Warga Dubai 'Berbagi Kulkas' dengan Orang Miskin Selama Ramadan

Warga Dubai menemukan cara unik untuk berbagi dengan orang kurang mampu selama 30 hari.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Jun 2016, 09:45 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2016, 09:45 WIB
Kulkas Berbagi
Warga dubai meluncurkan program kulkas berbagi untuk bantu orang kurang mampu. (sumber: Huffington Post)

Liputan6.com, Dubai- Berbagi dengan orang yang kurang mampu merupakan salah satu hal yang membuat bulan suci Ramadan lebih istimewa dibandingkan bulan-bulan lainnya. 

Pada bulan Ramadan, seluruh umat Muslim diimbau untuk mencoba merasakan penderitaan yang dialami orang-orang kurang beruntung, untuk menumbuhkan empati dan meningkatkan ketakwaan pada Allah.

Selain itu, pemeluk agama Islam juga belajar menahan rasa lapar dan haus selama 30 hari -- hal yang kemungkinan besar dihadapi orang kurang mampu setiap harinya.

Sejumlah penduduk kota Dubai, Uni Emirat Arab menemukan cara unik untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang yang kesusahan dalam upaya mencukupi kebutuhan ‘perut’ mereka.

Berbeda dengan tradisi Sahur on The Road di Indonesia, di mana sekelompok orang berkonvoi dalam kendaraan mereka, mengitari seisi kota sembari memberikan makanan kepada mereka yang kurang mampu, penduduk kota Dubai ini memutuskan untuk berbagi kulkas dengan kaum papa.

Seperti dilansir dari Huffington Post, seorang wanita berkebangsaan Australia yang tinggal di Dubai, Sumayyah Sayed meluncurkan sebuah proyek untuk menaruh kulkasnya di lokasi yang bisa didatangi oleh orang-orang kurang mampu saat bulan Ramadan berlangsung.

Ia berniat untuk menaruh kulkasnya di tempat-tempat seperti teras rumah atau depan garasi agar orang kurang mampu bisa mengambil makanan atau minuman sesuka hati mereka.

Warga dubai meluncurkan program kulkas berbagi untuk bantu orang kurang mampu. (sumber: Huffington Post)

Sayyed mengatakan bahwa ia menaruh kulkasnya di depan rumah pada siang hari saat udaranya masih sangat panas dan umat Muslim sedang berpuasa.

“Melihat orang-orang kurang mampu, terutama mereka yang bekerja di bawah teriknya sinar matahari saat berpuasa membuat hati saya tergerak. Sekecil apapun, saya pikir itu penting,” kata Sayyed.

Ia menjelaskan bahwa kulkas yang ditaruhnya di depan rumah adalah kulkas bersama dan semua orang dipersilahkan untuk mengambil makanan, terutama mereka yang tidak punya uang untuk makan atau buka puasa.

Proyek tersebut membuat banyak penduduk Dubai lainnya tertarik.

Sekitar 50 kulkas terlihat di sejumlah lokasi dalam kota Dubai. Kota-kota lain di Uni Emirat Arab pun mulai mencontohnya, seperti Abu Dhabi dan Sharjah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya