Liputan6.com, Jakarta Merokok menjadi salah satu ancaman kesehatan yang sangat serius. Banyak sekali risiko kesehatan yang bisa menjangkiti para perokok, seperti kanker paru-paru, gangguan kehamilan, impotensi hingga kematian.Â
Di dalam rokok terdapat berbagai bahan-bahan berbahaya, di antaranya karbon monoksida, tar, gas oksidan, benzene. Bahkan, selain bahan tersebut masih banyak kandungan zat kimia beracun pada sebatang rokok seperti arsenic (ada dalam pestisida), formalin atau formaldehyde (untuk mengawetkan mayat), hydrogen cyanide (untuk membuat senjata kimia), serta amonia.
Advertisement
Baca Juga
Meski rokok menjadi salah satu pembunuh yang berbahaya, tapi tahukah Anda ternyata ada beberapa kebiasaan dengan dampak buruk setara dengan merokok. Bahkan beberapa dari kebiasaan dengan dampak buruk setara merokok ini mungkin kerap kali Anda lakukan.Â
Memangnya, apa saja berbagai kebiasaan dengan dampak buruk setara merokok tersebut? Untuk menjelaskannya lebih dalam, di bawah ini Liputan6.com melansir dari p2ptm.kemkes.go.id mengenai apa saja kebiasaan yang dampak buruknya setara merokok dan sebaiknya segera Anda hindari apabila masih melakukannya, Rabu (5/8/2020).
1. Kurang Tidur dan Istirahat
Percaya atau tidak, salah satu kebiasaan dengan dampak buruk setara merokok yang pertama adalah kurang tidur. Kebiasaan kurang tidur yang kronis bisa menjadi penyebab utama tingginya tekanan darah, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, obesitas , serta berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Bahkan, menurut beberapa studi, kebiasaan kurang tidur bisa menyebabkan kematian. Bahkan, jumlah kematian akibat kurang tidur tersebut hampir sama banyaknya dengan kematian akibat merokok.
Jadi, ada baiknya Anda selalu mencukupi kebutuhan istirahat terutama di malam hari, tentunya untuk segera terlelap tidur. Tapi, apabila Anda merasa cukup tidur namun tetap merasa lelah, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.
Advertisement
2. Menggelapkan Kulit dalam Solarium
Kebiasaan dengan dampak buruk setara merokok selanjutnya yaitu menggelapkan kulit di dalam solarium. Menurut studi Journal of the American Medical Association, diperkirakan penggunaan dari solarium menjadi biang keladi penyebab sekitar 420.000 kasus kanker kulit di AS tiap tahunnya.
Sedangkan kebiasaan merokok, justru hanya mengakibatkan sekitar 226.000 kasus kanker paru-paru. Jadi, mencoba untuk mencintai warna kulit apa adanya rasanya menjadi langkah paling bijak.
Tapi, apabila Anda masih berniat untuk menambah warna pada kulit, cobalah untuk mengonsumsi tomat dan wortel. Sebab, kedua makanan tersebut kaya carotenoid yang bisa memberi dampak pada warna kulit.
3. Duduk Sepanjang Hari
Mungkin kebiasaan ini sering Anda lakukan, terutama bagi para pekerja kantoran yang hampir menghabiskan 8 jam di depan layar komputer dan duduk di atas kursi. Bahkan, meskipun ada waktu istirahat untuk makan siang, Anda masih tetap duduk di kursi dan enggan beranjak untuk sekadar mencari udara segar dan melakukan peregangan sekitar 30 menit.
Padahal, kebiasaan tersebut sangat berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang cukup serius. Jadi ada baiknya, Anda perlu mencoba untuk membiasakan melakukan kegiatan seperti peregangan dan berjalan dari beberapa saat.
Advertisement
4. Banyak Mengonsumsi Keju dan Daging
Lalu, kebiasaan dengan dampak buruk setara merokok selanjutnya adalah konsumsi daging yang berlebihan. Memang, kandungan dari daging sangat baik dan diperlukan oleh tubuh. Namun menurut hasil studi dari Universitas Southern California, protein dari daging hewan mengandung IGF-1, yaitu hormon yang ternyata dapat mendorong pertumbuhan sel kanker, dalam jumlah besar.
Untuk mengurangi konsumsi daging atau keju, namun tetap mengandung protein yang baik, maka Anda bisa menggantinya dengan jenis sayuran seperti buncis. Ternyata buncis memiliki kadar protein yang hampir sama seperti beberapa jenis daging, namun tidak berisiko menimbulkan kanker.
5. Masak dengan Minyak yang Kurang Tepat
Pada studi yang dilakukan di sejumlah restoran dan rumah, menunjukkan jika memasak pada suhu panas yang tinggi dengan minyak kedelai, dapat menghasilkan partikel aldehid dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Beberapa jenis partikel tersebut ternyata bisa ditemukan pada asap rokok. Itulah mengapa, penggunaan minyak yang kurang tepat bisa dikaitkan dengan radang jalur pernapasan.
Jadi, ada baiknya untuk mengetahui jenis minyak yang akan digunakan sebelum memasak. Apabila ingin memasak dengan suhu tinggi, sebaiknya memakai minyak kelapa atau minyak alpukat. Apabila Anda ingin memasak dengan suhu rendah, bisa menggunakan jenis minyak zaitun.
Nah, setelah menyimak berbagai kebiasaan dengan dampak buruk setara merokok di atas, tentu ada baiknya Anda segera menyadari dan hindari jika masih melakukannya.
Advertisement