Liputan6.com, Jakarta - Tulisan Masya Allah yang benar dalam bahasa Indonesia adalah Masyaallah yang digabung, bukan dipisah. Ungkapan Masya Allah pun benarnya menggunakan "sya" bukan "sha" sebagai serapan kata dari bahasa Arab sesuai peraturan Kementerian Agama Republik Indonesia atau Kemenag RI yang diberlakukan di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Masya Allah dalam bahasa Arab ditulis (ما شاء الله) dan tulisan latinnya (Maa syaa Allah). Tulisan Masya Allah artinya segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. Tulisan Masya Allah yang benar dianjurkan untuk diucapkan ketika seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan atas kuasa Allah SWT.
Masya Allah masuk jenis kalimat thayyibah yang sumbernya dari Al-Qur'an sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Kahfi ayat 39. Hal ini dijelaskan dalam jurnal penelitian berjudul Peningkatan Pengucapan Kalimat Thoyyibah Melalui Reality Story Book di Taman Kanak-kanak Lab School FIP UMJ (2018) oleh Widia Winata.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Kahfi ayat 39:
"Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “maa syaa allah, laa quwwata illaa billah."
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang tulisan masya allah yang benar, Kamis (2/2/2023).
Tulisan Masya Allah yang Benar
Tulisan Masya Allah yang benar dalam bahasa Indonesia adalah Masyaallah yang digabung, bukan dipisah. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan tulisan Masya Allah yang benar menggunakan "sya" buka "sha" karena artinya akan berbeda. Masya Allah artinya kata seru untuk menyatakan perasaan heran, sayang, dan keterkejutan.
Masya Allah artinya segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. Makna dari ungkapan ini adalah apa yang dikehendaki Allah SWT. Tulisan Masya Allah dalam bahasa Arab dan latin ini berbeda dengan tulisan masya allah dalam bahasa Indonesia. Masya Allah dalam bahasa Arab ditulis (ما شاء الله) dan tulisan latinnya (Maa syaa Allah).
Menurut Keputusan Bersama Menteri Agama (Menag) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 Nomor 0543b/U/198, tulisan Masya Allah yang benar dalam bahasa Indonesia adalah merujuk pada aturan serapannya. Berdasarkan peraturan ini, huruf ﺵ yang diserap dalam bahasa Indonesia menjadi “sy” sehingga مَا شَاءَ اللهُ jika dituliskan dalam bahasa Indonesia menjadi masyaallah atau masya allah.
Kapan mengucapkan Masya Allah yang benar?
Dalam buku berjudul Akidah Akhlak (2008) oleh Ahmad Kusaeri, waktu yang tepat untuk mengucapkan Masya Alla adalah ketika merasa takjub. Ketakjuban ini diungkap dengan mengagungkan Allah SWT sebagai Tuhan yang maha berkehendak atas segala sesuatu hingga membuat manusia terkagum-kagum.
Masya Allah dianjurkan untuk diucapkan ketika seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan. Dalam buku berjudul Seri Kalimat Thayyibah: Yuk, Ucapkan Masya Allah (2019) oleh Dian K mengatakan ucapkanlah kalimat masya allah sebagai ungkapan kekaguman atas kuasa Allah SWT sebab tidak ada yang terjadi tanpa kehendak-Nya.
Advertisement
Tulisan Masya Allah adalah Kalimat Thayyibah
Tulisan Masya Allah adalah kalimat thayyibah yang dianjurkan untuk diucapkan ketika melihat sesuatu yang menakjubkan dan mengagumkan dengan mengagungkan Allah SWT. Secara bahasa, kata tayyibah berasal dari bahasa Arab "thoyyib" yang artinya baik. Kalimat tayyibah artinya kata-kata yang baik.
Menurut ajaran agama Islam, kalimat tayyibah artinya adalah bentuk pujian kepada Allah SWT sebagai wujud penghambaan. Kalimat thayyibah artinya kata-kata yang baik, bermakna kebaikan, dan pasti mendatangkan kebaikan. Ada dua jenis kalimat thayyibah, yakni kalimat yang bersumber dari Al-Qur'an bagian dari ayat dan bukan bersumber dari Al-Qur'an.
Tulisan Masya Allah masuk jenis kalimat thayyibah yang sumbernya dari Al-Qur'an sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Kahfi ayat 39. Hal ini dijelaskan dalam jurnal penelitian berjudul Peningkatan Pengucapan Kalimat Thoyyibah Melalui Reality Story Book di Taman Kanak-kanak Lab School FIP UMJ (2018) oleh Widia Winata.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Kahfi ayat 39:
"Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “maa syaa allah, laa quwwata illaa billah."
Seorang muslim sangat dianjurkan untuk selalu mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah dalam kehidupannya sehari-hari. Kalimat thayyibah artinya akan naik kepada Allah dan tercatat sebagai kebaikan atau amal saleh. Sementara itu, kalimat tidak thayyib akan berlaku kebalikannya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Faathir ayat 10:
"Barangsiapa menghendaki kemuliaan, maka bagi Allahlah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya naik al-kalimu at-thayibu (kalimat thayyibah) dan amal shaleh yang dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur."
Masih melansir dari sumber jurnal yang sama, mengutip dari Syarifuddin (2004), keutamaan membaca atau mengucapkan kalimat thoyyibah artinya bersumber dari Al-Qur'an seperti Masya Allah adalah bagian dari ibadah tadarus Al-Qur'an yang sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Kementerian Agama atau Kemenag RI menjelaskan pentingnya mengucapkan kalimat thayyibah dalam Islam, sebagai berikut:
- Dapat menghapus dosa
- Memiliki nilai pahala yang setara dengan sedekah
- Menjauhkan seorang muslim dari bahaya dan keburukan
- Mendapat curahan rahmat dan berkah dari Allah SWT
- Diberikan keselamatan di dunia maupun di akhirat
- Termasuk amalan-amalan yang kekal dan saleh
- Salah satu harta simpanan di surga
- Menjadi kalimat yang paling disukai oleh Allah SWT
- Upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Menjadi tanaman di surga
- Termasuk salah satu pintu surga
- Menjadi ucapan orang yang berserah diri kepada Allah SWT