10 Makanan Khas Purwokerto Banyumas, Lezat Menggugah Selera

Intip kuliner apa saja yang bisa disantap di Purwokerto.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 21 Mei 2023, 05:20 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2023, 05:20 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Makanan khas Purwokerto Banyumas wajib dicicipi saat berkunjung ke daerah ini. Purwokerto merupakan ibu kota dari Kabupaten Banyumas yang memiliki ragam budaya dan destinasi menarik.

Daerah yang terkenal dengan aksen ngapaknya ini punya kuliner khas yang patut dicoba. Makanan khas Purwokerto Banyumas bisa ditemui dengan mudah di tiap sudut kota. Makanan khas Purwokerto Banyumas ini sudah menjadi identitas sendiri bagi Kabupaten Banyumas.

Bahkan, sejumlah makanan khas Purwokerto Banyumas sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Makanan khas Purwokerto Banyumas ini punya ragam jenis, mulai dari makanan berat, makanan manis, hingga camilan ringan.

Kamu bisa mencicipi makanan khas Purwokerto Banyumas ini langsung atau membawanya sebagai oleh-oleh. Berikut 10 makanan khas Purwokerto Banyumas yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (16/4/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Makanan khas Purwokerto Banyumas

Getuk Sokaraja
Gerai getuk sekaligus difungsikan sebagai tempat menggoreng. Bebauan manis menarik hati pembeli (Liputan6.com/Muhamad Ridlo).

Gethuk Goreng

Gethuk Goreng merupakan makanan manis khas Sokaraja, Banyumas. Getuk yang paling banyak ditemukan di pinggir kota Purwokerto ini terbuat dari singkong dan gula kelapa. Gethuk Goreng Sokaraja sudah melegenda dan menjadi bagian tak terpisahkan dari Purwokerto dan Banyumas.

Bahkan camilan satu ini diusulkan sebagai warisan budaya nasional bukan benda (intangible) oleh Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Mendoan

Purwokerto dan Banyumas terkenal akan mendoannya. Mendoan merupakan olahan tempe yang digoreng setengah matang bersama adonan tepung. Mendoan berasal dari bahasa Jawa "mendo" yang berarti setengah matang. Tempe digoreng setengah matang sehingga teksturnya masih terasa lembut.

Jenis tempenya pun khusus. Tempe yang digunakan tidak padat seperti tempe biasa. Tempe dibuat lembaran tipis dan lebar serta dibungkus dengan daun pisang. Adonan tepungnya pun bukan menggunakan tepung terigu, melainkan tepung beras.


Makanan khas Purwokerto Banyumas

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Nopia

Nopia merupakan makanan yang terbuat dari adonan tepung terigu yang diisi dengan gula merah. Adonan dibuat bulat, lalu ditempelkan ke gentong yang terbuat dari tanah liat yang dibakar di atas kayu. Nopia memiliki rasa manis khas gula merah. Sekilas nopia mirip dengan bakpia khas Jogja. Hanya saja kulit nopia lebih padat sedangkan bakpia lebih berlapis.

Jenang Jaket

Jenang jaket terbuat dari gula merah, santan kelapa dan juga beras ketan. Jaket merupakan singkatan dari jenang asli ketan. Jenang jaket biasa dibungkus menggunakan kertas kecil dengan porsi sekali makan. Tekstur jenang jaket mirip dengan dodol atau wajik, jenang ini kerap dibalut wijen dan tidak mudah lengket saat dimakan.


Makanan khas Purwokerto Banyumas

Soto Sokaraja
Soto Sokaraja jadi andalan di jalur selatan (Liputan6.com / Aris Andrianto)

Sroto Sokaraja

Makanan khas Purwokerto Banyumas yang sangat terkenal adalah soto atau sroto Sokaraja. Soto ini bisa dengan mudah ditemukan di Purwokerto, khususnya di daerah Sokaraja. Berbeda dengan soto di daerah lain yang menggunakan nasi, Sroto Sokaraja diisi dengan potongan ketupat.

Potongan ketupat dicampur dengan irisan daging ayam atau sapi, sohun, tauge, daun bawang, dan aneka kerupuk. Campuran ini kemudian disiram kuah kaldu sapi atau ayam yang gurih. Sroto Sokaraja begitu istimewa dengan tambahan bumbu kacang pada kuahnya yang memberi tekstur kental dan segar.

 

Sate Bebek Tambak

Purwokerto, Banyumas juga punya olahan sate yang khas. Sate ini terbuat dari daging bebek yang lembut. Bebek yang digunakan adalah bebek yang masih muda sehingga memiliki daging yang empuk. Sate bebek Tambak biasanya menyediakan dua macam bumbu. Bumbu ini diantaranya adalah bumbu kecap dengan potongan cabai rawit pedas dan bumbu kacang yang kental.

Ada puluhan pedagang mulai dari model warung kecil, tenda, hingga restoran yang menjajakan sate bebek di sepanjang pinggir jalan utama Ibukota Kecamatan Tambak, atau jalur utama Purwokerto-Yogyakarta.


Makanan khas Purwokerto Banyumas

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Kraca

Kraca merupakan olahan keong sawah yang dimasak dengan bumbu kuah pedas sepeti cabai, garam, pala, perica, bawang, lada, dan rempah lainnya. Bumbu rempah yang kuat ini memberi sensasi pedas dan panas hingga tenggorokan. Kudapan ini banyak ditemui di sepanjang jalan Purwokerto dan Banyumas. Waktu yang paling tepat menyantap kuliner ini adalah pada malam hari karena bisa menghangatkan tubuh.

Buntil

Buntil terbuat dari parutan kelapa, ikan teri, dan bumbu yang kemudian dibungkus dan diikat dengan daun pepaya, singkong, atau talas. Gulungan ini kemudian direbus dalam kuah santan. Buntil dapat dimakan bersama kuah santan yang gurih.

Sekilas buntil mirip hidangan bothok, yang membedakan adalah daun pembungkusnya yang bisa turut dimakan. Buntil dapat dengam mudah ditemukan di warung kaki lima atau restoran di sepanjang jalan Purwokerto dan Banyumas.


Makanan khas Purwokerto Banyumas

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Tegean

Tegean merupakan makanan sehari-hari masyarakat Purwokerto Banyumas. Tegean merupakan sayur bening yang berisi bermacam-macam sayuran, diracik menggunakan bumbu sederhana. Tegean biasanya berisi bayam, kecambah, katuk, wortel, kedelai hitam, jagung. Tegean biasanya diberi bumbu awang merah dan bawang putih, beberapa ada yang dicampur daging sapi atau ayam.

Themlek

Themlek, themek, atau ranjem merupakan camilan khas Purwokerto, Banyumas. Themlek terbuat dari sisa ampas tahu yang diolah bersama bumbu rempah. Adonan themlek kemudian dibentuk bulat dan dicelup pada adonan tepung lalu kemudian digoreng.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya