Gejala Hernia pada Anak yang Tak Disadari, Ini Jenis dan Penanganan

Berikut adalah sejumlah gejala hernia pada anak, lengkap dengan solusi penanganan.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 20 Sep 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2022, 19:00 WIB
bayi sakit
Ilustrasi bayi yang sedang sakit/copyright unsplash.com/Jonathan Borba

Liputan6.com, Jakarta Hernia adalah penyakit yang tidak hanya menyerang orang dewasa, melainkan juga diidap anak-anak bahkan bayi baru lahir. Sama seperti halnya hernia pada orang dewasa, gejala hernia pada anak juga mencakup munculnya benjolan pada bagian tertentu.

Gejala hernia pada anak bisa bervariasi tergantung dari jenis hernia yang diderita. Gejala hernia pada anak kadang tidak terlihat selama beberapa minggu atau beberapa bulan setelah kelahiran.

Mengetahui gejala hernia pada anak memang penting untuk mengambil tindakan tepat agar kondisi tersebut bisa segera diatasi. Namun sebelum jauh membahas mengenai gejala hernia pada anak, penting juga untuk mengetahui penjelasan lengkap mengenai hernia pada anak.

Berikut adalah ulasan mendalam mengenai hernia pada anak, mulai dari jenis-jenisnya, gejala hernia pada anak, hingga penanganan yang berlu dilakukan, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (20/9/2022).

Apa Itu Hernia pada Anak?

Hernia pada anak adalah sebuah kondisi di mana bagian dari usus mendorongan bagian otot perut terlemah, sehingga menimbulkan benjolan lunak di bawah kulit. Hernia pada anak biasanya terjadi di dua bagian tubuh yakni selangkangan dan sekitar pusar.

Hernia pada anak yang terjadi di selangkangan atau pangkal paha disebut dengan istilah hernia inguinalis. Sedangkan hernia pada anak yang terjadi di sekitar pusar disebut dengan istilah hernia umbilikalis.

Dua jenis hernia ini memiliki penyebab yang berbeda. Namun secara umum, keduanya disebabkan oleh lemahnya otot perut. Hernia pada anak biasanya berkembang sejak masa kehamilan. Ketika bayi masih berada di dalam kandungan, mereka memiliki area yang disebut kanalis inguinalis.

Pada anak laki-laki, saluran ini memungkinkan testis bergerak dari perut ke skrotum, kantung yang menahan testis. Biasanya, kanalis inguinalis bayi menutup sesaat sebelum atau setelah lahir.

Akan tetapi dalam beberapa kasus, saluran tersebut tidak sepenuhnya tertutup. Kemudian lengkung usus dapat bergerak ke kanalis inguinalis melalui titik lemah di dinding perut. Hal ini menyebabkan hernia inguinalis. Maka tidak mengherankan jika hernia inguinalis lebih sering terjadi pada anak laki-laki.

Saat bayi yang belum lahir berkembang selama kehamilan, ada lubang kecil di otot perut. Setelah lahir, saluran ini menutup. Namun terkadang, otot-otot ini tidak sepenuhnya menutup. Jadi ada lubang kecil yang tersisa.

Akibat adanya lubang kecil ini, lingkaran usus kemudian dapat bergerak ke lubang di antara otot-otot perut. Hal ini menyebabkan hernia umbilikalis.

Risiko Hernia pada Anak

Penyakit Hernia Umbilikalis - KlikDokter.com (Kwangmoozaa/Shutterstock)
Penyakit Hernia Umbilikalis - KlikDokter.com (Kwangmoozaa/Shutterstock)

Beberapa anak memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi untuk mengalami salah satu jenis hernia. Berikut adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hernia pada anak.

a. Hernia pada anak memiliki kemungkinan lebih tinggi terjadi pada bayi atau anak yang lahir secara prematur.

b. Hernia pada anak memiliki kemungkinan lebih tinggi terjadi pada bayi yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang pernah menderita hernia. Dengan kata lain, keturunan menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko hernia pada anak.

c. Hernia pada anak memiliki kemungkinan lebih tinggi terjadi pada bayi yang memiliki cystic fibrosis, sebuah gangguan keturunan yang mengancam jiwa serta merusak paru-paru dan sistem pencernaan.

d. Hernia pada anak memiliki kemungkinan lebih tinggi terjadi pada bayi yang memiliki displasia perkembangan pinggul, suatu kondisi yang hadir saat lahir.

e. Hernia pada anak memiliki kemungkinan lebih tinggi terjadi pada bayi laik-laki dengan testis tidak bergerak ke dalam skrotum sebelum lahir.

f. Hernia pada anak memiliki kemungkinan lebih tinggi terjadi pada bayi yang memiliki masalah dengan saluran kemih atau organ reproduksi.

Jenis-Jenis Hernia pada Anak

Baby L Jalani Operasi Hernia, Rizky Billar Minta Dukungan Doa
Potret Baby L saat menunggu giliran operasi hernia di rumah sakit [Foto: instagram/rizkybillar]

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ada dua jenis hernia yang umum terjadi pada anak. Dua jenis hernia tersebut adalah hernia inguinalis dan hernia umbilikalis.

Hernia inguinalis

Hernia inguinalis adalah hernia yang terjadi di sekitar pangkal paha atau selangkangan. Hernia pada anak ini merupakan jenis hernia yang lebih sering terjadi pada bayi dengan kondisi sebagai berikut:

a. Yang memiliki riwayat keluarga hernia inguinalis

b. Yang memiliki masalah kemih atau reproduksi lainnya

c. Jenis hernia ini lebih sering terjadi di daerah selangkangan kanan daripada di kiri. Tapi itu bisa terjadi di kedua sisi.

Hernia umbilikalis

Hernia umbilikalis adalah hernia pada anak yang terjadi di area sekitar pusar. Dilansir dari Cedars Sinai, jenis hernia pada ini lebih sering terjadi pada bayi keturunan Afrika-Amerika dan bayi yang lahir prematur.

Gejala Hernia pada Anak

Baby L Jalani Operasi Hernia, Rizky Billar Minta Dukungan Doa
Baby L tertidur pulas di ranjang rumah sakit sebelum operasinya [Foto: instagram/rizkybillar]

Seperti halnya penyakit atau kondisi kesehatan lainnya, terdapat sejumlah gejala hernia pada anak. Hanya saja, gejala hernia pada anak mungkin tidak akan terlihat selama beberapa minggu atau beberapa bulan setelah kelahiran.

Hernia inguinalis muncul sebagai tonjolan atau pembengkakan di selangkangan atau skrotum. Sedangkan hernia umbilikalis muncul sebagai tonjolan atau pembengkakan di daerah pusar.

Dalam kedua kasus, pembengkakan mungkin lebih mudah dilihat ketika bayi Anda menangis, batuk, atau mengejan untuk buang air besar. Benjolan mungkin menjadi lebih kecil atau hilang ketika bayi rileks. Jika dokter anak mendorong dengan lembut benjolan ini saat anak tenang dan berbaring, benjolan itu akan sering mengecil, atau mungkin kembali ke dalam perut.

Dalam beberapa kasus, hernia tidak dapat didorong kembali ke perut. Kemungkinan ini terjadi karena lengkung usus tersangkut di titik lemah otot perut. Jika hal ini terjadi, biasanya akan menimbulkan gejala hernia pada anak antara lain sebagai berikut:

a. Perut yang penuh dan bulat

b. Sakit perut dan nyeri

c. muntah

d. bayi rewel

e. Kemerahan atau perubahan warna di dekat hernia

f. Demam

Jika usus yang macet tidak diobati, suplai darah mungkin tersumbat ke bagian usus. Ini adalah keadaan darurat medis. Gejala hernia mungkin tampak seperti masalah kesehatan lainnya. Karena itu, penting untuk menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penanganan Hernia pada Anak

Bayi
Dalam agama Islam, salah satu hal yang harus dilakukan ketika menyambut bayi baru lahir adalah dengan mengumandangkan adzan di telinganya. Berikut cara mengumandangkan adzan yang benar untuk bayi baru lahir. (unsplash.com/Kelly Sikkema).

Penanganan hernia pada anak tergantung pada gejala hernia pada anak yang timbul, usia, dan kondisi kesehatan anak secara umum. Selain itu, penanganan hernia pada anak juga menyesuaikan jenis hernia dan tingkat keparahannya.

Penanganan Hernia inguinalis

Pembedahan diperlukan untuk mengobati hernia inguinalis. Dalam banyak kasus, pembedahan dilakukan segera setelah hernia ditemukan. Itu karena usus bisa tersangkut di kanalis inguinalis. Bila ini terjadi, suplai darah ke usus bisa terputus dan usus bisa rusak.

Anak-anak yang menjalani operasi untuk hernia inguinalis seringkali dapat pulang segera setelah proses operasi selesai.

Penanganan Hernia umbilikalis

Dalam banyak kasus, hernia umbilikalis menutup dengan dengan sendirinya pada saat anak berusia 1 tahun. Hampir semua hernia umbilikalis menutup tanpa operasi pada saat anak berusia 5 tahun. Karena itu, ada perbedaan pendapat tentang kapan operasi diperlukan untuk hernia umbilikalis.

Dalam kebanyakan kasus, dokter mungkin menyarankan operasi jika hernia umbilikalis mengalami sejumlah kondisi sebagai berikut:

a. Semakin besar seiring bertambahnya usia

b. Tidak bisa didorong kembali ke perut

c. Masih ada setelah usia 3 tahun

Anak-anak yang menjalani operasi untuk hernia umbilikalis mungkin dapat pulang pada hari yang sama, tapi kadang juga memerlukan waktu untuk perawatan lebih lanjut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya