Pemilihan Menteri Jadi Awal Pembuktian Jokowi

Jokowi-JK akan diambil sumpah dan janji sebagai presiden dam wakil presiden pada 20 Oktober.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Okt 2014, 17:06 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2014, 17:06 WIB
Jokowi-JK

Liputan6.com, Jakarta - Jokowi-JK akan diambil sumpah dan janji sebagai presiden dam wakil presiden pada 20 Oktober. Cobaan pertama Jokowi-JK yang harus dibuktikan pada masyarakat adalah penentuan nama-nama menteri yang akan mengisi kabinet.

"Awalnya, pertarungan pertamanya penentuan kabinet. Satu-satunya kekuatan Jokowi ada di kabinet. Semua presiden jatuh bukan karena konstitusi, semua alasan politik," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti dalam diskusi 'Strategi Rakyat Mengawal Demokrasi' di Jokowi Center, Menteng, Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Menurut Ray, kemungkinan adanya pemakzulan atau impeachment masih sangat terbuka terhadap Jokowi. Terlebih, bila rakyat sudah tidak lagi sepaham dengan kebijakan yang diambil Jokowi.

"Sekarang yang menentukan jatuhnya Jokowi bukan Senayan (DPR), tapi sehebat apa rakyat bersama Jokowi," lanjut dia.

Sejauh ini, preseden buruk soal penentuan menteri sudah mulai terlihat. Ray menilai, saat ini Jokowi terkesan lebih mendengarkan masukan partai dibanding rakyat. Hal ini tentu sangat berbeda dengan apa yang dijanjikan tidak ada transaksional dalam koalisi Jokowi-JK.

"Sudah resah gelisah karena ada beberapa nama sudah harus tutup buku, muncul lagi. Saya sudah kritik kalau dilihat sebulan terakhir. Kesan saya lebih banyak dengar parpol dibanding rakyat. Apalagi muncul nama di kalangan yang dipandang negatif. Saya jadi cemas Jokowi tidak lagi jadi wakil yang mendukung aspirasi publik tapi terkungkung parpol," tutup Ray.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya