Jelang Ramadan, Pedagang Bedug Musiman Gelar Lapak di Tanah Abang

Pemandangan berbeda kini tampak di sepanjang jalan menuju Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Para pedagang bedug musiman mulai terlihat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 23 Mei 2017, 10:29 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2017, 10:29 WIB
Pemandangan berbeda kini tampak di sepanjang jalan menuju Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Para pedagang bedug musiman mulai terlihat. (Liputan6.com/Achmad Dwi Afriyadi)
Pemandangan berbeda kini tampak di sepanjang jalan menuju Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Para pedagang bedug musiman mulai terlihat. (Liputan6.com/Achmad Dwi Afriyadi)

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan tinggal hitungan hari. Bagi umat Islam, kedatangan Bulan Ramadan sangat ditunggu untuk menunaikan ibadah puasa. Bagi sebagian orang, bulan Ramadan juga menjadi peluang mengais rejeki lebih.

Pemandangan berbeda kini mulai tampak di sepanjang jalan menuju Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Para pedagang bedug musiman mulai terlihat di trotoar jalan ini.

Mala, perempuan berumur 37 tahun yang ditemui Liputan6.com, mengaku hanya membantu kerabatnya menjajakan kerajinan bedug. Berbahan baku kulit kambing dan drum besi, budeg yang ia jajakan telah dibuat jauh-jauh hari.

"Kebanyakan dari kambing kulitnya," kata dia di Pasar Tanah Abang Jakarta, Senin (22/5/2017).

Mala mengaku baru menggelar dagangan dalam 3 hari terakhir. Aktivitas dagang bedug memang rutin saat Ramadan dan bakal berakhir saat Lebaran Idul Fitri. "Sampai malam takbir biasanya," ungkap dia.

Dia mengaku, barang dagangan ini berasal dari produsen yang lokasinya tak jauh dari tempatnya jualan. Bedug-bedug ini dijual dengan harga yang bervariasi.

Untuk bedug kecil, harganya dipatok Rp 150 ribu, ukuran sedang Rp 200 ribu, sedangkan untuk drum besar dengan tinggi kisaran 1 meter Rp 500 ribu. "Kalau harga produksinya nggak tau," ujar dia.

Ali (35) pedagang bedug lainnya mengatakan, kebanyakan yang berjualan di Tanah Abang hanya merupakan tangan kedua dari produsen bedug.

Ramadan merupakan momen yang ditunggu pedagang tiap tahun. Tiap tahun drum atau bedug yang dijual tahun lalu laris diborong pembeli. "Nggak ada yang sisa, tiap tahun habis," tukas dia.

Harga yang dijual pun bervariasi, ada yang dijual Rp 150 ribu sampai Rp 170 ribu untuk drum berukuran kecil. Sementara drum ukuran besar sampai Rp 600 ribu-Rp 650 ribu. Dia bilang, harga ini tergantung penawaran konsumen.

"(Yang besar) Rp 600 ribu-Rp 650 ribu, ada yang jual Rp 500 ribu. Pasarannya Rp 500 ribu," tutur lelaki ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya