Liputan6.com, Jakarta Inflasi adalah istilah yang perlu dipahami oleh semua orang. Pasalnya kondisi ini akan berpengaruh besar terhadap masyarakat dan negara. Inflasi adalah keadaan perekonomian suatu negara di mana terjadi kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu).
Kenaikan harga ini disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang. Namun, kenaikan harga yang sifatnya hanya sementara dan tidak berlanjut tidak termasuk ke dalam inflasi. Contoh mudahnya adalah kenaikan harga barang saat hari raya Idul Fitri bukanlah termasuk inflasi.
Inflasi adalah gejala ekonomi yang terjadi ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi tidak mungkin dihilangkan secara tuntas. Upaya yang bisa dilakukan hanya sebatas mengontrolnya atau mengendalikannya saja.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/3/2022) tentang inflasi adalah.
Inflasi adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. Sementara itu, menurut Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.Â
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian di suatu negara dimana terjadi kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu), disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang. Pada umumnya, inflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
Pengertian inflasi menurut para ahli
- Winardi. Inflasi adalah suatu periode pada masa tertentu, terjadi ketika kekuatan dalam membeli terhadap kesatuan moneter menurun. Pengertian Inflasi tersebut dapat timbul apabila nilai uang yang didepositokan beredar lebih banyak dibandingkan atas jumlah barang atau pun jasa yang ditawarkan.
- Dwi Eko Waluyo. Pengertian inflasi adalah salah satu bentuk penyakit-penyakit ekonomi yang sering timbul dan dialami hampir di seluruh negara. Kecenderungan dari kenaikan harga-harga pada umumnya serta terjadi secara terus-menerus. Teori ini dikemukakan dalam bukunya yang berjudul Teori Ekonomi Makro terbitan tahun 2002.
- Sadono Sukirno. Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Pernyataan ini dinyatakan pada tahun 2002 dalam bukunya yang berjudul makro ekonomi.
- Ackley. Pengertian inflasi adalah suatu kenaikan harga yang terus menerus dari barang-barang dan jasa secara umum.
Advertisement
Penyebab Inflasi
Inflasi tentunya disebabkan oleh berbagai faktor. Secara umum, penyebab inflasi adalah karena terjadinya kenaikan permintaan dan biaya produksi. Berikut beberapa penyebab inflasi:
- Meningkatnya Permintaan (Demand Pull Inflation)
Penyebab inflasi ini terjadi disebabkan karena peningkatan permintaan untuk jenis barang/ jasa tertentu. Dalam hal ini, peningkatan permintaan jenis barang/ jasa tersebut terjadi secara agregat (agregat demand).
Faktor yang bisa menyebabkan terjadinya inflasi ini di antaranya adalah, meningkatnya belanja pemerintah, meningkatnya permintaan barang untuk diekspor, meningkatnya permintaan barang untuk swasta.
- Meningkatnya Biaya Produksi (Cost Pull Inflation)
Penyebab inflasi ini terjadi karena meningkatnya biaya produksi. Adapun peningkatan biaya produksi disebabkan oleh kenaikan harga bahan-bahan baku seperti harga bahan bakar naik, hingga upah buruh naik.
- Tingginya Peredaran Uang
Penyebab inflasi ini terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dibanding yang dibutuhkan. Ketika jumlah barang tetap sedangkan uang yang beredar meningkat dua kali lipat, maka bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga 100%.
Hal ini bisa terjadi ketika pemerintah menerapkan sistem anggaran defisit, dimana kekurangan anggaran tersebut diatasi dengan mencetak uang baru. Namun hal ini malah membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin bertambah dan mengakibatkan inflasi.
Cara Menangani Inflasi
Cara menangani inflasi adalah sebagai berikut:
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah untuk mencegah inflasi adalah dengan mengurangi pengeluaran pemerintah, meningkatkan tarif pajak, serta melakukan pinjaman.
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter bertujuan menjaga kestabilan moneter, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yakni kebijakan penetapan persediaan kas, kebijakan diskonto yaitu untuk meningkatkan nilai suku bunga, dan kebijakan operasi pasar terbuka.
Kebijakan Nonmoneter dan Nonfiskal
Selain kebijakan fiskal dan moneter, cara mengatasi inflasi oleh pemerintah juga dapat dengan meningkatkan hasil produksi, mempermudah masuknya barang impor, menstabilkan pendapatan masyarakat (tingkat upah), menetapkan harga maksimum, serta melakukan pengawasan dan distribusi barang.
Advertisement
Jenis-Jenis Inflasi
Jenis Inflasi Berdasarkan Sifatnya
Jenis-jenis inflasi berdasarkan sifatnya ini terbagi ke dalam 4 macam, yaitu:
- Inflasi ringan/merayap (creeping inflation). Jenis-jenis inflasi ini ditandai dengan peningkatan laju inflasi yang rendah. Biasanya, kurang dari 10% setahun. Ciri dari inflasi ini adalah kenaikan harga yang relatif lambat dan berlangsung dengan lambat.
- Inflasi sedang (galloping inflation). Jenis-jenis inflasi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi ringan. Lajunya berkisar antara 10-30% per tahun. Jenis inflasi ini ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dalam waktu yang singkat.
- Inflasi berat (high inflation). Sesuai dengan namanya, jenis-jenis inflasi ini adalah yang tergolong berat. Mencakup laju mulai dari 30-100% setahun. Pada tingkat ini, harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan.
Inflasi sangat berat (hyperinflation). Jenis-jenis inflasi ini sangat dirasakan karena terjadi secara besar-besaran dan mencapai lebih dari 100% setahun. Indonesia pun pernah mengalami hiperinflasi ini. Bahkan mencapai 600% di tahun 1998. Penyebabnya, karena terjadinya pencetakan uang secara besar-besaran demi menutup defisit anggaran pada waktu itu.
Â
Jenis Inflasi Berdasarkan Sebabnya
Jenis-jenis inflasi berdasarkan sebabnya terbagi menjadi 3 macam, yaitu demand pull inflation cost pull inflation, dan bottle neck inflation.
- Demand Pull Inflation. Jenis-jenis inflasi ini merupakan inflasi yang terjadi akibat adanya sebuah permintaan (demand) yang tidak imbang dengan peningkatan jumlah penawaran produksi. Hal tersebut mengakibatkan kenaikan harga barang sesuai dengan hukum permintaan yakni apabila permintaan tinggi sedangkan penawaran tetap maka harga akan naik.
- Cost Push Inflation. Jenis-jenis inflasi ini merupakan inflasi yang penyebabnya adalah kenaikan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi.
- Bottle Neck Inflation. Bottle Neck Inflasi merupakan inflasi yang penyebabnya adalah faktor permintaan atau faktor penawaran.
Â
Jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya
- Domestic inflation
Jenis-jenis inflasi satu ini berasal dari dalam negeri. Inflasi jenis ini biasanya diawali dengan adanya defisit dalam APBN. Jika pemerintah memutuskan untuk membiayai APBN dengan melakukan pencetakan uang baru, maka akan meningkatkan jumlah uang yang beredar. Meningkatnya jumlah uang yang beredar ini akan cenderung meningkatkan harga-harga kebutuhan. Akhirnya, timbul inflasi dalam negeri.
Adapun hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi dalam negeri adalah meningkatnya biaya produksi dalam negeri, dan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap barang sementara kenaikan penawaran tidak bisa mengimbanginya.
- Imported inflation
Jenis-jenis inflasi ini berasal dari luar negeri. Inflasi ini timbul karena naiknya harga-harga kebutuhan di luar negeri atau di negara-negara mitra dagang. Karena harga kebutuhan di luar negeri meningkat, otomatis harga barang tersebut pada saat dijual kembali di Indonesia juga akan menjadi tinggi.