Invasi Militer ke Yaman, Arab Saudi Jamin Ibadah Haji Tetap Aman

Arab Saudi menjamin, 2 kota suci, yakni Madinah dan Mekah aman dari dampak konflik di Yaman.

oleh Oscar Ferri diperbarui 11 Apr 2015, 15:46 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2015, 15:46 WIB
hajipengamanan-9-131009.jpg
Jutaan umat muslim dunia melaksanakan ibadah haji di Mekah, Arab Saudi. (AFP/Fayez Nureldine/wwn)

Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi bersama sekutunya di kawasan Teluk masih melakukan invansi militer di negeri yang tengah dilanda perang saudara, Yaman. Invansi dilakukan setelah internal negara Yaman berkecamuk usai adanya ancaman dan serangan dari kelompok milisi Houthi.

Meski adanya konflik di Yaman sampai membuat invansi militer negara-negara Teluk‎, namun Arab Saudi menjamin, penyelenggaraan ibadah haji tak akan terganggu. Arab Saudi menjamin, 2 kota suci, yakni Madinah dan Mekah aman dari dampak konflik di Yaman.

"Meski kondisi ada peperangan, tapi (ibadah haji) tidak ada masalah," ucap Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al-Mubarak di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4/2015).

Mustafa menambahkan, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud memastikan, pihaknya tetap fokus pada penyelenggaraan ibadah haji. Keselamatan para peserta haji juga akan dijamin.

"Tentu Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud tetap concern terhadap keselamatan para haji dan muktamirin (ulama). Mereka ini tamu-tamu Allah SWT," ucap Mustafa.

Bahkan, lanjut Mustafa, negaranya tidak akan melakukan perubahan terkait dengan program penyelenggaran ibadah haji. ‎Semua program-program yang sudah dicanangkan akan tetap berjalan.

"Tidak ada perubahan dan berjalan secara normal," kata Mustafa.

Yaman terus bergejolak setelah kelompok milisi Houthi yang berjuang untuk mendapatkan peningkatan otonomi di Provinsi Saada, melancarkan pemberontakan secara berkala sejak 2004. Aksi mereka yang paling signifikan terjadi sejak Juli 2014.

Puncaknya pada September 2014, ketika mereka menguasai Ibukota Sanaa, menyandera staf kepresidenan, dan menembaki kediaman Presiden Abdu Rabuh Mansour Hadi. Kondisi ini kemudian membuat Arab Saudi dan sekutunya di Teluk turun tangan. (Ndy/Riz)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya