Angka kematian ibu dan bayi, kesehatan anak dan ibu, juga yang berkaitan erat dengan gizi masyarakat di Indonesia, tidak bisa dilakukan oleh hanya satu pihak, melainkan banyak pihak.
Menurut Sekretaris Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Kuwat Sri Handoyo, untuk mewujudkan program ini perlu adanya integrasi antara sub sistem yang ada di Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak.
"Upaya kesehatan akan berhasil, kalau SDM (sumber daya manusia) yang ada benar-benar kompeten. Tidak hanya itu. Dibutuhkan juga obat dan alat kesehatan yang mencukupi sesuai dengan kebutuhan," kata dr. Kuwat dalam diskusi bertema 'Kinerja Program Gizi dan Kesehatan Ibu Anak' di Ruang Maharmardjono Kemenkes, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/12/2013).
Selain itu, lanjut dia, perlu ada pembiayaan yang berasal tidak hanya dari pemerintah daerah, melainkan juga pusat. Dan jangan lupa, untuk melibatkan masyarakat demi mewujudkan program ini.
"Penelitian dan pengembangan pun jangan dilupakan," kata dr. Kuwat menambahkan.
(Adt/Abd)
Menurut Sekretaris Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Kuwat Sri Handoyo, untuk mewujudkan program ini perlu adanya integrasi antara sub sistem yang ada di Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak.
"Upaya kesehatan akan berhasil, kalau SDM (sumber daya manusia) yang ada benar-benar kompeten. Tidak hanya itu. Dibutuhkan juga obat dan alat kesehatan yang mencukupi sesuai dengan kebutuhan," kata dr. Kuwat dalam diskusi bertema 'Kinerja Program Gizi dan Kesehatan Ibu Anak' di Ruang Maharmardjono Kemenkes, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/12/2013).
Selain itu, lanjut dia, perlu ada pembiayaan yang berasal tidak hanya dari pemerintah daerah, melainkan juga pusat. Dan jangan lupa, untuk melibatkan masyarakat demi mewujudkan program ini.
"Penelitian dan pengembangan pun jangan dilupakan," kata dr. Kuwat menambahkan.
(Adt/Abd)