Cara agar Pasien Diabetes Aman Jalani Puasa Ramadhan

Pasien diabetes memungkinkan untuk berpuasa dengan aman selama Ramadhan jika mereka mengerti risikonya dan mengelola diabetesnya.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 16 Apr 2022, 18:35 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2022, 18:35 WIB
Diabetes
Ilustrasi Diabetes Credit: pexels.com/PhotoMIX

Liputan6.com, Jakarta - Pasien diabetes perlu penanganan ekstra dan mengikuti pola makan yang baik selama puasa Ramadhan. Dengan demikian, kadar gula daranya dapat terkontrol dan terhindar dari kondisi hipoglikemia atau kadar gula darah rendah.

Penting bagi pasien diabetes untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan memilih makanan dengan indeks glikemik rendah saat sahur. Sementara pada saat berbuka puasa, pasien diabetes bisa memakan camilan manis dengan porsi kecil yang dikhususkan bagi diabetesi. Perlu diketahui, pasien diabetes harus menghindari konsumsi makanan yang digoreng.

"Pasien diabetes memungkinkan untuk berpuasa dengan aman selama Ramadhan jika mereka mengerti risikonya, mengelola diabetes mereka dan mengikuti rekomendasi dokter dengan cermat. Penting untuk berbicara dengan tim medis Anda tentang pengobatan, diet, dan aktivitas fisik yang perlu disesuaikan dengan rutinitas," kata Pelatih Perawatan Diabetes Senior, Aplikasi BeatO, Sujata Sharma.

Mengenai pentingnya mendapat asupan makan yang tepat bagi pasien diabetes ini juga disampaikan Dr K D Modi, Endocrinologist, Care Hospital, Nampally, Hyderabad.

Modi mengatakan, penting untuk mendapat asupan makanan yang benar saat berbuka puasa.

"Setelah Anda berbuka puasa di malam hari, makanlah makanan kecil, sehat dan bergizi. Sertakan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dalam diet Anda. Kuncinya adalah secara sadar memilih untuk tidak berbuka puasa dengan makanan yang digoreng atau sarat dengan gula," jelasnya, dilansir Hindustan Times.

"Setelah berbuka puasa, minumlah minuman yang sehat. Selain air, seseorang dapat memilih pilihan seperti buttermilk, lassi tanpa pemanis, dan susu biasa. Hindari minum serbat, jus buah, atau minuman kemasan," Modi menambahkan.

 

Pilih Minuman Sehat

Pasien diabetes juga perlu mengonsumsi minuman sehat ketika berbuka puasa. Modi menjelaskan beberapa pilihan minuman yang dapat dikonsumsi diabetesi. 

"Setelah berbuka puasa, minumlah minuman yang sehat. Selain air, seseorang dapat memilih pilihan seperti buttermilk, lassi tanpa pemanis, dan susu biasa. Hindari minum serbat, jus buah, atau minuman kemasan," Modi menambahkan.

Selain itu, Modi mengingatkan agar pasien diabetes rutin memantau kadar gula darah mereka selama Ramadhan.

“Pasien diabetes harus sering memeriksa gula darah mereka selama hari-hari puasa dan berkonsultasi dengan dokter mereka jika ada keraguan. Sistem pemantauan glukosa terus menerus membantu mencatat fluktuasi kadar glukosa sepanjang hari sesuai dengan pola makan, pengaturan waktu, dan aktivitas fisiknya," ujar Modi.

 

Tips Puasa Sehat bagi Diabetesi

Berikut beberapa tips puasa sehat selama Ramadhan yang disarankan oleh Sharma dan Dr. Meghana Pasi, Konsultan Nutrisi program MyThali, ArogyaWorld.

● Jaga diri Anda tetap terhidrasi dengan minum air kelapa, air lemon atau bahkan air biasa di awal Sahur atau Sahari. Minum air putih minimal 7-8 gelas saat buka puasa dan sahur.

● Jangan melewatkan makan saat sahur. Makan seimbang di pagi hari dan sesuaikan dosis insulin dan obat-obatan Anda sesuai rekomendasi dokter Anda.

● Pilih makanan dengan indeks glikemik rendah seperti makanan ringan yang dipanggang atau buah-buahan, yogurt dan susu pada saat sahur dan setelah berbuka puasa. Konsumsi karbohidrat dengan indeks glikemik rendah seperti beras merah, multigrain atta, millet dan sayuran daripada nasi putih, kentang dan maida.

● Daripada mengonsumsi makanan ringan dan makanan berat sekaligus setelah berbuka puasa, lebih baik bagi makanan berbuka puasa Anda menjadi makanan ringan yang sehat dan kemudian diet rendah karbohidrat tinggi protein.

● Pilih sepotong buah, segenggam kacang, atau sayuran sebagai camilan. Buah dan sayur kaya akan vitamin, mineral dan serat. Serat tidak hanya menjaga usus kita tetap sehat tetapi juga mengatur kadar glukosa darah.

Hindari Olahraga Berat

● Hindari olahraga berat selama Ramadhan karena dapat menyebabkan hipoglikemia. Jalan kaki ringan akan membantu menghindari lonjakan gula darah setelah makan.

● Hindari makanan manis dan makanan yang digoreng. Pilih alternatif memasak yang lebih sehat seperti memanggang dan membakar. Anda bisa memilih ayam panggang atau ayam bakar. Batasi camilan manis dalam poris kecil. Gunakan alternatif camilan bebas gula seperti buah ara, kurma, buah-buahan, kayu manis.

● Protein diserap lebih lambat daripada karbohidrat dan memberikan rasa kenyang. Sertakan susu, paneer, dals, kacang-kacangan utuh, ikan, dan daging tanpa lemak. Kacang-kacangan, ikan berminyak, minyak zaitun adalah sumber lemak sehat yang sangat baik dan membantu meningkatkan HDL (kolesterol baik).

● Kenakan pakaian yang tipis untuk menghindari keringat berlebih yang dapat menyebabkan dehidrasi. Hindari keluar di bawah sinar matahari.

Pantau Porsi Makan dan Minum

● Tetap periksa ukuran porsi. Hindari mengonsumsi dalam porsi besar sekaligus.

● Segera berbuka puasa atau segera konsumsi  tablet glukosa jika kadar gula darah Anda turun di bawah 70 mg/dl.

● Susun pola makan yang baik bersama edukator diabetes Anda atau dietisien guna menghindari kondisi hipoglikemik atau hiperglikemik. 

● Pantau kadar gula Anda secara teratur sepanjang hari untuk memastikan Anda terhindar dari serangan hipoglikemia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya