Liputan6.com, Jakarta Batu nisan untuk 11 kuburan di Pemakaman Muslim Mukim Tebrau di Pandan, Johor, Malaysia telah dicuri baru-baru ini, diduga untuk dijual kembali. Menurut laporan Bernama mengungkapkan bahwa 11 makam di Makam Muslim Mukim Tebrau di Taman Istimewa, Pandan, dirusak untuk diambil batu nisannya.
Baca Juga
Advertisement
Sebuah pemeriksaan di kuburan menunjukkan bahwa sebagian besar penanda kuburan yang dicuri adalah nisan batu sungai yang harganya lebih dari RM450 (Rp1,5 juta) satu set dan diduga telah dicuri untuk dijual kembali.
Melansir World of Buzz, penggali kubur Muhammad Izzul Hafiq Ramlan menceritakan bahwa beberapa kerabat yang datang sangat terkejut melihat tidak adanya batu nisan saat mengunjungi makam pada Idulfitri pagi pekan lalu, sebelum viral di Facebook sejak kemarin.
Dikatakannya, pemakaman di tanah wakaf itu tidak dikunci atas permintaan masyarakat, terutama ahli waris, agar lebih mudah dikunjungi, sehingga rawan dicuri.
"Banyak (ahli waris) yang mengeluh ketika berziarah ke makam di pagi hari Idulfitri, nisan (anggota keluarga) hilang, kami tidak bisa berbuat apa-apa karena kuburan ini adalah tanah wakaf dan malam hari tidak ada yang melihat," katanya, dilansir Liputan6.com dari World of Buzz, Selasa (2/5/2023).
Diduga dicuri pada malam hari
Oknum tak bertanggung jawab yang mencuri batu nisan itu diduga melancarkan aksinya pada malam hari. Selain karena tanah pekuburan yang tidak dikunci, kurangnya tenaga kerja juga berpengaruh, sehingga tidak ada yang menjaga daerah tersebut pada malam hari.
"Kami menduga ini dilakukan pada malam hari, (dan) sebagian besar batu nisan yang dicuri adalah batu kali sembilan set karena dapat dijual kembali dan nama almarhum dapat dibuang," jelas Muhammad Izzul, dilansir dari World of Buzz.
Sementara itu, penggali kubur berusia 29 tahun itu juga mengatakan bahwa batu nisan putih seharga RM350 (Rp1,2 juta) per set juga dicuri, dan ini adalah kejadian pertama yang terjadi sejak pemakaman dibuka pada awal tahun 90-an.
Advertisement
Polisi akan lakukan penyelidikan
Kapolres Johor Baru Selatan Asisten Komisaris Raub Selamat, mengatakan bahwa polisi sejauh ini belum menerima laporan terkait perusakan atau pencurian di pemakaman tersebut. Karena itu, ia mengimbau masyarakat, khususnya kerabat dekat, untuk melapor ke polisi guna memudahkan penyidikan.
Sementara itu, Departemen Agama Islam Negeri Johor (JAINJ) dan Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) akan melakukan penyelidikan atas masalah batu nisan yang "hilang" di Pemakaman Islam Mukim Tebrau di Taman Istimewa, Pandan, baru-baru ini.
Melansir Siakap Keli, Direktur JAINJ Jamaludin A Hamid mengatakan, terkait hal itu, masyarakat diminta tetap tenang dan tidak berspekulasi terkait hal yang juga viral di laman Facebook sejak Jumat lalu itu.
"JAINJ mengetahui beredarnya screenshot yang menunjukkan isu hilangnya batu nisan di pemakaman tersebut sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli waris dan masyarakat. Oleh karena itu, kami usulkan langkah-langkah tepat yang perlu diperbaiki dan dipertahankan oleh pengelola makam agar kegiatan pencurian ini tidak terus berlanjut," ujarnya, seperti dilansir Liputan6.com dari Siakap Keli, Selasa (2/5/2023).