Berubahnya sistem kesehatan yang diterapkan pemerintah sejak 1 Januari lalu memang masih membuat kebanyakan masyarakat bingung. Tapi, pemerintah punya alasan mengapa sistem kesehatan perlu diubah.
Menurut pemerintah, bila sistem kesehatan tidak diubah maka akan membuat biaya kesehatan semakin tinggi dan masyarakat yang tidak mampu tidak dapat menjangkau layanan kesehatan.
Seperti diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan, Ali Gufron Mukti dalam kesempatannya di acara silaturahmi sosial `Mendorong Optimalisasi Pelayanan Kesehatan` di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (4/2/2014) bahwa sistem yang dulu dilaksanakan atau disebut 'Fee for Service' merupakan sistem pembayaran yang tidak efisien.
"Fee for Service itu adalah pembayaran yang tidak efisien dan tidak mendidik karena dengan itu, setiap tindakan atau obat diganti dan dibayar," jelas Wamenkes.
Wamenkes menganggap akan lebih baik bila biaya pelayanan kesehatan dihitung berdasarkan banyaknya obat atau pemeriksaan yang banyak meskipun tidak diperlukan.
"Jadi dengan adanya sistem ini, rumah sakit atau dokter bisa memberikan layanan dengan biaya efektif dan tidak rugi. Untuk itu rumah sakit harus memiliki pendapatan yang lebih dari pengeluaran," jelasnya. [Baca juga: Wamenkes Janji Perbaiki Kekurangan JKN].
(Fit/Mel/*)
Menurut pemerintah, bila sistem kesehatan tidak diubah maka akan membuat biaya kesehatan semakin tinggi dan masyarakat yang tidak mampu tidak dapat menjangkau layanan kesehatan.
Seperti diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan, Ali Gufron Mukti dalam kesempatannya di acara silaturahmi sosial `Mendorong Optimalisasi Pelayanan Kesehatan` di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (4/2/2014) bahwa sistem yang dulu dilaksanakan atau disebut 'Fee for Service' merupakan sistem pembayaran yang tidak efisien.
"Fee for Service itu adalah pembayaran yang tidak efisien dan tidak mendidik karena dengan itu, setiap tindakan atau obat diganti dan dibayar," jelas Wamenkes.
Wamenkes menganggap akan lebih baik bila biaya pelayanan kesehatan dihitung berdasarkan banyaknya obat atau pemeriksaan yang banyak meskipun tidak diperlukan.
"Jadi dengan adanya sistem ini, rumah sakit atau dokter bisa memberikan layanan dengan biaya efektif dan tidak rugi. Untuk itu rumah sakit harus memiliki pendapatan yang lebih dari pengeluaran," jelasnya. [Baca juga: Wamenkes Janji Perbaiki Kekurangan JKN].
(Fit/Mel/*)