Liputan6.com, Jakarta Tanda dinamika dalam musik perlu kamu pahami. Pasalnya, tanda dinamika merupakan yang menandakan lembut atau nyaringnya suatu nada pada musik. Tujuannya untuk menguji bagaimana isi komposisi lagu, yang biasanya dilakukan oleh seorang komposer.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Dinamikan musik berguna untuk mengetahui segala macam emosi yang terkandung dalam musik. Baik itu emosi senang, sedih, marah, kecewa, dan lain sebagainya. Seorang komposer bisa menandai dinamika di manapun tempatnya baik awal, tengah, hingga akhir.
Tanda dinamika yang sering dipakai dalam lagu adalah ialah mezzo-forte (mf), fortissimo (ff), piano (p), mezzo-piano (mp), pianissimo (pp), dan forte (f). Kamu perlu memahami setiap tanda dinamika tersebut dalam musik.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (7/2/2022) tentang tanda dinamika.
Tanda Dinamika Musik
Tanda dinamika perlu dipahami dari kedua katanya. Istilah dinamika dapat berarti perubahan. Sementara itu, dinamika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani dari kata “dynamics” yang bermakna kekuatan, melansir dari jurnal yang diterbitkan Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dinamika adalah gerak dari dalam, tenaga yang menggerakkan, dan semangat.
Dinamika mencakup perubahan yang selalu bergerak dinamis. Gerak ini cenderung dilakukan dengan semangat. Bidang-bidang kehidupan yang sering melibatkan dinamika antara lain ekonomi, sosial, musik, dan lain-lain.
Tanda dinamika dalam musik adalah volume nada secara nyaring atau lembut. Tanda dinamika biasanya digunakan oleh komposer untuk menunjukkan bagaimana perasaan yang terkandung di dalam sebuah komposisi, apakah itu riang, sedih, datar, atau agresif. Tanda dinamika pada umumnya ditulis menggunakan kata-kata dalam bahasa Italia.
Ada dua kata dasar dalam dinamika, piano (lembut) dan forte (nyaring). Tanda dinamika berikutnya selebihnya merupakan variasi dari dua kata ini. Ada beberapa tanda dinamika yang umum digunakan dalam karya musik, yaitu:
- Pianissimo (pp): Suara yang dihasilkan sangat lembut.
- Piano (p): Suara yang dihasilkan lembut.
- Mezzo-piano (mp): Suara yang dihasilkan agak lembut.
- Mezzo-forte (mf): Suara yang dihasilkan agak nyaring.
- Forte (f): Suara yang dihasilkan nyaring.
- Fortissimo (ff): Suara yang dihasilkan sangat nyaring.
Tanda dinamika dapat diletakkan di awal, tengah, akhir, atau di mania saja dalam sebuah komposisi musik dan dimainkan hanya pada nada yang diberi tanda saja. Jika tanda dinamika tidak terlihat, nada dimainkan dengan volume sedang. Tempo merupakan lawan dari dinamika.
Ketika seorang komposer ingin menulis perubahan dinamika secara bertahap, maka ditulis dengan tanda: crescendo (cresc.) dan decrescendo (decresc.). Tanda ini menunjukan bagian mana yang akan secara bertahap nyaring atau lembut.
- cresc.endo untukn bertahap nyaring
- decresc. bertahap lembut.
Tanda crescendo digambarkan dengan (<) panjang dan descrescendo digambarkan dengan (>) panjang, biasa disebut juga dengan "penjepit rambut" (hairpin).
Advertisement
Mengenal Tempo
Secara umum, pengertian tempo adalah kecepatan lagu. Tempo dapat digambarkan dengan angka atau dengan kata-kata. Dengan angka, ini dijelaskan dalam BPM atau "beats per minute", yakni pengaturan yang dapat ditemukan di metronom digital apa pun. 120 BPM adalah pengaturan yang cukup standar dan banyak lagu populer berada dalam kisaran 100-120 BPM.
Sementara itu, dalam musik klasik, tempo biasanya lebih banyak digambarkan dengan kata-kata daripada angka. Ada seperangkat istilah standar Italia yang digunakan dalam musik klasik. Mulai dari Presto hingga Adagio. Ada beberapa karakteristik tempo pada lagu, diantaranya:
1. Ditulis pada komposisi. Tempo pada lagu atau komposisi umumnya ditulis sebelum lagu tersebut dimainkan. Umumnya berada di bagian atas teks komposisi musik di mana ia menjelaskan jenis tempo apa yang sebaiknya dimainkan. Tidak ada batasan mengenai penulisan tempo, bisa ditulis di not balok maupun not angka.
2. Menggunakan metronomoe. Untuk mengukur kecepatan pada tempo, umumnya digunakan alat khusus untuk menghitung berapa ketukan yang dilakukan dalam satu menit. Tempo adalah beat atau kecepatan dari suatu komposisi maka penyebutan alat tersebut dengan M.M, akronim dari metronome malzel.
3. Penyebutan yang berbeda. Ada tiga jenis penyebutan tempo dalam dunia musik, yakni dengan menggunakan BPM atau beat per minute, menggunakan cara Italia, dan terakhir penyebutan dengan menggunakan cara modern.
Tanda Tempo Musik
Ada beberapa jenis tanda tempo yang digunakan dalam musik, yakni tempo lambat (slow tempos), tempo sedang (moderat tempos), dan tempo cepat (fast tempos). Lagu dengan tanda tempo cepat akan dinyanyikan dengan gembira dan bersemangat. Lagu dengan tanda tempo sedang bersifat lebih gembira dan megah. Sementara lagu dengan tanda tempo lambat digunakan untuk menyanyikan lagu sedih, syahdu, dan romantis.
Berikut penjelasannya:
Tanda Tempo Lambat
1. Largo: Sangat lambat, luhur, dan agung (44-48 ketuk/menit).
2. Adagio: Sangat lambat dengan penuh perasaan (54-58 ketuk/menit).
3. Grave: Sangat lambat dan sedih (40-44 ketuk/menit).
4. Lento: Sangat lambat, melandai (50-54 ketuk/menit).
Tanda Tempo Sedang
1. Andante: Sedang, kecepatan seperti orang berjalan (69-76 ketuk/menit).
2. Andantino: Lebih lambat dari Andante (76-84 ketuk/menit).
3. Moderato: Sedang (92-104 ketuk/menit).
4. Allegro Moderato: Lebih cepat dari moderato (di atas 104 lebih sedikit).
Tanda Tempo Cepat
1. Allegro: Cepat (126-138 ketuk/menit).
2. Allegreto: Agak cepat (104-112 ketuk/menit).
3. Presto: Cepat sekali, Tergesa-gesa (176-192 ketuk/menit).
4. Vivace: Cepat, tangkas (152-168 ketuk/menit).
Tanda Tempo Perubahan
1. Rit = Rittenuto: Makin lama makin lambat.
2. Ritard = Ritardando: Makin lambat, tapi perlahan-lahan.
3. a.t = A Tempo: Tempo harus kembali ke tempo semula setelah beberapa kali mengalami perubahan.
Advertisement