Peduli Muslim Palestina, KBRI Amman Berbagi Paket Buka Puasa

KBRI Amman menggelar iftar Ramadan 1440 H yang diselenggarakan atas kerjasama antara sukarelawan sahabat Indonesia yang bermukim di Yerusalem, Palestina.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Mei 2019, 21:20 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2019, 21:20 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Amman - KBRI Amman kembali menyalurkan donasi dalam bentuk paket berbuka puasa bagi sekitar 500 warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Minggu 12 Mei 2019. 

"Donasi dimaksud merupakan sumbangan dari masyarakat Indonesia sebagai bentuk kepedulian kepada Saudara-saudara kita di Palestina," tutur Dubes RI untuk Yordania dan Palestina, Andy Rachmianto, demikian dikutip dari laman Kemlu.go.id, Kamis (16/5/2019).

Kegiatan iftar Ramadan 1440 Hijriah ini diselenggarakan atas kerjasama antara KBRI Amman dengan sukarelawan sahabat Indonesia yang bermukim di Yerusalem sebagai kota suci tiga agama.

Andy Rachmianto menyatakan bahwa kepedulian masyarakat Indonesia kepada Palestina tidak akan pernah surut. 

"Kegiatan iftar ini juga merupakan bukti bahwa Indonesia selalu bersama Palestina dalam situasi apapun," tegasnya. 

Meskipun kota suci Yerusalem masih diduduki oleh Israel, namun situasi ini tidak mengganggu suasana warga muslim Palestina untuk menjalankan ibadah puasa, termasuk berbuka bersama dan salat tarawih. 

"Warga muslim Palestina tetap dapat menjalankan ibadah puasa, termasuk iftar dan salat tarawih, meskipun di bawah bayang-bayang intimidasi  Israel," demikian tutur Andy.

Para warga muslim Palestina yang berpuasa duduk tertib bersila menikmati menu berbuka berupa nasi ayam dan telur yang dimasak di dapur umum. Air putih dan beberapa butir kurma melengkapi sajian iftar yang berlangsung di halaman Masjid Al Aqsa sebagai salah satu dari tiga masjid suci yang wajib dikunjungan oleh umat muslim sedunia.

PBB: 1 Juta Pengungsi di Palestina Kekurangan Makanan Selama Ramadan

Potret Penduduk Gaza Berbuka Puasa di Tengah Reruntuhan Bangunan
Sebuah keluarga Palestina berbuka puasa di sebelah rumah mereka yang hancur selama eskalasi dua hari, di Rafah, Jalur Gaza selatan (8/5/2019). Perang yang terjadi antara Gaza dan Israel masih berlangsung hingga detik ini. (AFP Photo/Said Khatib)

Sementara itu, sebuah fakta baru diungkapkan PBB terkait Palestina. PBB mencatat bahwa 1 juta pengungsi di Palestinakekurangan makanan selama bulan puasa.

Dikutip dari laman middleeastmonitor.com, hal ini diungkapkan oleh United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) bahwa banyak muslim Palestina kekurangan makanan.

"Pada saat umat Islam di seluruh dunia sedang menjalani puasa di bulan suci Ramadan, sering ditandai dengan sifat meriah dari Iftarnya, sementara di Gaza, lebih dari setengah populasi bergantung pada bantuan makanan dari internasional."

Meski begitu, pihak UNRWA terus menghimpun bantuan dari dunia internasional untuk mengurusi masalah ini.

Bukan hanya masalah makanan, mereka juga tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok lainnya untuk hidup.

Saat ini ada lebih dari satu juta orang yang membutuhkan bantuan makanan darurat yang tanpanya mereka tidak dapat melewati hari demi hari.

Matthias Schmale, Direktur Operasi UNRWA di Gaza, mengatakan: "Ini adalah peningkatan hampir sepuluh kali lipat yang disebabkan oleh blokade yang mengarah pada penutupan perbatasan Gaza dan dampak bencana pada ekonomi lokal, konflik berturut-turut yang meruntuhkan seluruh lingkungan dan krisis politik internal Palestina yang sedang berlangsung."

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh PBB pada tahun 2017 memperingatkan bahwa Jalur Gaza, Palestina akan "tidak dapat dihuni" pada tahun 2020.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya