Dahlan Iskan: Tak Ada Harapan Lagi Jadi Capres

Dahlan Iskan memperkirakan saat ini sudah sulit bagi Partai Demokrat membentuk poros ketiga mengusung capres hasil konvensi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Mei 2014, 12:43 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2014, 12:43 WIB
Dahlan Iskan
Dahlan Iskan (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar sudah menyatakan akan berkoalisi dengan PDIP mendukung Jokowi sebagai calon presiden 2014. Menteri BUMN Dahlan Iskan pun memperkirakan saat ini sudah sulit bagi Partai Demokrat membentuk poros ketiga mengusung capres hasil konvensi.

Dengan berlabuhnya Golkar ke pangkuan PDIP, kini menyisakan Partai Demokrat dan Partai Hanura yang belum memutuskan koalisi. "Saya pikir koalisi sudah habis. Partai Demokrat dan Hanura kalau pun digabung suaranya tidak mencukupi," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Jakarta, Rabu (14/5/2014).

Menurut Dahlan, saat ini petanya semakin jelas, 2 poros yang sudah terbentuk yaitu poros PDIP, Nasdem, PKB, dan kemungkinan Golar. Poros kedua yakni Partai Gerindra menggandeng PAN, PPP, PKS.

"Masing-masing poros tersebut sudah memenuhi syarat untuk menetapkan capres dan cawapres," ujar Dahlan.

Untuk itu menurut peserta konvensi capres Partai Demokrat tersebut, dirinya sudah berpikir realistis soal koalisi. "Saya juga sudah semakin tenang, tinggal menunggu hasil konvensi dengan tidak berdebar. Karena hasilnya saya rasa juga sudah semua tahu," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Dahlan mengaku tidak berkecil hati dan tidak kecewa jika tidak menang dalam konvensi. Selain karena hasilnya tidak berpengaruh lagi terhadap partai, dirinya juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya.

"Saya selalu siap, karena saya tidak pernah melakukan manuver. Saya bukan pengurus partai," ujarnya.

Menurut mantan Dirut PT PLN ini sejak jauh hari dirinya sudah menata hati untuk menerima semua keadaan. "Mulai tadi malam saya berpikir tidak ada harapan lagi (menjadi capres dari Partai Demokrat). Kalau saya masih mimpi ya namanya tidak realistis dong," ungkap Dahlan.

Pria kelahiran Magetan 17 Agustus 1951 ini mengaku sudah memperhitungkan segala risiko, karena semua pilihan ada konsekuensinya.

"Sudah sejak dulu tahu ada konsekuensi, ada kemungkinan tertentu, tidak boleh saya kecewa, kalau saya kecewa saya tidak sadar masuk arena politik, saya kan sadar. Yang jelas saya nggak sampai berjalan tanpa celana," tukas Dahlan. (Ant)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya