Liputan6.com, Jakarta Warga dan panitia pemilihan suara antusias menyambut Pesta Demokrasi 5 tahunan. Ada yang mengenakan pakaian adat hinga menggelar atraksi barongsai, sampai dengan menyediakan suguhan makanan tradisional.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (9/4/2014), TPS di kawasan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara ini memang unik. TPS didirikan di tengah bank sampah, sehingga TPS dihiasi dengan sejumlah barang hasil daur ulang sampah. Sedangkan para petugas Panita Pemungutan Suara (PPS) berseragam ala pasukan pengibar bendera pusaka.
Sebuah TPS di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, para petugasnya dengan kompaknya mengenakan pakaian adat Madura, yaitu peci hitam, baju dan celana pesak hitam, serta kaos merah putih. Setelah mencoblos, warga dipersilakan menikmati sejumlah suguhan seperti ketela dan ubi, rebus kacang hingga bakso.
Lain lagi di Denpasar. Saat pencoblosan, warga menggunakan pakaian adat Bali madya. Hal ini bukan untuk menghadiri upacara adat, melainkan untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pesta Demokrasi yang digelar setiap 5 tahunan. Para petugas KPPS pun juga tak ketinggalan, mereka mengenakan pakaian adat, dan TPS-TPS juga dikawal oleh sejumlah pecalang.
Kembali ke Jakarta Barat, tepatnya di Kompleks Perumahan Citra 1, Kalideres, sejumlah TPS menggelar atraksi barongsai. Riuhnya bunyi tetabuhan dan gerakan barongsai yang atraktif sengaja digunakan panitia pemilihan suara untuk menarik minat warga setempat agar menggunakan hak pilihnya.
(Shinta Sinaga)
Baca juga:
Golkar Yakin Unggul Tipis dari PDIP
Hasil Sementara Quick Count CSIS-Cyrus Network: PDIP Teratas
1.138 Narapidana LP Cipinang Tak Bisa Nyoblos
Advertisement