7 Menteri Mundur Sebulan Sebelum Pelantikan Presiden ke-7

"Ada 2 dari PKB, ada dari Demokrat dan juga PAN."

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 31 Agu 2014, 11:52 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2014, 11:52 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat terbatas dengan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu di Istana Bogor, Jabar. Ratas tersebut membahas soal penanganan bencana gempa bumi.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, ada 7 menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II yang harus mundur dari jabatannya akhir September mendatang. Ketujuh menteri itu di antaranya berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Parta Demokrat, dan PAN.

"Ada 2 dari PKB, ada dari Demokrat dan juga PAN," ujar Agung usai mengikuti kegiatan Independence Run Day bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Monas, Minggu (31/8/2014).

Tujuh menteri itu adalah Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Syarief Hasan, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.

Menurut Agung, para menteri itu mundur karena akan dilantik menjadi anggota DPR RI. Karena itu, sebelum pelantikan ketujuh menteri tersebut harus mundur paling lambat pada 25 September nanti.

"Nanti tanggal 25 September, sesuai ketentuan harus mundur karena akan dilantik menjadi anggota DPR," jelas Agung.

Tujuh menteri itu mundur kurang dari sebulan sebelum pergantian pemerintahan baru. Pemerintahan baru akan berlangsung setelah Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober mendatang.

Jokowi akan menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jokowi akan dilantik bersama Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla. Jokowi merupakan Presiden ke-7 RI. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya