Liputan6.com, Gorontalo - Tradisi malam Qunut di Provinsi Gorontalo akhirnya dilaksanakan kembali usai dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, masyarakat menggelarnya dengan protokol kesehatan yang ketat. Tradisi malam Qunut biasanya digelar warga Gorontalo di pertengahan Ramadhan.
Tradisi Qunut yang biasa digelar pada 15 ramadhan ini merupakan tradisi turun temurun yang ditandai dengan munculnya pasar malam di daerah tersebut. Uniknya pasar malam itu hanya didominasi oleh penjual pisang dan kacang.
Baca Juga
Kegiatan ini memang telah dilakukan masyarakat Batudaa, Kabupaten Gorontalo sejak dulu. Konon ini sebagai bentuk ungkapan syukur mereka telah menyelesaikan ibadah selama separuh bulan Ramadhan.
Advertisement
Perayaan tradisi Malam Qunut di Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo akan berlangsung selama sepekan. Warga antusias berdatangan memadati lapangan Batudaa untuk membeli dagangan yang dijajakan para pedagang.
"Alhamdulillah ini yang kami tunggu-tunggu, tradisi malam qunut yang melegenda," kata Hamzah Adam warga Kota Gorontalo.
Menurutnya, tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini tidak digelar akibat pandemi. Namun tahun ini kembali diadakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Kami patuh dengan protokol kesehatan, yang penting kegiatan itu digelar," tuturnya.
Menurut Hamzah, jika tradisi itu sudah menjadi kegiatan rutin mereka setiap pertengahan Ramadhan. Sebab, jika tidak ada pagelaran tradisi itu, ramadhan mereka terasa tidak lengkap.
"Kebiasaan ini tidak bisa dihilangkan, apalagi sudah dilaksanakan sejak dulu," katanya.Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.