9 Kesalahan Sebelum Memasak yang Harus Dihindari saat Puasa Ramadan

Liputan6.com, Jakarta Memahami kesalahan yang harus dihindari sebelum memasak saat sedang puasa di bulan Ramadan tentu penting dilakukan. Agar bisa lebih mempersiapkan dengan matang, tidak tergesa-gesa, dan melakukan kesalahan yang akan membuat pekerjaan lebih lama terselesaikan.

Mengingat di bulan Ramadan, memasak hidangan untuk buka puasa atau juga sahur sudah menjadi rutinitas harian yang wajib dilakukan. Namun, tidak jarang banyak kesalahan yang dilakukan ketika memasak di bulan Ramadan. Tentu saja hal ini disebabkan karena banyak yang belum memahami kesalahan yang harus dihindari sebelum memasak saat puasa di bulan Ramadan.

Menahan haus dan lapar hampir 14 jam lamanya. Tubuh menjadi lemas dan masih harus dihadapkan dengan aroma-aroma sedap ketika memasak. Tidak semakin bersemangat, justru hal ini semakin membuat aktivitas memasak menjadi tidak menyenangkan.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kesalahan yang dihindari sebelum memasak saat puasa di bulan Ramadan. Berikut penjelasan mengenai kesalahan yang harus dihindari sebelum memasak di bulan Ramadan yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (27/4/2020).

1. Berbelanja Saat Sedang Lapar

Kesalahan yang harus dihindari sebelum memasak saat puasa adalah berbelanja bahan makanan saat sedang lapar. Misalnya saja seperti berbelanja bahan makanan menjelang waktu berbuka. Ketika sedang lapar, pikiran kita akan lebih mudah tergiur dan akhirnya berbelanja bahan yang tidak dibutuhkan. Bahkan bisa-bisa bahan makanannya menjadi sia-sia dan tidak jadi dimasak untuk berbuka.

Lebih baik untuk berbelanja pada pagi hari. Tubuh masih segar dan rasa lapar juga belum begitu terasa. Bisa juga dengan mencatat bahan makanan sebelum berbelanja. Hal ini dilakukan agar belanja bisa lebih terarah nantinya.

2. Memasak Terlalu Banyak

Saat puasa memang hasrat ingin menyentap banyak makanan sedang di ambang batas normal. Memasak juga jadi berlebihan dan pada akhirnya minum dan makan satu atau dua suap nasi sudah merasa kekenyanan. Makanan jadi banyak yang terbuang dengan percuma.

Nah, akan lebih baik untuk memasak dengan porsi buka puasa atau sahur pada hari sebelumnya. Agar lebih pas dan tidak banyak memiliki makanan sisa. Bisa juga dengan mulai memasak makanan sederhana tetapi mengandung banyak gizi serta banyak nutrisi penting. Misalnya saja bisa dengan memasak nasi merah, sayuran, sup, dan makanan berprotein tinggi.

3. Tidak Memanfaatkan Makanan Sisa

Kesalahan lain adalah dengan tidak memanfaatkan makanan sisa. Memilih untuk membuangnya saja padahal dimasak dengan menu baru masih bisa. Perlu diketahui juga bahwa sebenarnya mengreasikan kembali makanan sisa, dapat membantu mencegah rasa bosan dalam menyantap makanan saat berbuka.

Misalnya saja, ayam yang tersisa dapat dimasak kembali menjadi sajian menu sup atau nasi putih yang diolah menjadi nasi goreng saat sahur. Atau juga tahu dan tempe sisa yang dimasak untuk campuran tumisan. Kreasi masakan ini bisa sambil dipersiapkan setelah menyantap hidangan buka puasa.

4. Memasak Makanan Berlemak dan Bersodium Tinggi

Salah satu makanan berlemak yang enak dan mudah dimasak untuk hidangan buka puasa adalah gorengan. Selain berlemak, makanan ini juga mengandung sodium yang cukup tinggi. Makanan yang mengandung kadar sodium tinggi dapat menyebabkan dehidrasi.

Bahkan makanan berlemak juga tidak dapat membuat perut kenyang lebih lama. Hal ini dapat memicu kita untuk lebih banyak mengonsumsi makanan saat buka puasa.

Agar hal semacam ini bisa dicegah dan dihindari, memasak menu makanan dengan asupan nutrisi dan gizi bisa dijadikan solusi. Misalnya saja dengan menambahkan buah-buahan serta sayuran agar tubuh tetap terhidrasi saat puasa meski cuaca sedang terik.

5. Memasak Resep Yang Rumit

Banyak juga yang mencoba menu masakan baru untuk hidangan buka puasa. Agar bisa memenuhi hasrat makan makanan enak dan makanan yang belum pernah dicoba sebelumnya. Namun sebenarnya hal ini justru membuat waktu memasak menjadi lebih lama. Bahkan juga tingkat keberhasilannya belum tentu sesuai dengan yang diekspektasikan.

Nah, jika ingin mencoba memasak menu baru, bisa dengan memilih jenis menu yang familiar dan tidak terlalu sulit. Bahan masakan yang banyak adalah pertanda menu masakan tersebut membutuhkan banyak waktu dan tenaga yang perlu didedikasikan untuk memasaknya.

6. Terpaku dengan Bahan di Rumah

Memilih untuk memasak bahan seadanya yang ada di rumah untuk hidangan sahur atau berbuka puasa adalah kesalahan. Misalnya saja seperti makanan instan dan siap masak seperti sosis, telur atau pun mie instan. Sesekali mungkin tidak akan menjadi masalah mengolah sosis atau telur sebagai lauk untuk sahur. Tetapi jika dijadikan kebiasaan juga tidak akan baik untuk kesehatan.

7. Tidak Ada Persiapan

Melakukan perencaan sebelum memasak juga hal wajib yang harus dilakukan sebelum membuat hidangan. Sederhananya bisa dengan merencanakan jenis makanan yang akan dimasak. Tidak perlu terlalu detil juga untuk merencanakan menu makanan yang akan dimasak. Namun, cukup dengan sayur dan lauknya saja. Lebih penting lagi untuk memerhatikan karbohidrat, serat, dan protein.

8. Perhatikan Waktu Belanja

Memperhatikan waktu belanja saat bulan Ramadan juga penting dilakukan. Tentu saja agar waktu untuk beristirahat lebih banyak didapatkan dan perencanaan untuk memasak menjadi lebih terarah. Misalnya saja bisa dengan menyetok bahan makanan minimal selama tiga hari. Jadi berbelanja bisa dilakukan tiga hari sekali. Bisa dengan membeli sayur-sayuran, tahu, tempe, ayam, atau lauk lainnya lalu disimpan di lemari es.

9. Terlalu Boros

Agar tidak boros saat mempersiapkan menu masakan di bulan Ramadan, lebih baik untuk memasak menu makanan yang sama untuk berbuka puasa dan sahur. Bisa juga dengan membeli bahan makanan yang lebih murah untuk lebih menghemat pengeluaran.

Namun juga memperhatikan variasi memasaknya, seperti tahu. Untuk sahur bisa diolah menjadi tumis tahu, sedangkan untuk berbuka, tahu bisa diolah menjadi pepes tahu yang nikmat.