Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) ikut ambil bagian dalam kegiatan mudik Lebaran 2019. BUMN kelistrikan ini mendirikan sejumlah posko mudik yang tersebar di jalur mudik Pulau Jawa.
Dikutip dari data resmi PLN, lokasi posko mudik, antara lain Banten sebanyak enam titik, Jawa Barat sebanyak 18 titik, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta 12 titik dan Jawa Timur sebanyak 10 titik.
Adapun konsumsi listrik Jawa Bali diprediksi akan turun hingga mencapai 60 persen, saat momen Idul Fitri tahun ini.
Advertisement
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin, mengatakan, pada saat Lebaran beban puncak listrik sebesar 17.179 Mega Watt (MW). Sementara daya mampu pasok sebesar 27.817 MW.
Perkiraan konsumsi tersebut mengalami penurunan 56 sampai 60 persen. "Jumlah ini cukup untuk melayani beban puncak Lebaran yang diperkirakan mencapai cadangan operasi 10.637 MW dan Reserve Margin 62 persen," jelas Amir.
Penurunan konsumsi listrik terjadi secara bertahap mulai terjadi pada 31 Mei 2019 sampai 9 Juni 2019.
Adapun penurunan terendah terjadi saat puncak perayaan Lebaran yang diperkiraan jatuh pada 5 Juni 2019. "Ini cukup panjang, hampir dua minggu ya," tandasnya.
Hampir 40 Persen Pemudik Bakal Lewat Tol Trans Jawa Saat Mudik
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) prediksi masyarakat akan banyak tertarik lewat Tol Trans Jawa saat arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Oleh karena itu, PT Jasa Marga Tbk bersiap untuk mengantisipasi kepadatan yang akan terjadi di Tol Trans Jawa.
Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Desi Arryani mengingatkan, kondisi berbeda berpotensi terjadi pada arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Ini melihat dari survei Balitbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang prediksi peningkatan penggunaan kendaraan pribadi sebanyak 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dan hampir 40 persen memilih menggunakan Tol Trans Jawa sehingga upaya yang sudah kita lakukan saat ini adalah mengantisipasi kepadatan tersebut di gerbang-gerbang tol utama seperti Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama, GT Kalikangkung, GT Banyumanik, dan GT Kejapanan Utama. Kita harus memastikan kapasitas transaksinya mampu melayani arus lalu lintas Lebaran," ungkap Desi dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/5/2019).
Baca Juga
Desi juga menekankan, pentingnya aspek keselamatan. Oleh sebab itu, Jasa Marga senantiasa berkordinasi dengan memasang rambu-rambu tambahan.
"Bukan rambu-rambu standar, tapi rambu-rambu tambahan (berdasarkan) atas evaluasi selama Tol Trans Jawa beroperasi yang antara lain berupa rubber strip, warning light, dan CCTV," ujar dia.
Jasa Marga membagi koordinator operasional berdasarkan empat wilayah area yaitu Area 1 Ruas Jakarta-Cikampek-Padaleunyi, Area 2: Ruas Jabodetabekjabar, Area 3: Trans Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur) serta Area 4: Nusantara yang mencakup ruas jalan tol Jasa Marga di pulau Jawa seperti Belmera, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Bali Mandara, Balikpapan-Samarinda dan Manado-Bitung.
Advertisement