Yesus Berdoa Kepada Allah Sebelum Melakukan Segala Sesuatu, Simak Ayat Alkitabnya

Yesus berdoa kepada Allah sebelum melakukan segala sesuatu, dan semua tercatat dalam Alkitab.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 07 Jul 2023, 19:25 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2023, 19:25 WIB
Ilustrasi kristiani, membaca Alkitab
Ilustrasi kristiani, membaca Alkitab. (Photo by Rod Long on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Doa Yesus kepada Allah adalah manifestasi dari kedekatan-Nya dengan Bapa surgawi. Yesus memahami bahwa Allah adalah sumber kehidupan dan kekuatan-Nya, sehingga secara terus-menerus mencari hubungan intim dengan-Nya melalui doa.

Doa Yesus kepada Allah mencerminkan pengabdian, ketaatan, kasih, kepercayaan, dan keterikatan yang dalam kepada Allah. Dalam doa-Nya, Yesus mengungkapkan kebutuhan-Nya, mencari petunjuk-Nya, memohon bantuan-Nya, mengucapkan syukur-Nya, dan menyampaikan kerinduan-Nya kepada Allah.

Yesus juga mengajarkan pengikut-Nya untuk berdoa dan memberikan contoh model doa melalui apa yang dikenal sebagai "Doa Bapa Kami" atau "Doa Tuhan" (Our Father / Lord's Prayer). Doa Yesus kepada Allah juga mencerminkan kerendahan hati-Nya. Meskipun Yesus adalah Anak Allah yang empunya kuasa, Dia tidak memanfaatkan kekuasaan-Nya untuk diri-Nya sendiri.

Sebaliknya, Dia menunjukkan kerendahan hati dengan menyampaikan segala sesuatu kepada Allah melalui doa, dan mencari kehendak-Nya dalam segala hal. Berikut ini doa Yesus kepada Allah yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (7/7/2023). 

1. Doa di Taman Getsemani

Ilustrasi salib, rohani kristen
Ilustrasi salib, rohani kristen. (Photo Copyright by Freepik)

Salah satu momen paling dramatis dan bermakna dalam kehidupan Yesus, adalah ketika Dia berdoa di Taman Getsemani sebelum penyaliban-Nya. Dalam momen ini, Yesus merasa berat dan sedih karena mengetahui tentang penderitaan yang akan Dia hadapi.

Dalam doa-Nya, Yesus memohon kepada Bapa-Nya, "Bapa, jika Engkau mau, hapuskanlah cawan ini dari pada-Ku; tetapi janganlah seperti Aku kehendaki, melainkan seperti Engkau kehendaki" (Matius 26:39). Doa ini mencerminkan keterikatan Yesus yang kuat dengan kehendak Allah, bahkan dalam saat-saat yang penuh penderitaan. Meskipun menginginkan cawan penderitaan diangkat dari-Nya, Yesus menyerahkan diri-Nya sepenuhnya kepada kehendak Bapa-Nya.

2. Doa Syukur dan Pengucapan Terima Kasih

Yesus sering mengucapkan syukur kepada Allah dalam berbagai kesempatan. Contohnya adalah saat Yesus memberkati roti dan ikan ketika memberi makan lima ribu orang (Matius 14:19-20). Sebelum memberikan makanan itu kepada orang banyak, Yesus mengangkat pandangan ke langit, mengucapkan syukur kepada Allah, dan memecah-mecahkan roti serta membagikan ikan. Tindakan ini mencerminkan rasa syukur Yesus kepada Bapa-Nya, sebagai sumber berkat dan memperlihatkan bahwa Dia mengandalkan-Nya dalam segala kebutuhan.

3. Doa bagi Murid-murid

Sebelum pergi meninggalkan dunia ini, Yesus mengucapkan doa khusus bagi murid-murid-Nya. Doa ini tercatat dalam Yohanes 17 dan sering disebut sebagai Doa Imam Agung atau Doa Pengudusan. Dalam doa ini, Yesus memohon kepada Bapa agar menjaga dan menyatukan murid-murid-Nya, memberikan mereka perlindungan dari kejahatan, serta memberkati mereka dalam misi pelayanan mereka. Doa ini mencerminkan kasih Yesus kepada murid-murid-Nya, dan keinginannya untuk melindungi serta memberikan mereka kekuatan saat Dia tidak lagi berada di tengah-tengah mereka.

4. Doa-doa Pribadi

Selain contoh-contoh yang tercatat secara spesifik dalam Alkitab, diketahui bahwa Yesus seringkali menarik diri ke tempat-tempat yang sunyi untuk berdoa seorang diri. Misalnya, dalam Matius 14:23, dikatakan bahwa setelah memberkati orang banyak dan melayani mereka, Yesus naik ke gunung untuk berdoa seorang diri. Hal ini menunjukkan pentingnya bagi Yesus, untuk mencari tempat kesunyian dan berkomunikasi langsung dengan Bapa-Nya. Doa-doa pribadi seperti ini memperlihatkan kedalaman hubungan Yesus dengan Allah, dan pentingnya kesunyian dalam berkomunikasi dengan-Nya.

5. Doa Pada Perjamuan Terakhir

Ilustrasi salib, kristiani
Ilustrasi salib, kristiani. (Photo Copyright by Freepik)

Selama Perjamuan Terakhir, sebelum penyaliban-Nya, Yesus mengambil roti, mengucapkan syukur, memecah-mecahkannya, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, seraya berkata, "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu" (Lukas 22:19). Dalam tindakan ini, Yesus tidak hanya mengajarkan pentingnya mengucapkan syukur kepada Allah dalam setiap tindakan, tetapi juga mengaitkan perjamuan ini dengan pengorbanan-Nya yang akan datang.

6. Pengangkatan Lazarus

Ketika Yesus datang ke kuburan Lazarus, Dia mengangkat pandangan ke langit dan berdoa kepada Allah Bapa. Yesus berkata, "Bapa, Aku mengucapkan syukur kepada-Mu, bahwa Engkau telah mendengarkan Aku" (Yohanes 11:41). Melalui doa ini, Yesus menunjukkan bahwa Dia memiliki keterhubungan yang erat dengan Allah Bapa, dan percaya bahwa Bapa-Nya akan mengabulkan permohonan-Nya. Setelah berdoa, Yesus memanggil Lazarus yang telah meninggal agar bangkit kembali, menunjukkan kuasa-Nya yang berasal dari Allah.

7. Doa dalam Kesaksian-Nya

Dalam berbagai kesaksian dan pengajaran-Nya, Yesus juga berdoa sebagai bagian dari penyampaian-Nya. Ketika makan bersama orang banyak sebelum melakukan mujizat memberi makan lima ribu orang, Yesus mengangkat pandangan ke langit, mengucapkan syukur, dan memberkati makanan tersebut (Matius 14:19-20). Doa ini tidak hanya merupakan permohonan kepada Allah, tetapi juga mengajarkan pentingnya bersyukur dan mempercayai bahwa Allah akan memberkati dan memperkaya apa yang diberikan.

8. Doa di Salib

Ketika Yesus disalibkan, Dia mengucapkan beberapa kalimat doa yang sangat berarti. Salah satunya adalah, "Bapa, kepada-Mu Kuserahkan nyawa-Ku" (Lukas 23:46). Dalam momen penderitaan terbesar-Nya, Yesus tetap berhubungan dengan Bapa-Nya dalam doa. Doa ini mencerminkan ketergantungan dan kepercayaan penuh Yesus kepada Allah, bahkan dalam saat-saat yang penuh penderitaan dan kesengsaraan.

Yesus Berdoa Kepada Allah yang Tercatat di Alkitab

Alkitab
Ilustrasi Alkitab. (Foto: Ilustrasi/Pexels)

1. Matius 14:23: Setelah Ia mengirim orang banyak itu pergi, Ia segera naik ke bukit sendirian untuk berdoa. Ketika malam tiba, Ia sendirian di situ.

2. Matius 26:36-39: Kemudian datanglah Yesus dengan mereka ke suatu tempat yang bernama Getsemani, dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya, "Duduklah kamu di sini, sedangkan Aku pergi ke sana untuk berdoa." Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta mulai bermuram durja dan sangat gelisah.

Ia berkata kepada mereka, "Jiwaku sangat sedih, bahkan sampai mati; tinggallah kamu di sini dan berjaga-jagalah bersama-sama Aku." Ia maju sedikit, sujud ke tanah, dan berdoa, "Bapa-Ku, jikalau mungkin, biarlah cawan ini berlalu dari pada-Ku. Tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

3. Markus 1:35: Keesokan harinya, pada waktu masih gelap, Yesus bangun, pergi ke tempat yang sunyi, dan di situ berdoa.

4. Lukas 6:12: Pada waktu itu, Yesus pergi ke gunung untuk berdoa, dan sepanjang malam Ia berdoa kepada Allah.

5. Lukas 22:41-42: Dan Ia menjauh kira-kira sejauh lemparan batu, lalu berlutut dan berdoa, "Bapa, jikalau Engkau mau, hapuskanlah cawan ini dari pada-Ku; tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

6. Yohanes 17:1-2: Setelah Yesus mengucapkan hal itu, Ia melihat ke langit dan berkata, "Bapa, saatnya telah tiba. Mulialah Anak-Mu, supaya Anak-Mu memuliakan Engkau. Karena Engkau telah memberikan-Nya kuasa atas segala umat manusia, supaya Ia memberikan hidup yang kekal kepada semua orang yang telah Engkau berikan kepada-Nya."

7. Matius 26:42: Kembali sekali lagi Yesus berdoa, "Bapa, jikalau ini tidak mungkin berlalu, kecuali Aku meminumnya, biarlah kehendak-Mu terjadi."

8. Markus 14:35-36: Ia pergi sedikit lebih jauh, sujud ke tanah, dan berdoa, "Bapa, jikalau mungkin, biarlah cawan ini berlalu dari pada-Ku. Tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

9. Lukas 22:44: Dan karena sengsara-Nya, Ia berdoa dengan semakin tekun. Keringat-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang jatuh ke tanah.

10. Ibrani 5:7: Sementara Yesus di bumi, dalam kehidupan-Nya yang penuh dengan kesusahan dan penderitaan, Ia dengan kuat dan tekun berdoa dan memohon kepada Allah, yang berkuasa untuk menyelamatkan-Nya dari maut. Dan Allah mendengarkan doa-Nya karena Ia selalu tunduk kepada kehendak-Nya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya