Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar belum menentukan koalisinya dalam Pilpres 2014. Si Beringin masih menimbang akan ikut poros Prabowo Subianto apa Jokowi, atau membentuk poros baru bersama Partai Demokrat.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, wacana pembentukan poros baru dengan Partai Demokrat masih 'digodok' Tim 6. Tim tersebut terdiri atas perwakilan kedua partai, yakni Idrus Marham, Agung Laksono, dan MS Hidayat dari Golkar serta Edhie Baskoro Yudhono, Jero Wacik, dan Syarief Hasan dari Demokrat.
Agung menjelaskan, Tim 6 tersebut tengah mempertimbangkan sejumlah faktor. "Yang utamanya ada 2 faktor, yaitu tentang figur calon presiden dan calon wakil presidennya serta pembiayaan pemenangan pilpres," ujar Agung jelang Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar ke-VI di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Minggu (18/5/2014).
Agung menerangkan, salah satu kemungkinan yang sedang dibicarakan mengenai mengusung Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical dengan salah satu peserta Konvensi Demokrat, Pramono Edhie Wibowo. Kemungkinan itu juga akan dibawa kedua partai dalam Rapimnas masing-masing. Di mana nanti siang Demokrat juga akan mengadakan Rapimnas.
"Yang pasangan ARB sebagai capres dan wakilnya Pramono Edhie. Satu itu saja. Nanti tinggal menunggu keputusan dari partai yang nanti dilempar di Rapimnas masing-masing. Saya dengan Golkar di rapimnas dan Demokrat juga rapimnas. Nanti kalau itu sudah diterima. Klop sudah," ujar Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tersebut.
Namun begitu, Agung memastikan, kemungkinan berkoalisi dengan partai lain di luar poros baru, juga akan dipertimbangkan Golkar. Apalagi jika melihat, capres dan cawapres harus sudah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 20 Mei nanti.
"Masih ada kemungkinan lain. Tidak menutup kemungkinan seperti itu. Karena ini sudah injury time. Jadi harus juga melakukan langkah cadangan. Langkah cadangan itu kalau koalisinya mentok," tukas Agung.
Kesamaan Visi
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menambahkan, partainya melihat banyak aspek yang harus dipertimbangkan untuk berkoalisi. Salah satunya tentang adanya kesamaan pandangan ke depan dari partai-partai yang berkoalisi.
"Kesamaan visi. Tapi di dalam komunikasi politik yang ada itu sangat dinamis," ujarnya.
Terkait pertemuan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical ke sejumlah pihak dalam kurun waktu-waktu terakhir, Idrus menyatakan hal itu biasa dalam dunia politik. Idrus menampik, pertemuan-pertemuan Ical itu sebagai bentuk kebingungan Ical.
"Setiap acara nasional diawali dengan rahmah tamah. ARB nggak perlu menggalang dukungan," ucapnya.
Rapimnas Partai Golkar akan menentukan arah politik dalam menghadapi Pilpres 2014. Apakah terus mengusung Ical sebagai capres dan merapat ke Partai Demokrat, atau bergabung dengan PDIP yang mengusung Jokowi sebagai capres.
Duet Ical-Pramono Edhie, Golkar Tunggu Hasil Rapimnas Demokrat
Partai Golkar dan Demokrat belum menentukan koalisinya dalam Pilpres 2014.
Diperbarui 18 Mei 2014, 10:14 WIBDiterbitkan 18 Mei 2014, 10:14 WIB
Jumlah suara Golkar dan Demokrat, yakni 24,94% bisa memenuhi persyaratan pengusungan capres. ... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jelang Ramadan 2025, Kemenag Distribusikan Kurma dari Raja Salman
10 Rekomendasi Cat Tembok Terbaru Agar Tidak Mudah Luntur atau Malah Berjamur
Polisi Usut Dalang dan Kepemilikan Senapan Rakitan Terkait Kasus Penyerangan di Depok
350 Kata-Kata Jepang Inspiratif dan Bermakna Dalam
Mimpi Kembali ke Masa Lalu: Makna dan Pesan Tersembunyi di Baliknya
Potret Seru Indah Permatasari dan Arie Kriting Ajak Anak ke Bandung Naik Whoosh
Antisipasi Lonjakan Penumpang Libur Awal Puasa, KAI Operasikan KA Mutiara Timur Tambahan
Punya Riwayat Sakit Jantung, Apa Boleh Berolahraga? Simak Jawaban Dokter
5 Resep Pempek Kulit Palembang Anti Gagal: Crispy, Empuk, dan Super Lezat!
VIDEO: Pikap Angkut Buruh Kebun Kedelai Terjun ke Jurang di Bondowoso, Belasan Orang Luka
Tips Hemat Ramai Ajakan Buka Puasa Bersama Selama Ramadan
Momen Pertemuan Presiden Prabowo dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu