Duet Ical-Pramono Edhie, Golkar Tunggu Hasil Rapimnas Demokrat

Partai Golkar dan Demokrat belum menentukan koalisinya dalam Pilpres 2014.

oleh Oscar Ferri diperbarui 18 Mei 2014, 10:14 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2014, 10:14 WIB
Golkar-Demokrat Bentuk Poros Baru, Usung Ical-Pramono Edhie
Jumlah suara Golkar dan Demokrat, yakni 24,94% bisa memenuhi persyaratan pengusungan capres.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar belum menentukan koalisinya dalam Pilpres 2014. Si Beringin masih menimbang akan ikut poros Prabowo Subianto apa Jokowi, atau membentuk poros baru bersama Partai Demokrat.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, wacana pembentukan poros baru dengan Partai Demokrat masih 'digodok' Tim 6. Tim tersebut terdiri atas perwakilan kedua partai, yakni Idrus Marham, Agung Laksono, dan MS Hidayat dari Golkar serta Edhie Baskoro Yudhono, Jero Wacik, dan Syarief Hasan dari Demokrat.

Agung menjelaskan, Tim 6 tersebut tengah mempertimbangkan sejumlah faktor. "Yang utamanya ada 2 faktor, yaitu tentang figur calon presiden dan calon wakil presidennya serta pembiayaan pemenangan pilpres," ujar Agung jelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar ke-VI di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Minggu (18/5/2014).

Agung menerangkan, salah satu kemungkinan yang sedang dibicarakan mengenai mengusung Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical dengan salah satu peserta Konvensi Demokrat, Pramono Edhie Wibowo. Kemungkinan itu juga akan dibawa kedua partai dalam Rapimnas masing-masing. Di mana nanti siang Demokrat juga akan mengadakan Rapimnas.

"Yang pasangan ARB sebagai capres dan wakilnya Pramono Edhie. Satu itu saja. Nanti tinggal menunggu keputusan dari partai yang nanti dilempar di Rapimnas masing-masing. Saya dengan Golkar di rapimnas dan Demokrat juga rapimnas. Nanti kalau itu sudah diterima. Klop sudah," ujar Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tersebut.

Namun begitu, Agung memastikan, kemungkinan berkoalisi dengan partai lain di luar poros baru, juga akan dipertimbangkan Golkar. Apalagi jika melihat, capres dan cawapres harus sudah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 20 Mei nanti.

"Masih ada kemungkinan lain. Tidak menutup kemungkinan seperti itu. Karena ini sudah injury time. Jadi harus juga melakukan langkah cadangan. Langkah cadangan itu kalau koalisinya mentok," tukas Agung.

Kesamaan Visi

Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menambahkan, partainya melihat banyak aspek yang harus dipertimbangkan untuk berkoalisi. Salah satunya tentang adanya kesamaan pandangan ke depan dari partai-partai yang berkoalisi.

"Kesamaan visi. Tapi di dalam komunikasi politik yang ada itu sangat dinamis," ujarnya.

Terkait pertemuan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical ke sejumlah pihak dalam kurun waktu-waktu terakhir, Idrus menyatakan hal itu biasa dalam dunia politik. Idrus menampik, pertemuan-pertemuan Ical itu sebagai bentuk kebingungan Ical.

"Setiap acara nasional diawali dengan rahmah tamah. ARB nggak perlu menggalang dukungan," ucapnya.

Rapimnas Partai Golkar akan menentukan arah politik dalam menghadapi Pilpres 2014. Apakah terus mengusung Ical sebagai capres dan merapat ke Partai Demokrat, atau bergabung dengan PDIP yang mengusung Jokowi sebagai capres.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya