Berapa Lama Boleh Simpan Makanan Sisa Lebaran di Kulkas?

Berapa lama sebaiknya kita menyimpan sisa makanan di lemari es?

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Mei 2020, 17:45 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 17:45 WIB
20150716-5 Makanan Yang Wajib Ada Saat Lebaran 2
Pasangan yang paling pas dengan ketupat saat Hari Raya Lebaran Idul Fitri adalah opor ayam. Empuknya daging ayam yang menyatu dengan gurihnya kuah santan membuat masakan ini sangat cocok dipadukan dengan ketupat yang legit. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Idulfitri atau Lebaran sudah hampir seminggu berlalu. Namun, sebagian orang masih menyimpan kelebihan hidangan Lebaran di kulkas. Sayang rasanya membuang hidangan lezat yang tersisa.

Namun, berapa lama sebaiknya kita menyimpan makanan sisa di lemari es?

Menurut dietisien Katherin Zeratsky dalam tulisannya di Mayo Clinic, makanan sisa hanya bisa disimpan selama tiga sampai empat hari di kulkas. Sehingga, Anda harus memakannya dalam waktu tersebut.

"Setelah itu, risiko keracunan makanan meningkat. Jika Anda tidak berpikir Anda akan mengonsumsi sisa makan dalam waktu empat hari, bekukan segera," kata Zeratsky dikutip dari Mayo Clinic.

Karena itu, jika Anda masih punya makanan sisa Lebaran yang disimpan di kulkas cukup lama, buang segera, kecuali Anda tahu cara menyimpannya dengan baik. Mengonsumsi makanan sisa tanpa disimpan dengan baik hanya akan menimbulkan masalah kesehatan.

Cara Menyimpan Makanan Sesuai Jenis

Dalam menyimpan makanan secara umum, Zeratsky mengatakan bahwa bagi makanan yang mudah busuk seperti daging, unggas, ikan, susu, dan telur, harus segera didinginkan.

"Jangan biarkan mereka tetap di suhu ruangan biasa lebih dari dua jam atau lebih dari satu jam pada suhu di atas 90 derajat Fahrenheit atau 32 derajat Celcius," jelasnya.

Selain itu, makanan yang mengandung bahan mentah seperti salad atau sandwich juga harus segera dimakan atau didinginkan. Anda harus mengurangi waktu makanan berada di saat-saat yang berbahaya yaitu antara 4 hingga 60 derajat Celcius. Di waktu tersebut, bakteri bisa berkembang biak dengan cepat.

Ketika Anda akan memakannya kembali, panaskan lagi makanan tersebut di kompor, oven, atau microwave. Suhu yang diperlukan paling tidak mencapai 74 derajat Celcius.

"Pemasak yang lambat tidak disarankan untuk memanaskan sisa makanan karena perangkat ini mungkin tidak memanaskan makanan dengan cukup panas untuk membunuh bakteri," kata editor nutrisi di Mayo Clinic itu.

Risiko Keracunan Makanan

Risiko yang terjadi apabila Anda mengonsumsi makanan basi adalah keracunan makanan. Masalah itu bisa disebabkan oleh bakteri dari makanan terkontaminasi.

"Karena bakteri biasanya tidak mengubah rasa, bau, atau tampilan makanan, Anda tidak bisa memastikan apakah makanan itu berbahaya untuk dikonsumsi," Zeratsky menambahkan.

Karena itu, apabila Anda ragu untuk mengonsumsi makanan sisa, jalan terbaik adalah dengan membuangnya. Hal ini lebih baik daripada Anda mengalami keracunan makanan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya