Prognosis adalah Prediksi Mengenai Perkembangan Penyakit, Ini Bedanya dengan Diagnosis

Prognosis adalah istilah yang merujuk pada prediksi mengenai perkembangan suatu penyakit.

oleh Husnul Abdi diperbarui 09 Agu 2023, 15:55 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2023, 15:55 WIB
Prognosis adalah Prediksi Mengenai Perkembangan Penyakit
Prognosis adalah Prediksi Mengenai Perkembangan Penyakit | Via: istimewa

Liputan6.com, Jakarta Prognosis adalah istilah yang mungkin masih belum familier di telinga sebagian orang. Pasalnya, istilah ini lebih sering digunakan dalam dunia kedokteran. Prognosis kerap kali disandingkan dengan istilah lainnya, yaitu diagnosis.

Prognosis memiliki makna yang berbeda dengan diagnosis. Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti atau memeriksa gejala-gejalanya. Sementara itu, prognosis lebih mengacu pada prediksi.

Prognosis adalah istilah yang merujuk pada prediksi mengenai perkembangan suatu penyakit. Hal ini tentunya tidak sembarangan, namun dibuat berdasarkan arah perkembangan normal penyakit yang didiagnosis, kondisi fisik dan mental individu, perawatan yang tersedia, dan faktor-faktor tambahan lainnya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (9/8/2023) tentang prognosis.

Prognosis adalah

Prognosis adalah Prediksi Mengenai Perkembangan Penyakit
Prognosis adalah Prediksi Mengenai Perkembangan Penyakit (Foto: Unsplash.com/Arvin Chingcuangco)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prognosis adalah ramalan tentang peristiwa yang akan terjadi, khususnya yang berhubungan dengan penyakit atau penyembuhan setelah operasi. Prognosis adalah istilah kedokteran yang mengacu kepada prediksi mengenai perkembangan suatu penyakit. Hal ini mencakup apakah tanda dan gejala dari penyakit tersebut akan membaik atau malah memburuk (dan seberapa cepat) atau akankah selalu stabil; ekspektasi kualitas hidup, seperti kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari; potensi komplikasi dan masalah kesehatan terkait; dan kemungkinan bertahan hidup (termasuk harapan hidup).

Prognosis adalah suatu hal yang dibuat berdasarkan arah perkembangan normal penyakit yang didiagnosis, kondisi fisik dan mental individu, perawatan yang tersedia, dan faktor-faktor tambahan lainnya. Prognosis adalah suatu hal yang lengkap bila mencakup durasi, fungsi, dan deskripsi arah perkembangan penyakit yang diantisipasi, seperti penurunan progresif, krisis yang datang secara berkala, atau krisis yang tiba-tiba dan tidak dapat diperkirakan.

Ketika diterapkan pada populasi statistik yang besar, perkiraan prognosis adalah dapat menjadi sangat akurat: misalnya pernyataan "45% pasien syok septik berat akan meninggal dalam 28 hari" dapat dibuat dengan penuh kepastian, karena penelitian sebelumnya menemukan bahwa proporsi pasien yang meninggal adalah sebesar itu.

Informasi statistik ini tidak berlaku untuk prognosis untuk masing-masing pasien, karena faktor spesifik pasien dapat secara substansial mengubah arah perkembangan penyakit yang diantisipasi: informasi tambahan diperlukan untuk menentukan apakah pasien termasuk dalam 45% yang akan meninggal, atau dalam 55% yang akan bertahan hidup.

Mengenal Diagnosis

Mengenal Diagnosis
Mengenal Diagnosis Credit: freepik.com

Prognosis adalah istilah kedokteran yang mengacu kepada prediksi mengenai perkembangan suatu penyakit. Prognosis adalah istilah yang berbeda dengan diagnosis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diagnosis adalah penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya. Sementara itu, dalam sosiologi, diagnosis adalah pemeriksaan terhadap suatu hal. Jadi, singkatnya diagnosis adalah identifikasi mengenai sesuatu.

Diagnosis adalah istilah yang sangat erat kaitannya dengan dunia medis. Diagnosis medis (disingkat Dx atau DS) adalah penentuan kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh seseorang sebagai dasar pengambilan keputusan medis untuk prognosis dan pengobatan. Diagnosis adalah tindakan yang dilakukan untuk menjelaskan gejala dan tanda klinis yang dialami oleh seorang pasien, serta membedakannya dengan kondisi lain yang serupa.

Penegakan diagnosis diawali dengan mengumpulkan informasi melalui anamnesis atau pemeriksaan riwayat kesehatan yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik terhadap pasien.  Pemeriksaan lanjutan seperti pencitraan diagnostik dengan sinar-x, ultrasonografi, atau pengujian laboratorium seperti pemeriksaan darah dan urin kerap kali juga diperlukan selama proses diagnosis. Diagnosis atau diagnosa adalah pemeriksaan medis yang memiliki jenis-jenis tertentu. Beberapa istilah dan jenis diagnosis di antaranya:

  1. Diagnosis klinis. Diagnosis yang dibuat berdasarkan pengamatan terhadap tanda klinis dan pengumpulan informasi gejala klinis dari pasien, tanpa pengujian diagnostik.
  2. Diagnosis laboratorium. Diagnosis yang dibuat berdasarkan hasil pengujian laboratorium, tanpa pemeriksaan fisik.
  3. Diagnosis tentatif. Diagnosis awal yang dibuat sementara dan masih dapat berubah berdasarkan hasil pemeriksaan lebih lanjut.
  4. Diagnosis banding. Proses identifikasi semua kemungkinan diagnosis yang mungkin yang dapat dihubungkan dengan tanda, gejala, dan temuan laboratorium, sampai membuat diagnosis akhir.
  5. Self-diagnosis. Diagnosis yang dibuat terhadap diri sendiri.

Informasi yang dibutuhkan untuk diagnosis

Cacar Monyet
Ilustrasi konsultasi ke dokter. (Sumber foto: Pexels.com).

1. Riwayat klinis

Riwayat klinis mencakup informasi yang dibagikan oleh pasien, kerabat, dan riwayat medis yang dipetakan. Banyak penyedia layanan kesehatan beroperasi menggunakan sistem rekam medis elektronik. Sistem ini memberikan riwayat penyakit pasien yang mendalam dan respons terhadap pengobatan.

2. Hasil pemeriksaan fisik

Jenis pemeriksaan ini memungkinkan seorang profesional medis untuk secara visual mencatat tanda dan gejala dan mengkonfirmasi klaim pasien.

3. Hasil pengujian diagnostik

Pengujian diagnostik melibatkan mempelajari data yang diperoleh dengan peralatan diagnosis medis berteknologi maju. Hal ini dikombinasikan dengan semua informasi fisik, laboratorium, dan klinis juga. Hal ini memungkinkan untuk tinjauan dan analisis yang komprehensif dari suatu kondisi dan perawatan yang sesuai.

4. Hasil laboratorium

Hasil laboratorium sangat penting untuk diagnosis medis secara keseluruhan. Hal ini karena memungkinkan untuk pemahaman yang lengkap tentang kesehatan fisik dan keterbatasan. Hasil laboratorium digunakan sebagai data konklusif dalam banyak kasus dan dapat digunakan untuk mengesampingkan kondisi.

5. Pencitraan medis

Pencitraan medis, juga dikenal sebagai radiologi, digunakan untuk mendeteksi berbagai gejala dan kondisi termasuk tumor, kepadatan tulang, dan penyakit otak. Pencitraan medis sering digunakan untuk memeriksa perkembangan gejala atau untuk mendapatkan pemahaman visual.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya