8 Ciri-Ciri Hewan Kurban yang Sehat, Pasti Sah Disembelih

Hewan yang boleh dikurbankan dalam Islam adalah sapi, kambing, dan unta.

oleh Laudia Tysara diperbarui 13 Jun 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2022, 13:00 WIB
Pasar Hewan Kurban di Kuwait
Pedagang membawa seekor domba sembari menunggu pembeli hewan kurban di sebuah pasar ternak di Kuwait pada 5 Agustus 2019. Umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Idul Adha yang identik dengan tradisi berkurban dengan hewan seperti kambing, domba, unta, sapi dan kerbau. (Yasser Al-Zayyat/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Idul Adha merupakan hari raya haji yang jatuh setiap tanggal 10-13 Zulhijah. Hukum ibadah kurban adalah wajib bagi yang mampu dan sunnah kafiyah (gugur apabila sudah ada yang menunaikan dalam satu keluarga).

"Barangsiapa yang memiliki kelapangan (harta), sedangkan dia tidak berkurban, janganlah dekat-dekat tempat salat kami." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim)

Maka dari itu, menjelang hari raya Idul Adha memilih hewan kurban yang sehat wajib dilakukan agar benar-benar memenuhi syarat dan sah disembelih. Hewan yang boleh dikurbankan dalam Islam adalah sapi, kambing, dan unta.

Dosen Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Padjadjaran, Endang Yuni Setyowati melansir dari laman resmi Universitas Padjajaran (UNPAD) menjelaskan delapan ciri-ciri hewan kurban yang sehat dan pasti sah disembelih.

Seperti apa ciri-ciri hewan kurban yang sehat tersebut? Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam ciri-ciri hewan kurban yang sehat dan pasti sah disembelih, Senin (13/6/2022).

Ciri-Ciri Hewan Kurban yang Sehat dan Sah

FOTO: Persiapan Perayaan Hari Raya Idul Adha di Yaman
Sapi dipajang sebagai hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha di pasar ternak di Sanaa, Yaman, Rabu (14/7/2021). Saat Idul Adha, umat muslim mengorbankan berbagai hewan seperti sapi, unta, kambing, dan domba. (MOHAMMED HUWAIS/AFP)

Menjelang hari raya Idul Adha, memilih hewan kurban yang sehat wajib dilakukan agar benar-benar memenuhi syarat dan sah disembelih. Hewan yang boleh dikurbankan dalam Islam adalah sapi, kambing, dan unta.

Seperti apa ciri-ciri hewan kurban yang sehat?

Dosen Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Padjadjaran, Endang Yuni Setyowati melansir dari laman resmi Universitas Padjajaran (UNPAD) menjelaskan delapan ciri-ciri hewan kurban yang sehat dan pasti sah disembelih.

Ini penjelasan ciri-ciri hewan kurban yang sehat terutama sapi dan kambing yang paling sering dijadikan hewan kurban di Indonesia:

1. Ciri-ciri hewan kurban yang sehat adalah pasti lincah dan aktif, selain itu alat kelaminnya lengkap (tidak dikebiri) dan simetris (jantan memiliki buah zakar dengan posisi menurun).

2. Ciri-ciri hewan kurban yang sehat adalah memiliki nafsu makan yang baik, berat badannya pasti tidak sedikit.

3. Ciri-ciri hewan kurban yang sehat adalah mampu berdiri bertumpu pada empat kaki, yang artinya tidak pincang salah satu atau lebih kakinya.

4. Ciri-ciri hewan kurban yang sehat adalah memiliki bulu yang tidak kusam, yang artinya bersih.

5. Ciri-ciri hewan kurban yang sehat adalah memiliki cermin hidung yang basah dan lembap dengan suhu tubuh sekitar 39-40 derajat Celcius.

6. Ciri-ciri hewan kurban yang sehat adalah memiliki lubang hidung, mulut, dan anus yang bersih, bebas dari keluarnya noda atau kotoran apapun yang bisa mengindikasikannya sakit parah.

7. Ciri-ciri hewan kurban yang sehat adalah memiliki mata yang bersinar, yang artinya tidak buta.

8. Ciri-ciri hewan kurban yang sehat adalah dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan.

"Jika terdapat hewan sakit atau tampak sakit, maka hewan tersebut tidak boleh disembelih," dijelaskan Endang.

Apabila ingin menyembelih yang betina, pastikan hewan tersebut sedang tidak mengandung. Selain ciri-ciri hewan kurban yang sehat nampak dari kondisi fisiknya, perhatikan pula usia hewan kurban tersebut.

Minimal hewan kurban layak dan pasti sah disembelih adalah memiliki batas umur sebagai berikut:

1. Kambing atau domba berumur lebih dari 1 tahun, ditandai tumbuhnya sepasang gigi tetap.

2. Sapi atau kerbau berumur lebih dari 2 tahun, ditandai tumbuhnya sepasang gigi tetap.

Ciri-Ciri Hewan Ternak Memiliki Penyakit Mulut dan Kuku

Pemotongan Hewan Kurban di RPH  Dharma Jaya
Aktivitas petugas penyembelihan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dharma Jaya, Jakarta, Rabu (21/7/2021). Pemotongan hewan qurban saat pandemi sekarang ini mengalami kenaikan sekitar 30 persen penerimaan hewan kurban pada Idul Adha 1442 H. (merdeka.com/Imam Buhori)

World Organization for Animal Health menjelaskan penyebab penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak adalah genus Aphthovirus dari famili Picornaviridae.

“Aphthovirus terdiri dari tujuh serotipe yaitu O, A, C, Asia 1, SAT 1, 2, dan 3 yang telah menjadi endemik di berbagai negara di dunia,” dijelaskan.

Penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak disebarkan melalui udara dan kontak fisik dari hewan yang sakit. Virus ini cepat menyebar tergantung pada suhu lingkungan dan kelembaban.

Apa saja ciri-ciri penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak?

Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok mengungkap ciri-ciri penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak paling umum adalah kondisi demam, muncul lepuhan, bisul, dan koreng pada beberapa bagian tubuh hewan ternak (area mulut dan kuku).

Kemudian dijelaskan, ciri-ciri penyakit mulut dan kuku pada hewan akan membuatnya mengalami depresi, tidak suka banyak bergerak atau malah enggan bergerak, dan kehilangan nafsu makan hingga hilangnya berat badan secara drastis pada hewan ternak tersebut.

Ciri-ciri penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak tidak hanya penting karena berkaitan dengan masalah konsumsi. Akan tetapi meski tidak pula menyebabkan kematian, kondisi ini akan memicu terjadinya kerusakan kuku permanen dan mastitis kronis pada hewan ternak.

Portal Resmi Kabupaten Bogor memberikan penegasan dalam keterangan tertulisnya bahwa ciri-ciri penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak berakibat pada luka dan lecet pada kaki, mulut, dan puting hewan.

Mengenai tingkat keparahannya bergantung pada virus, dosis paparan, usia hewan ternak, spesies, dan kekebalan inang yang dimilikinya. Dilansir dari berbagai sumber, kematian rendah terjadi pada hewan dewasa dan tinggi pada anak domba, kambing, sapi, dan babi.

Apakah hewan dengan ciri-ciri penyakit mulut dan kuku boleh dikonsumsi?

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan resminya menjelaskan hewan ternak dengan ciri-ciri penyakit mulut dan kuku ada yang tidak boleh dikonsumsi. Terutama apabila infeksi virus PMK terjadi pada organ-organ tertentu.

Apabila infeksi terjadi di kaki hewan ternak, maka hewan bagian kaki hewan ternak yang akan dikonsumsi sebelum disembelih harus diamputasi terlebih dahulu. Kemudian bagian yang dilarang adalah bagian mulut.

Keutamaan Berkurban di Hari Raya Idul Adha

Banner Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19. (Merdeka.com/Imam Buhori)
Banner Infografis Imbauan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Idul Adha merupakan hari raya haji yang jatuh setiap tanggal 10-13 Zulhijah dengan menyembelih hewan kurban berupa sapi, kambing, atau unta.

Hukum ibadah kurban adalah wajib bagi yang mampu dan sunnah kafiyah (gugur apabila sudah ada yang menunaikan).

"Barangsiapa yang memiliki kelapangan (harta), sedangkan dia tidak berkurban, janganlah dekat-dekat tempat salat kami." (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim)

Keutamaan berkurban Idul Adha adalah dapat meningkatkan ketakwaan, menambah amal kebaikan, syiar agama, tanda bersyukur, hingga upaya mengagungkan hari tasyrik.

1. Meningkatkan Ketakwaan

Keutamaan berkurban Idul Adha seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Keutamaan berkurban Idul Adha ini seperti yang tercantum dalam QS. Al Maidah ayat 27 yang berbunyi: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa.”

2. Menambah Amal Kebaikan

Dalam keutamaan berkurban Idul Adha ini, Allah akan memberikan pahala yang berlipat-lipat bagi setiap umat Muslim yang menggunakan sebagian hartanya untuk berkuban. Pada hadis riwayat Ahmad dan Ibnu Majah dikatakan, “pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.”

3. Sebagai Syiar Agama

Keutamaan berkurban Idul Adha merupakan upaya syiar agama yang dapat dilakukan oleh setiap umat Muslim. Dalam keutamaan berkurban Idul Adha ini, umat Muslim yang melaksanakan kurban sudah turut serta menyebarkan pesan atau syiar agama, yaitu tentang kewajiban berkurban yang diperintahkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.

4. Aksi Sosial dan Kemanusiaan

Keutamaan berkurban Idul Adha dapat berguna sebagai aksi sosial dan kemanusiaan. Di sini, keutamaan berkurban Idul Adha yang dilakukan umat muslim setiap tahunnya, menjadi bukti bahwa agama Islam telah mengatur bagaimana menyeimbangkan perekonomian dan aspek kemanusiaan sosial.

5. Tanda Bersyukur

Keutamaan berkurban Idul Adha adalah sebagai tanda mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Dalam hal ini, Allah pun telah memerintahkan setiap umat untuk berkurban meskipun sedang dalam tekanan dan serangan oleh kaum kafir.

6. Mengagungkan Hari Tasyrik

Dalam sebuah hadis dari Abdullah bin Qurth, Rasulullah saw bersabda tentang keutamaan berkurban Idul Adha:

“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Idul Adha), kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan disahihkan Al-Albani. Al-A’dzami mengatakan di dalam Ta’liq Shahih Ibn Khuzaimah bahwa sanadnya sahih).

7. Hari Baik untuk Makan dan Minum

Hari Tasyrik juga disebut hari baik untuk makan dan minum. Keutamaan berkurban Idul Adha di hari Tasyrik tertuang dalam hadis Rasulullah yang berbunyi:

“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).

8. Baik untuk Memohon Kebaikan Dunia Akhirat

Setiap muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa memohon kebaikan di dunia dan akhirat kepada Allah SWT.

Doa ini pula yang dibaca Rasulullah SAW, ketika datang hari tasyrik. Dalam hadis keutamaan berkurban Idul Adha yang diriwayatkan dari Annas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:

“Bahwasanya doa yang paling banyak dibaca Nabi sallallahu alaihi wasallam adalah rabbana aatinaa fi dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaabannaar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya