Depresi adalah Gangguan Mental yang Harus Diwaspadai, Ketahui Pengobatannya

Depresi adalah penyakit yang dapat bertambah buruk bila tidak segera ditangani.

oleh Husnul Abdi diperbarui 11 Mei 2023, 14:03 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 14:03 WIB
Depresi
Ilustrasi Depresi Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Depresi adalah suatu penyakit yang bisa disembuhkan. Definisi depresi sendiri merupakan kelainan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat terus-menerus. Depresi dapat memengaruhi kondisi fisik dan psikologis penderitanya.

Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga. Jika dibiarkan terus menerus, depresi akan menimbulkan komplikasi kesehatan yang cukup membahayakan jiwa. 

Depresi adalah penyakit mental yang dapat bertambah buruk bila tidak segera ditangani. Hal ini disebabkan karena terapi untuk menyembuhkannya cukup panjang. Oleh karena itu, kamu harus berkonsultasi dengan dokter bila mengalami tanda-tanda depresi.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (21/7/2021) tentang depresi adalah.

Pengertian Depresi

Ilustrasi Depresi
Ilustrasi Depresi Credit: freepik.com

Depresi adalah gangguan suasana hati atau mood yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Depresi biasanya akan memengaruhi seseorang dalam berpikir dan berperilaku, serta dapat memicu berbagai masalah fisik maupun psikologis.

Depresi adalah penyakit yang menyebabkan seseorang mengalami masalah dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Tak jarang seseorang yang mengalami depresi merasa hidupnya tidak ada gunanya lagi. Walaupun begitu, depresi adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

Depresi dapat bertambah buruk bila tidak segera diobati. Jika dibiarkan, depresi dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Misalnya gangguan kecemasan, gangguan panik atau fobia sosial.

Depresi yang tidak diobati dapat mengakibatkan masalah emosional, perilaku, dan masalah kesehatan yang dapat memengaruhi setiap segi kehidupan, bahkan berujung pada kematian. Orang yang menderita depresi cenderung terkucil secara sosial sehingga timbul keinginan untuk bunuh diri. Selain itu, mereka juga rentan menyakiti tubuhnya sendiri.

Gejala Depresi

Gejala depresi biasanya terjadi selama lebih dari 2 minggu. Gejala depresi bisa dilihat dari aspek psikologi dan fisik.

Dilihat dari aspek psikologis, beberapa gejala depresi adalah sebagai berikut:

- Suasana hati yang buruk atau sedih secara berkelanjutan

- Merasa putus asa, rendah diri, dan tidak berharga

- Selalu merasa cemas dan khawatir yang berlebihan

- Mudah marah atau sensitif, serta mudah menangis

- Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil keputusan

- Menjadi apatis terhadap lingkungan sekitarnya

- Tidak tertarik dan tidak memiliki motivasi terhadap segala hal

- Selalu dibebani rasa bersalah dan sering menyalahkan diri sendiri

- Timbul ide untuk menyakiti diri sendiri

 

Dilihat dari aspek fisik, beberapa gejala depresi adalah sebagai berikut:

- Selalu merasa kelelahan dan hilang tenaga

- Kurang tidur atau malah terlalu banyak tidur

- Pusing atau rasa nyeri yang tidak jelas alasannya

- Berat badan turun secara drastis atau naik drastis

- Selera makan menurun atau tidak berselera makan

- Tidak ada gairah seksual

Penyebab Depresi

Ilustrasi Depresi
Ilustrasi Depresi Credit: freepik.com

Seperti dikutip Liputan6.com dari KlikDokter, hingga saat ini belum diketahui pasti apa penyebab depresi. Namun, penyakit ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor penyebab depresi ini bisa dipengaruhi oleh kondisi diri sendiri ataupun lingkungan.

Beberapa faktor penyebab depresi adalah sebagai berikut:

- Perubahan biologis. Orang-orang dengan depresi mengalami perubahan fisik di dalam otak mereka. Perubahan yang dimaksud belum dapat dijelaskan secara pasti.

- Ketidakstabilan reaksi kimiawi dalam otak. Dalam suatu penelitian ditemukan jika zat-zat kimia yang terdapat dalam otak mungkin berperan dalam terjadinya depresi. Perubahan dalam zat kimia otak tersebut akan mengakibatkan perubahan kestabilan mood dalam seseorang.

- Perubahan hormon. Perubahan dalam keseimbangan hormon di dalam tubuh dapat memicu terjadinya depresi. Perubahan hormon dapat terjadi saat kehamilan, beberapa minggu atau bulan setelah persalinan, akibat masalah tiroid, menopause, atau kondisi lain.

- Genetik. Depresi lebih sering terjadi pada orang-orang yang dalam keluarga sedarahnya juga memiliki kondisi ini. Para peneliti saat ini masih berupaya untuk menemukan gen yang mungkin menyebabkan depresi.

- Kepercayaan diri rendah dan terlalu bergantung pada orang lain, sering menyalahkan diri sendiri, dan pesimis.

- Mengalami kejadian yang traumatik atau menegangkan. Misalnya pelecehan seksual atau penyiksaan secara fisik, kematian atau kehilangan orang yang dicintai, hubungan yang sulit dengan seseorang, atau masalah keuangan.

- Mengalami trauma atau stres masa kecil yang mulai terjadi saat remaja atau anak-anak.

- Mempunyai identitas seksualitas berbeda seperti lesbian, homoseksual, biseksual, atau transgender di dalam situasi yang tidak mendukung.

- Mempunyai gangguan mental lain, seperti gangguan cemas,atau gangguan makan.

- Ketergantungan terhadap alkohol atau obat-obatan terlarang.

- Penyakit kronik atau penyakit serius, termasuk kanker, stroke, nyeri kronik, atau penyakit jantung.

- Sedang dalam pengobatan tertentu, seperti mengonsumsi beberapa obat hipertensi atau obat tidur. Beberapa ahli menemukan hubungan depresi dengan konsumsi obat-obatan kimiawi tertentu. Sebaiknnya bicarakan dengan dokter sebelum menghentikan pengobatan apapun.

Beberapa faktor penyebab depresi tersebut tentunya harus kamu perhatikan agar bisa menghindarinya atau mencari penanganan terbaik. Selalu berkonsultasi dengan ahlinya dalam penanganan depresi ini.

Pengobatan Depresi

Depresi adalah penyakit yang bisa diketahui dengan diagnosis dokter dan ahli psikologis. Selain konsultasi kepada dokter, untuk mendiagnosis depresi diperlukan evaluasi psikologis oleh psikiater. Untuk menetapkan diagnosis depresi, psikiater perlu memerhatikan tanda-tanda yang ada, setidaknya selama dua minggu.

Depresi adalah penyakit yang akan lebih mudah disembuhkan jika terdeteksi lebih dini dan segera ditangani. Penanganan terhadap depresi mencakup psikoterapi, obat-obatan, atau terapi kejut listrik. Metode pengobatan yang diberikan akan dipilih berdasarkan kondisi pasien.

Tindakan Meringankan Gejala Depresi

Depresi memang termasuk penyakit yang belum ditemukan penyembuhnya, tapi kamu bisa meringankan gejalanya dengan melakukan beberapa tindakan berikut:

1. Jangan berhenti meminum obat depresi sebelum memberitahu dokter. Menghentikan pengobatan secara mendadak atau lupa meminum beberapa dosis obat dapat menyebabkan gejala menyerupai gejala putus obat dan dapat memperburuk gejala depresi.

2. Bila kamu sedang hamil atau menyusui, beberapa antidepresan dapat berisiko bagi janin atau anak yang masih menyusui. Konsultasikan dengan dokter bila kamu sedang hamil atau menyusui.

3. Jalani hidup secara sederhana. Mungkin kamu harus mengizinkan diri untuk melakukan lebih sedikit pekerjaan atau aktivitas apabila merasa lelah atau lemah.

4. Tulislah buku harian untuk memperbaiki suasana hati.

5. Bacalah buku atau situs internet yang dapat menolong kamu menjadi lebih baik.

6. Jangan mengurung diri atau memisahkan diri dari aktivitas sosial.

7. Temukan beberapa cara untuk bersantai dan mengatasi stres.

8. Jangan membuat keputusan penting saat merasa kecewa atau murung sebab mungkin kamu sedang tidak berpikir jernih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya