Liputan6.com, Jakarta Beberapa tahun belakangan investasi menjadi tren aktivitas ekonomi yang banyak diminati masyarakat. Tawaran keuntungan besar hanya dengan menyerahkan sejumlah uang sebagai modal membuat banyak orang berbondong-bondong menjadi investor.Â
Investor adalah sebutan orang yang melakukan kegiatan investasi. Tidak hanya dari kalangan pengusaha dan orang tua, tren investasi juga mulai digandrungi oleh kalangan umum dan orang-orang berusia muda. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pada tiga tahun terakhir investor baru yang mayoritas berusia di bawah 25 tahun.Â
Masih dari data BEI, jumlah investor berusia di bawah 40 tahun mencapai 70 persen dari total investor di pasar modal. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia mulai melek investasi sebagai bagian dari pengelolaan keuangan pribadi yang baik. Untuk memahami lebih jauh tentang investasi dan investor berikut ulasan Liputan6.com dari berbagau sumber, Rabu (16/11/2022).
Advertisement
Investor adalah Pihak Pelaku Investasi
Apa Itu Investor dan Investasi?
Secara sederhana, Investor adalah individu, sekelompok orang, atau perusahaan yang melakukan penanaman sejumlah modal. Aktivitas menanamkan modal tersebut dinamakan investasi. Para investor ini mengharapkan keuntungan atau imbal hasil dari aktivitas investasi yang sudah dilakukan.
Apakah investor sama dengan trader? Meskipun sama-sama melakukan aktivitas investasi, investor berbeda dengan trader. Perbedaannya terletak pada orientasinya. Investor adalah mereka yang berorientasi pada aktivitas pendanaan atau investasi dalam periode panjang. Sedangkan, trader lebih berfokus pada investasi jangka pendek.
Tujuan dari kegiatan investasi yang dilakukan oleh investor adalah untuk mencapai tujuan keuangan tertentu dan meningkatkan jumlah imbal hasil. Umum, aktivitas investasi yang dilakukan oleh para investor adalah sebagai tabungan tabungan pensiun, menambah pundi-pundi kekayaan, atau mempersiapkan dana pendidikan.
Dalam mencapai tujuan investasinya, investor bergantung dengan berbagai instrumen keuangan. Jenis instrumen investasi sangat beraneka ragam, mulai dari saham, reksadana, komoditas, valuta asing, properti, obligasi, logam mulia, dan lain-lain.
Advertisement
Tujuan Investor adalah Mendapat Keuntungan
Seperti sudah dijelaskan kegiatan investasi yang dilakukan oleh investor adalah bagian dari perencanaan keuangan di masa depan. Berikut beberapa tujuan investor.Â
1. Mendapatkan Keuntungan
Alasan paling kuat bagi seseorang untuk memutuskan menjadi investor adalah  untuk mendapatkan keuntungan atau profit. Keuntungan memang menjadi daya tarik dari produk-produk investasi. Dengan menyetorkan dana berupa uang sebagai modal awal investasi, kamu akan memperoleh keuntungan pada saat perusahaan mendapatkan profit.
2. Meningkatkan Kekayaan dan Menambah Aset
Meningkatkan nilai kekayaan menjadi alasan tujuan para investor berikutnya. Para investor dengan tujuan ini biasanya menjadikan hasil investasinya sebagai income pasif, namun mereka tetap melakukan analisis mendalam sebelum memutuskan menanamkan modal pada suatu perusahaan.Â
3. Memenuhi Kebutuhan di Masa Depan
Investasi menjadi salah satu produk keuangan yang dapat digunakan sebagai tabungan masa depan. Berbeda dengan dengan hanya menyimpan uang di bank yang jumlahnya bersifat tetap, menginvestasikan uang dapat membuat uang yang dimiliki oleh para investor berkembang.
4. Melawan Inflasi
Tujuan investor selanjutnya adalah untuk menghindari inflasi. Inflasi terjadi hampir setiap tahun sehingga nilai mata uang akan mengalami penurunan. Tingkat suku bunga bank juga tergolong rendah dibanding persentase inflasi. Sehingga, manajemen investasi yang baik dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan uang dan melawan dampak dari inflasi.
Jenis Investor
1. Investor Ritel
Investor ritel disebut juga dengan investor individu, sesuai namanya investor ini melakukan investasi secara perorangan. Tujuan investor ritel adalah untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan pendanaan dari akun milik pribadi pula. Investor ritel biasanya melakukan penjualan dan pembelian investasi melalui perantara broker-dealer.
Investor ritel terbagi lagi menjadi tiga jenis berdasarkan pemilihan metode investasinya.
a. Investor pertumbuhan, yaitu investor yang fokus pada perkembangan nilai suatu perusahaan dalam jangka waktu panjang.
b. Investor pendapatan, yaitu investor yang memilih saham berdasarkan perusahaan yang paling sering membagikan dividen.
c. Investor nilai, yaitu investor yang memilih saham dengan nilai intrinsik tinggi jika dibandingkan dengan nilai kapitalisasinya.
2. Investor Moderat
Investor moderat adalah investor yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang produk-produk investasi, namun belum berani untuk melakukan penanaman modal dalam jumlah besar. Investor moderat biasanya merupakan investor baru yang belum mempunyai kepercayaan tinggi pada kegiatan investasi. Mereka biasanya hanya menanamkan modalnya pada sektor yang memiliki return sekitar lima persen hingga 10 persen per tahunnya.
3. Investor Agresif
Investor agresif adalah investor yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang produk-produk investasi dan sudah berani melakukan penanaman modal dalam jumlah yang besar. Investor agresif saat ini didominasi oleh orang-orang berusia muda dan memiliki tujuan keuangan dalam jangka panjang. Biasanya, mereka mencari investasi yang bisa menghasilkan return sekitar 10 persen hingga 15 persen per tahunnya.
4. Investor Konservatif
Dengan profil risiko yang rendah, investor konservatif adalah investor yang belum memiliki pengetahuan yang mendalam tentang produk investasi. Mereka bermain aman dengan melakukan aktivitas investasi konvensional. Investor jenis ini mengharapkan aktivitas investasi yang dilakukannya bisa menghasilkan return tiga hingga lima persen per tahun.
5. Investor Intuisi
Investor intuisi adalah pemilik modal yang mengatasnamakan sebuah perusahaan saat menginvestasikan uangnya ke suatu instrumen pendanaan. Umumnya, uang yang dikumpulkan ini berasal dari perorangan yang memiliki modal untuk berinvestasi. Investor intuisi biasanya adalah para manajer pendanaan dari perusahaan pengelola dana pensiun atau perusahaan lain yang bergerak di bidang penanaman modal.
Advertisement