lebih tinggi.
  2. Berat badan bertambah. Biasanya lebih dari 2 pon (0,9 kilogram) seminggu.
  3. Sakit kepala.
  4. Penglihatan terganggu (kabur, sensitif terhadap cahaya, dll).
  5. Mual dan muntah.
  6. Produksi urine menurun.
  7. Ada kandungan protein yang tinggi dalam urine (proteinuria)
  8. Nyeri perut di bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk sisi kanan.
  9. Mengalami pembengkakan. Namun, gejala ini tidak bisa dianggap sebagai gejala dari penyakit pre-eklampsia karena hal ini kebanyakan dialami pada masa kehamilan.
Penyebab

Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit pre-eklampsia pada waktu hamil, antara lain:
  1. Riwayat keluarga. Bila anggota keluarga Anda ada yang mengidap penyakit ini, risiko Anda untuk mengalaminya semakin besar.
  2. Umur. Risiko pre-eklampsia pada wanita hamil muda lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang usianya lebih dari 40 tahun.
  3. Banyaknya bayi yang dikandung. Pre-eklampsia sering terjadi pada wanita yang mengandung bayi kembar, kembar tiga, atau kelipatannya.
  4. Obesitas. Apabila Anda gemuk, risiko pre-eklampsia semakin meningkat.
  5. Kurang vitamin D. Beberapa bukti menunjukkan bahwa pre-eklampsia kan timbul bila Anda kekurangan vitamin D. Pada awal kehamilan, vitamin ini berfungsi sebagai pencegahan.
  6. Memiliki kadar protein tinggi. Wanita hamil yang memiliki kandungan protein tinggi dalam darah ataupun urine memiliki risiko lebih besar untuk mengidap penyakit pre-eklampsia. Pertumbuhan dan fungsi dari pembuluh darah akan terganggu oleh kandungan protein ini.
  7. Diabetes. Wanita yang menderita penyakit diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi terkena pre-eklampsia pada kehamilannya.
Pengobatan

Agar Anda tidak terkena penyakit apapun selama kehamilan, termasuk pre-eklampsia, tak ada salahnya untuk melakukan perawatan prenatal sejak dini secara teratur. Namun, bila Anda memang telah mengidap pre-eklampsia, Anda dapat menanganinya lebih cepat. Anda dapat melakukan beberapa tes berikut ini untuk meminimalisir resiko komplikasi.
  1. Tes darah. Dengan melakukan tes ini, Anda dapat melihat apakah hati dan ginjal Anda berfungsi dengan baik. Selain itu, tes ini dapat menentukan apakah darah Anda memiliki jumlah trombosit normal atau tidak.
  2. Tes urine. Sampel urine yang diambil selama setidaknya 12 jam dan maksimal 24 jam dapat menghitung berapa banyak protein yang hilang dalam urine dan dapat melihat indikasi keparahan penyakit pre-eklampsia.
  3. USG janin. Pertumbuhan bayi Anda harus terus dipantau dengan menggunakan USG. Tes ini menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi pada jaringan di daerah perut Anda. Gelombang suara dijabarkan ke dalam pola area terang dan gelap - menciptakan gambar bayi Anda di monitor yang dapat direkam secara elektronik atau film untuk melihat bagian dalam rahim Anda.
  4. Uji nonstress atau profil biofisik. Jenis tes ini digunakan untuk memastikan bahwa bayi Anda mendapatkan cukup oksigen dan makanan. Tes nonstress adalah prosedur untuk memeriksa bagaimana detak jantung bayi Anda bereaksi ketika bayi Anda bergerak. Apabila denyut jantung meningkat setidaknya 15 kali per menit selama minimal 15 detik dua kali dalam periode 20 menit, bayi Anda berarti dalam kondisi yang baik. Sebuah profil biofisik menggabungkan USG dengan tes nonstress untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang pernapasan bayi Anda, nada, gerakan dan volume cairan ketuban di dalam rahim Anda.-obat-obatan

Apabila Anda telah didiagnosis mengidap penyakit pre-eklapmsia tetapi masih tergolong ringan dan masih jauh dengan waktu kelahiran, dokter hanya merekomendasikan untuk istirahat di tempat tidur (bedrest) guna menurunkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah ke plasenta, dan memberikan waktu bayi Anda untuk tumbuh dewasa. Namun, apabila penyakit pre-eklampsia yang Anda derita semakin memburuk, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk mengonsumsi jenis obat di bawah ini:

  • Obat untuk menurunkan tekanan darah. Obat-obat ini disebut antihipertensi yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah Anda sampai Anda melahirkan.
  • Kortikosteroid. Jika Anda memiliki pre-eklampsia berat atau sindrom HELLP, obat kortikosteroid dapat meningkatkan fungsi hati dan fungsi trombosit untuk membantu memperpanjang masa kehamilan Anda. Kortikosteroid juga dapat membantu paru-paru bayi Anda menjadi lebih matang dalam waktu 48 jam. Hal ini menjadi langkah penting untuk membantu bayi prematur mempersiapkan kehidupan di luar rahim.
  • Obat anticonvulsive. Jika pre-eklampsia Anda sudah parah, dokter mungkin meresepkan obat anticonvulsive, seperti magnesium sulfat, untuk mencegah kejang pertama.
Namun, bila waktu melahirkan sudah dekat dan Anda masih mengidap penyakit pre-eklampsia yang tergolong parah, dokter akan merekomendasikan untuk segera melahirkan bayi Anda. Pada saat melahirkan, Anda mungkin akan diberikan magnesium sulfat intravena untuk meningkatkan aliran darah rahim dan mencegah kejang. Dokter Anda mungkin merekomendasikan kelahiran sesar jika persalinan inducing sulit dilakukan akibat usia kehamilan dari si bayi. Semakin dini usia kehamilan, tenaga untuk merangsang lebih sulit dilakukan.

(Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya