Ada Manfaat Sehat di Balik Menahan Marah Saat Puasa Ramadan

Umat Muslim yang mampu mengontrol amarah selama Ramadan tak hanya mendapat pahala, melainkan juga manfaat kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi Orang Marah
Ilustrasi Orang Marah (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Puasa Ramadan bisa menjadi momentum berlatih mengontrol emosi, terutama menahan marah. Umat Muslim yang mampu mengontrol amarah selama Ramadan tak hanya mendapat pahala, melainkan juga manfaat kesehatan.

Melansir Time, rasa marah dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan berdasarkan sebuah studi dalam jurnal Psychology and Aging. Rasa marah kemungkinan dapat meningkatkan risiko inflamasi dan penyakit kronis.

Sebenarnya, emosi negatif seperti marah itu memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang. Emosi tersebut membuat seseorang jadi mampu melewati suatu kondisi. Hal ini disampaikan oleh dua psikolog yakni Carsten Wrosch dan Ute Kunzmann.

"Semua emosi negatif memiliki fungsi positif bila dialami pada saat yang tepat," kata Carsten Wrosh yang merupakan seorang profesor di Universitas Concordia, Kanada.

Peneliti juga melihat keterkaitan peningkatan marker inflamasi saat orang berumur 80 dan lebih sering merasa marah. Inflamasi sebenarnya merupakan proses normal yang digunakan tubuh untuk melawan cedera dan infeksi tapi inflamasi kronik diasosiasikan dengan berbagai masalah penyakit.

Orang dewasa yang merasa marah dengan marker inflamasi biasanya juga memiliki penyakit kronik lainnya seperti kanker atau masalah kardiovaskular. Namun, para peneliti tidak melihat hal yang sama pada rasa sedih dan kaitannya dengan kesehatan.

 

 

Cara Mengelola Marah

Jika rasa marah dibiarkan terus hadir, juga tidak akan memperbaiki masalah yang dihadapi. Rasa marah hanya akan membawa stres dan dampak lainnya.

"Jika seseorang marah dan mereka mencoba untuk memperbaiki masalah yang tidak bisa diperbaiki maka itu akan memperpanjang masalah dan menyebabkan disregulasi psikologi," kata Carsten Wrosh.

Para peneliti mengatakan mungkin memang sulit untuk mengontrol emosi tapi Anda dapat belajar untuk melakukannya.

American Psychological Association menyarankan untuk melakukan relaksasi dan praktik pelepasan stres seperti yoga. Anda juga harus lebih rasional serta memastikan lingkungan Anda tidak membuat Anda merasa stress. Mayo Clinic pun mennyarankan untuk banyak olahraga, bersandar pada humor serta belajar memaafkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya