Isi Piringku, Saran Ahli Gizi untuk Buka Puasa Agar Tak Mudah Lemas

Ahli gizi dan Certified Nutrition Advisor dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), Mochammad Rizal mengatakan, mencukupi asupan makanan sehari-hari adalah kunci supaya tubuh tetap fit meskipun dalam keadaan puasa.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Apr 2020, 17:45 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2020, 17:45 WIB
Isi Piringku
Sosialisasi kampanye 'Isi Piringku' yang digencarkan Kementerian Kesehatan RI juga merambah situs anak remaja. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Jakarta Fit atau tidaknya tubuh ditentukan juga dari asupan makanan. Itu sebabnya kita perlu memerhatikan makanan yang masuk ke tubuh, terutama saat puasa Ramadan. Salah satu alasannya agar tubuh tidak mudah lemas.

Ahli gizi dan Certified Nutrition Advisor dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), Mochammad Rizal mengatakan, mencukupi asupan makanan sehari-hari adalah kunci supaya tubuh tetap fit meskipun dalam keadaan tidak makan dan minum selama belasan jam.

Menurut Rizal, saat berpuasa seperti sekarang, kita tetap bisa mencukupi makanan di tiga waktu, yaitu sahur, buka puasa, dan bisa ditambahkan dengan camilan sebelum tidur di malam hari.

Ketika waktu buka puasa tiba, lanjut Rizal, usahakan mencukupi kebutuhan makan dengan prinsip gizi seimbang.

"Teman-teman bisa mencari kata kuncinya di Google dengan keyword (kata kunci) Isi Piringku. Kira-kira seperti itulah porsi makan yang ideal untuk kita konsumsi sehari-hari," katanya kepada Health Liputan6.com baru-baru ini.

 

Sajian Isi Piringku

Sajian Isi Piringku terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, sayur, dan buah-buahan. Begitu juga saat sahur, terapkan lagi prinsip gizi seimbang dengan model Isi Piringku.

Sesudah makan malam dan salat tarawih, dapat melanjutkan dengan menyantap camilan. Rizal menyarankan untuk memilih camilan atau kudapan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein.

"Contohnya teman-teman bisa mencoba untuk mengonsumsi roti gandum bersama selai kacang, atau yoghurt, atau susu, atau bubur kacang hijau, dan makanan-makanan sejenisnya," ujarnya.

Perbanyak Karbohidrat Kompleks

Selanjutnya, cara lain agar tubuh tidak mudah lemas selama Ramadan adalah dengan mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana, yaitu makanan dan minuman manis.

Menurut Rizal, karbohidrat sederhana dapat meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh dengan cepat. Peningkatan kadar gula darah yang cepat, jelas Rizal, dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah yang cepat sehingga dapat membuat tubuh menjadi lemas.

"Gantilah karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks dapat meningkatkan gula darah di tubuh kita secara perlahan dan lebih stabil dibandingkan dengan karbohidrat sederhana," ujarnya.

Karbohidrat kompleks ini bisa berupa roti gandum, oat, umbi-umbian, kentang, bahkan nasi putih pun tak masalah asal ditambahkan dengan sayur, lauk pauk, dan sedikit lemak.

Cukupi Kebutuhan Cairan dan Kurangi Garam

Setelah itu, penting juga mencukupi kebutuhan cairan sehari-hari. Sebab, Rizal mengatakan bahwa dehidrasi dapat menyebabkan tubuh menjadi gampang lemas dan tidak berenergi. Sehingga asupan air minum yang cukup sangat penting untuk diperhatikan.

"Setidaknya konsumsilah minimal delapan sampai 12 gelas air putih dalam sehari. Ini bisa dibagi mulai dari waktu berbuka tiba sampai menjelang waktu adzan Subuh tiba," katanya.

Dan, yang terakhir, kurangi kebiasaan menyantap makanan asin. "Konsumsi makanan yang asin dapat menyebabkan tubuh kita merasa haus, sehingga menyebabkan lemas," Rizal menekankan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya