Waspadai Gejala Katarak Serta Faktor Risiko yang Bisa Menyebabkan Kebutaan

Gejala katarak ini perlu diwaspadai.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 26 Jun 2019, 10:20 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2019, 10:20 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Katarak merupakan kondisi sakit mata yang umum terjadi. Katarak ini bukan sembarang penyakit mata. Orang dengan kondisi katarak ini kerap mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Kondisi ini biasa terjadi pada manula. Penderitanya akan berujung pada kebutaan. Penyakit mata ini umumnya disebabkan oleh proses penuaan yang mendorong adanya perubahan pada lensa mata yang mengeruh atau buram.

Namun bukan berarti kamu yang berusia muda tidak mungkin terkena penyakit ini. Katarak dengan kondisi ringan bisa saja menyerang kamu yang masih berusia muda. Namun saat usia yang telah menginjak 60-an, penyakit ini menyebabkan masalah penglihatan yang cukup serius.

Penyakit ini memang tak bisa dianggap sepele. Untuk itu, kamu perlu waspada dan mengenal gejala katarak sejak dini. Berikut ini Liputan6.com, Rabu (26/6/2019) telah merangkum dari berbagai sumber gejala katarak, penyakit mata yang cukup membahayakan.

Mengenal Katarak

Gejala Katarak
Katarak

Katarak merupakan kondisi dimana lensa mata menjadi keruh dan berawan. Lensa mata yang seharusnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh sehingga pandangan menjadi kabur dan penderita tidak dapat melihat dengan jelas.

Katarak kerap terjadi secara perlahan-lahan sehingga penglihatan terganggu secara beragam sesuai dengan tingkat kekeurahan lensa. Kecepatan gangguan katarak pada seseorang tidak dapat diprediksi, karena katarak pada setiap individu berbeda-beda. Bahkan perkembangannya pun berbeda antara satu mata dengan mata sebelahnya.

Adapun tahapan katarak yang kerap terjadi adalah katarak immature, katarak matur, dan katarak hipermatur.

Katarak merupakan kondisi sakit mata yang umum terjadi. Kondisi ini biasanya kerap menyerang laki-laki dan perempuan berusia lanjut. Namun kamu tak perlu cemas atau takut, karena kamu bisa menurunkan risiko katarak dengan mengontrol faktor risikonya.

Gejala Katarak

Gejala katarak yang kerap dirasakan penglihatan menjadi berkabut dan semakin kabur. Pada gejala katarak awal, dapat terjadi penglihatan jauh yang kabur dan penglihatan dekat sedikit membaik dibandingkan sebelumnya (second sight).

Bila kualitas lensa memburuk atau terjadi kelelahan maka second sight ini akan menghilang. Gejala katarak lainnya yang kerap terjadi adalah kekeruhan lensa atau katarak senilis adalah peningkatan rasa silau.

Pada lensa mata penderita katarak atau kekeurahan lensa akan tampak bayanagn putih. Selain itu, dapat pula terjadi pandangan ganda, rabun senaja, dan terkadang membutuhkan cahaya yang lebih terang untuk membaca.

Umumnya gejala katarak berkembang secara perlahan. Pada awalnya penderita tidak akan menyadari ada gangguan penglihatan, karena hanya sebagian kecil lensa mata yang mengalami katarak. Namun dengan berjalannya waktu, katarak akan memburuk dan memunculkan sejumlah katarak lainnya seperti:

- Objek terlihat ganda.

- Sulit melihat dengan jelas saat malam hari.

- Ukuran lensa kacamata yang sering berubah.

- Malihat lingkaran cahaya di sekeliling sumber cahaya.

Umumnya, pada gejala katarak tidak menyebabkan rasa sakit pada mata. Namun penderitanya bisa merasakan nyeri pada mata, terutama jika katarak yang dialami sudah parah atau terdapat gangguan mata lainnya.

Penyebab Terjadinya Katarak

Gejala Katarak
Katarak(Sumber Foto: allaboutvision)

Peroses mengeruhnya lensa saat mengalami penuaan belum diketahui dengan jelas. Walaupun demikian, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena katarak. Penyebab katarak yang paling sering terjadi adalah penuaan atau trauma yang menyebabkan perubahan pada jaringan mata.

Katarak yang disebakan oleh penuaan dapat terjadi melalui dua hal yaitu protein menggumpal pada lensa mata. Hal ini menyebabkan benda terlihat kurang jelas dan kurang tajam. Selain itu, lensa yang jernih secara perlahan berubah warna menjadi kuning-kecokelatan. Inilah yang membuat mata menjadi berwarna kuning kecokelatan.

Sebagian besar lensa mata terdiri dari air dan protein. Dengan bertambahnya usia ini, lensa menjadi semakin tebal dan tidak fleksibel. Hal inilah yang menyebabkan gumpalan protein dan pengurangan cahaya yang masuk ke retina sebuah lapisan yang sensitive terhadap cahaya yang terletak di belakang dalam mata. Inilah yang menyebabkan pandangan kabur dan tidak tajam.

Perubahan lensa mata diawali dengan warna kuning kecoklatan ringan namun semakin memburuk dengan bertambahnya waktu. Selain itu kamu juga semakin sulit membedakan warna biru dan ungu.

Faktor Risiko Terjadinya Katarak

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gejala katarak seperti:

- Semakin bertambahnya usia, risiko akan semakin tinggi.

- Riwayat keluarga dengan katarak, akan berisiko semakin tinggi.

- Trauma pada mata atau operasi mata.

- Konsumsi alkohol atau merokok.

- Adanya penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas.

- Paparan sinar matahari yang lama.

- Penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka panjang.

Pola Gaya Hidup yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Katarak

Bila kondisi mata kamu tidak terganggu, maka tidak perlu dilakukan terapi. Namun apabila penglihatan kamu semakin memburuk dan kamu mulai sulit menjalani aktivitas harian, pilihan terapinya hanyalah operasi.

Selain melakukan operasi, kamu juga perlu menerapkan pola gaya hidup dan pengobatan rumahan yang bisa membantu kamu mengatasi gejala katarak. Berikut ini cara mengatasi katarak yang bisa dilakukan di rumah:

1. Bila penglihatan semakin terganggu, pergilah ke dokter untuk melakukan pemeriksaan.

2. Periksakan kondisi mata secara teratur pada dokter spesialis mata.

3. Lindungi mata dari benturan dan cahaya matahari yang terlalu lama. Kamu bisa menggunakan kacamata yang melindungi dari sinar ultraviolet baik UVA dan UVB, khususnya selama musim panas.

4. Pertahankan kadar gula darah dalam rentang yang normal bila kamu menderita diabetes. Katarak lebih cepat berkembang bila kadar gula darah kamu tinggi.

5. Perbaiki pencahayaan di rumah.

6. Kurangi kebiasaan menyetir di malam hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya