Berburu Mobkas di Bulan Puasa, Waspada Pedagang Nakal

Penjualan mobil biasanya meningkat saat menjelang bulan puasa. Hal ini disebabkan menggunakan mobil pribadi dinilai lebih praktis untuk pulang ke kampung halaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mei 2019, 02:20 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2019, 02:20 WIB
Risiko yang Dihadapi Pembeli Mobil Bekas
Namanya juga mobil bekas pakai, sudah semestinya konsumen harus memahami risiko saat membeli mobkas.

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan mobil biasanya meningkat saat menjelang bulan puasa. Hal ini disebabkan menggunakan mobil pribadi dinilai lebih praktis untuk pulang ke kampung halaman.

Nah, dalam memilih mobil yang bakal dibeli untuk dipakai mudik lebaran, tidak hanya mobil baru tapi juga mobil bekas (mobkas). Namun perlu diingat, saat hendak membeli mobkas, ada hal-hal yang harus diperhatikan calon konsumen agar tidak tertipu oknum pedagang yang nakal.

Seperti dilansir laman resmi Suzuki Indonesia, agar punya harga jual yang tinggi, terkadang penjual mobil bekas nakal akan melakukan beberapa kecurangan. Salah satunya, dengan memanipulasi jarak tempuh kilometer di panel cluster agar mobil yang akan dijual seperti memiliki jarak tempuh yang rendah.

Cara jualan seperti ini jelas sangat merugikan konsumen, karena bisa mengaburkan kualitas produk yang akan dibeli. Lalu, adakah cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah si penjual ngoprek kilometer mobil tersebut atau tidak?

Sebenarnya pihak pabrikan sudah memperhitungkan hal ini. Mereka sudah menanamkan fitur khusus yang membuat orang lain tidak bisa memanipulasi jarak tempuh mobil tersebut.

Tujuannya, selain sebagai cara untuk melihat jarak pemakaian mobil, jarak tempuh yang tersemat pada panel cluster sangat dibutuhkan untuk mengukur perkiraan penggantian komponen dalam mobil tersebut, dan menentukan waktu servis berkala.

Selanjutnya

Untuk mengetahui apakah jarak tempuh yang tertera pada panel cluster benar-benar nyata, atau hasil oprekan, Anda bisa memperhatikan kondisi fisik dari mobil tersebut.

Logikanya, mobil dengan jarak tempuh rendah berarti jarang digunakan. Nah jika mobil jarang digunakan, otomatis kondisi bodi mobil masih sangat mulus, dan cat masih mengkilap. Tidak mungkin mobil yang jarang dipakai disimpan di luar rumah.

Cara lainnya, cek komponen mobil, dari mulai kondisi ban. Apakah ban tersebut sudah botak, atau justru terlihat masih bagus. Selain itu, perhatikan juga interior mobil, terutama bagian jok. Jika jok sudah terlihat kusam, dapat dipastikan mobil tersebut sering digunakan.

 

Selanjutnya

Periksa juga bagian atas mobil, dan bandingkan dengan cat bodi samping. Bagian atas mobil biasanya jarang diperhatikan. Makanya, jika cat pinggir masih bagus dan cat atas justru terlihat agak kusam, itu tandanya mobil tersebut sering terkena sinar matahari, dan mungkin mobil capek (sering digunakan).

Agar lebih aman dan tidak tertipu penjual nakal, sebaiknya jangan tergoda dengan harga yang murah. Jika kurang mengerti tentang mobil, lebih baik ajak orang lain yang dipercaya, dan jadikan sebagai penasihat saat akan membeli mobil bekas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya