Arab Saudi Rilis Aturan Salat untuk 10 Hari Terakhir Ramadhan

Arab Saudi kembali mengeluarkan aturan baru untuk salat di 10 hari terakhir Ramadhan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Mei 2021, 07:10 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2021, 07:10 WIB
Salat Berjarak di Masjid Uni Emirat Arab
Jemaah menjaga jarak ketika salat di sebuah masjid di Sharjah setelah Uni Emirat Arab membuka kembali tempat-tempat ibadah pada Rabu (1/7/2020). Sebelumnya UEA menghentikan sementara salat berjemaah di masjid-masjid dan tempat ibadah lainnya untuk menghentikan penyebaran Covid-19. (KARIM SAHIB/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan pada Kamis (29/4) bahwa izin baru akan tersedia untuk sholat Qiyam Al-Layl - doa sukarela yang ditawarkan antara sholat Isya dan sholat Subuh (sebelum fajar) - selama 10 hari terakhir Ramadhan, melalui Aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna.

Sementara itu, berbagai kementerian dan departemen pemerintah telah menegaskan perlunya vaksinasi COVID-19 bagi karyawannya sebagai syarat masuk tempat kerja. Demikian seperti mengutip laman Arab News, Jumat (30/4/2021). 

Setiap karyawan harus memperbarui status mereka di aplikasi Tawakkalna, dan hanya mereka yang telah menerima vaksinasi, dan memiliki kata "diimunisasi" di aplikasinya, yang akan diizinkan masuk.

Kementerian Kehakiman, Kesehatan, Pendidikan, Penjaga Perbatasan, Pertahanan Udara dan Garda Nasional semuanya telah mulai membuat daftar karyawan yang belum menerima vaksin, untuk melindungi mereka dan orang-orang di sekitar mereka dari potensi infeksi saat bekerja.

Warga Arab Saudi dan ekspatriat terus menerima vaksin COVID-19 mereka, dengan 8.969.167 orang yang telah diinokulasi sejauh ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kasus COVID-19 di Arab Saudi

Salat Berjarak di Masjid Uni Emirat Arab
Jemaah menjaga jarak ketika salat di sebuah masjid di Sharjah setelah Uni Emirat Arab membuka kembali tempat-tempat ibadah pada Rabu (1/7/2020). Sebelumnya UEA menghentikan sementara salat berjemaah di masjid-masjid dan tempat ibadah lainnya untuk menghentikan penyebaran Covid-19. (KARIM SAHIB/AFP)

Arab Saudi melaporkan 11 kematian terkait COVID-19 lainnya pada Kamis (29/4).

Korban tewas sekarang mencapai 6.946.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan 1.026 kasus baru, yang berarti 416.307 orang kini telah tertular penyakit tersebut.

Selain itu, terdapat 9.852 kasus aktif, 1.312 diantaranya dalam kondisi kritis.

Menurut Kemenkes, 441 kasus baru yang tercatat berada di Riyadh, 233 di Makkah, 133 di Provinsi Timur dan 33 di Madinah.

Selain itu, 1.055 pasien telah pulih dari penyakit tersebut, sehingga totalnya menjadi 399.509 pemulihan.

Arab Saudi sejauh ini telah melakukan 16.838.619 uji reaksi berantai polimerase (PCR). 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya