Sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengambil contoh jaringan di vagina bisa digunakan di rumah tanpa perlu ke rumah sakit.
Alat yang disebut Delphi screener ini bermanfaat sekali dalam membantu para wanita mendeteksi secara dini kanker serviks lewat pengambilan sampel spesimen (cairan vagina) yang dapat dilakukan sendiri di rumah.
"Walaupun di Belanda kanker serviks sudah menjadi program pemerintah dan semua warga Belanda gratis menjalani pap Smear, namun masih banyak yang mengaku enggan melakukannya. Sebagian besar beralasan karena tidak nyaman dengan prosedurnya atau malu memperlihatkan organ intim kepada orang asing," kata Co-founder Delphi Bioscience Netherlands, Rene Hol. Karena itu, alat seperti Delphi dibuat.
"Delphi screener ini merupakan inovasi teknologi terbaru di Indonesia untuk meningkatkan kepedulian wanita terhadap deteksi dini kanker serviks," kata Wakil Presiden SOHO Global Medika, Obed Fukliang di Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Alat yang dibuat di Belanda oleh perusahaan penyedia alat kesehatan, Delphi Bioscience Netherlands didatangkan langsung ke Indonesia oleh SOHO Global Medika.
Mudah digunakan
Delphi Screener sangat mudah digunakan dan tidak membuat sakit. Pengguna hanya memasukkan alat ini ke dalam vaginanya. Setelah mencapai leher rahim, pengguna hanya perlu menekan tombol pada alat selama 3 detik lalu dilepaskan pelan-pelan. Setelah dikeluarkan, tekan kembali tombol di atas wadah yang disediakan di dalam kemasan hingga keluar cairan.
"Cairan tersebut akan menjadi sampel yang harus dibawa ke laboratorium. Sejauh ini kita baru bekerjasama dengan Klinik Paramitha," kata Obed.
Alat ini sudah tersedia di seluruh Indonesia dengan harga Rp 715.000, harga tersebut sudah termasuk pajak.
"Alat ini sangat aplikatif dan hanya bisa dipakai satu kali. Distribusinya sudah ada di seluruh Indonesia di cabang-cabang Parit Padang Global (distributor tunggal SOHO Global Health). Dalam seminggu ini akan ada di semua cabang klinik Paramitha dan beberapa rumah sakit umum," ujar Obed.
Dalam Jurnal Gok et al British Medical Journal 340 tahun 2010, sebuah penelitian melibatkan 121 wanita berusia 25 sampai 65 tahun yang terdiri dari wanita yang tidak pernah melakukan pap smear dan tidak pernah lagi melakukan pap smear dalam empat tahun.
Hasil studi menunjukan 73 persen wanita yang bersedia melakukan pemeriksaan rutin menggunakan Delphi Screener lebih mudah memantau kondisi tubuhnya dan bebas dari kanker serviks.
53 Juta perempuan derita kanker serviks
Berdasarkan data dari Globocam 2012, sebanyak 80 persen kasus kanker serviks terjadi di negara berkembang. Di Indonesia sendiri diperkirakan 53 juta perempuan Indonesia berisiko mengidap kanker serviks.
(Mia/Abd)
Alat yang disebut Delphi screener ini bermanfaat sekali dalam membantu para wanita mendeteksi secara dini kanker serviks lewat pengambilan sampel spesimen (cairan vagina) yang dapat dilakukan sendiri di rumah.
"Walaupun di Belanda kanker serviks sudah menjadi program pemerintah dan semua warga Belanda gratis menjalani pap Smear, namun masih banyak yang mengaku enggan melakukannya. Sebagian besar beralasan karena tidak nyaman dengan prosedurnya atau malu memperlihatkan organ intim kepada orang asing," kata Co-founder Delphi Bioscience Netherlands, Rene Hol. Karena itu, alat seperti Delphi dibuat.
"Delphi screener ini merupakan inovasi teknologi terbaru di Indonesia untuk meningkatkan kepedulian wanita terhadap deteksi dini kanker serviks," kata Wakil Presiden SOHO Global Medika, Obed Fukliang di Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Alat yang dibuat di Belanda oleh perusahaan penyedia alat kesehatan, Delphi Bioscience Netherlands didatangkan langsung ke Indonesia oleh SOHO Global Medika.
Mudah digunakan
Delphi Screener sangat mudah digunakan dan tidak membuat sakit. Pengguna hanya memasukkan alat ini ke dalam vaginanya. Setelah mencapai leher rahim, pengguna hanya perlu menekan tombol pada alat selama 3 detik lalu dilepaskan pelan-pelan. Setelah dikeluarkan, tekan kembali tombol di atas wadah yang disediakan di dalam kemasan hingga keluar cairan.
"Cairan tersebut akan menjadi sampel yang harus dibawa ke laboratorium. Sejauh ini kita baru bekerjasama dengan Klinik Paramitha," kata Obed.
Alat ini sudah tersedia di seluruh Indonesia dengan harga Rp 715.000, harga tersebut sudah termasuk pajak.
"Alat ini sangat aplikatif dan hanya bisa dipakai satu kali. Distribusinya sudah ada di seluruh Indonesia di cabang-cabang Parit Padang Global (distributor tunggal SOHO Global Health). Dalam seminggu ini akan ada di semua cabang klinik Paramitha dan beberapa rumah sakit umum," ujar Obed.
Dalam Jurnal Gok et al British Medical Journal 340 tahun 2010, sebuah penelitian melibatkan 121 wanita berusia 25 sampai 65 tahun yang terdiri dari wanita yang tidak pernah melakukan pap smear dan tidak pernah lagi melakukan pap smear dalam empat tahun.
Hasil studi menunjukan 73 persen wanita yang bersedia melakukan pemeriksaan rutin menggunakan Delphi Screener lebih mudah memantau kondisi tubuhnya dan bebas dari kanker serviks.
53 Juta perempuan derita kanker serviks
Berdasarkan data dari Globocam 2012, sebanyak 80 persen kasus kanker serviks terjadi di negara berkembang. Di Indonesia sendiri diperkirakan 53 juta perempuan Indonesia berisiko mengidap kanker serviks.
(Mia/Abd)