Beberapa minggu terakhir selama bulan Ramadan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menelusur berbagai tempat untuk melihat peredaran makanan berbahaya dan tak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Namun, penelusuran yang rutin dilakukan oleh BPOM ini masih menemukan beberapa jenis makanan yang di dalamnya mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti formalin, rhodamin B, boraks, sakarin, benzoat, methanyl yellow, dan siklamat, di mana kesemuanya itu tidak baik bagi tubuh.
"Seperti formalin, bisa dibilang multifungsi. Formalin memang digunakan untuk membuat sesuatu awet, misalnya pada mayat dan kayu. Namun, hal itu malah disalahgunakan agar membuat makanan dapat bertahan lama," ujar Hayati Amal selaku Pelaksana Tugas Kepala BPOM, di Jakarta Pusat, seperti ditulis Jumat (2/8/2013).
Ia juga menjelaskan bahwa penggunaan siklamat pada makanan sebenarnya tidak dilarang. Namun, apabila digunakan secara berlebihan, hal itu tidak baik bagi kesehatan manusia.
"Jika makanan itu dibuat dengan menggunakan bahan-bahan tersebut, makanan tersebut akan berpendar ketika terkena sinar ultraviolet (UV). Namun, ada beberapa jenis makanan yang harus diuji di laboratorium," sahut Roy Sparringa, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. (Igw)
Namun, penelusuran yang rutin dilakukan oleh BPOM ini masih menemukan beberapa jenis makanan yang di dalamnya mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti formalin, rhodamin B, boraks, sakarin, benzoat, methanyl yellow, dan siklamat, di mana kesemuanya itu tidak baik bagi tubuh.
"Seperti formalin, bisa dibilang multifungsi. Formalin memang digunakan untuk membuat sesuatu awet, misalnya pada mayat dan kayu. Namun, hal itu malah disalahgunakan agar membuat makanan dapat bertahan lama," ujar Hayati Amal selaku Pelaksana Tugas Kepala BPOM, di Jakarta Pusat, seperti ditulis Jumat (2/8/2013).
Ia juga menjelaskan bahwa penggunaan siklamat pada makanan sebenarnya tidak dilarang. Namun, apabila digunakan secara berlebihan, hal itu tidak baik bagi kesehatan manusia.
"Jika makanan itu dibuat dengan menggunakan bahan-bahan tersebut, makanan tersebut akan berpendar ketika terkena sinar ultraviolet (UV). Namun, ada beberapa jenis makanan yang harus diuji di laboratorium," sahut Roy Sparringa, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. (Igw)