Tradisi Malam Qunut Gorontalo, Saat Warga Ramai-Ramai Makan Pisang dan Kacang

Tradisi malam Qunut di Provinsi Gorontalo akhirnya dilaksanakan kembali usai dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 18 Apr 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2022, 12:00 WIB
Tradisi Malam Qunut di Gorontalo
Pedagang menjual pisang dan kacang di pasar malam pada tradisi Malam Qunut di Desa Payunga, Kec. Batudaa, Kab. Gorontalo, Senin (20/5/2019). Tradisi Malam Qunut di Gorontalo dilakukan pada setiap pertengahan bulan Ramadan dengan beramai-ramai memakan pisang dan kacang. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Gorontalo - Tradisi malam Qunut di Provinsi Gorontalo akhirnya dilaksanakan kembali usai dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, masyarakat menggelarnya dengan protokol kesehatan yang ketat. Tradisi malam Qunut biasanya digelar warga Gorontalo di pertengahan Ramadhan.

Tradisi Qunut yang biasa digelar pada 15 ramadhan ini merupakan tradisi turun temurun yang ditandai dengan munculnya pasar malam di daerah tersebut. Uniknya pasar malam itu hanya didominasi oleh penjual pisang dan kacang.

Kegiatan ini memang telah dilakukan masyarakat Batudaa, Kabupaten Gorontalo sejak dulu. Konon ini sebagai bentuk ungkapan syukur mereka telah menyelesaikan ibadah selama separuh bulan Ramadhan.

Perayaan tradisi Malam Qunut di Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo akan berlangsung selama sepekan. Warga antusias berdatangan memadati lapangan Batudaa untuk membeli dagangan yang dijajakan para pedagang.

"Alhamdulillah ini yang kami tunggu-tunggu, tradisi malam qunut yang melegenda," kata Hamzah Adam warga Kota Gorontalo.

Menurutnya, tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini tidak digelar akibat pandemi. Namun tahun ini kembali diadakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Kami patuh dengan protokol kesehatan, yang penting kegiatan itu digelar," tuturnya.

Menurut Hamzah, jika tradisi itu sudah menjadi kegiatan rutin mereka setiap pertengahan Ramadhan. Sebab, jika tidak ada pagelaran tradisi itu, ramadhan mereka terasa tidak lengkap.

"Kebiasaan ini tidak bisa dihilangkan, apalagi sudah dilaksanakan sejak dulu," katanya. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya