Liputan6.com, Jakarta - Selama bulan Ramadhan, masyarakat Indonesia banyak memanfaatkan berbagai aplikasi di smartphone mereka, dalam menunjang berbagai kebutuhannya selama bulan puasa.
Tak cuma untuk aplikasi kesehatan yang membantu lebih sehat saat berpuasa, banyak aplikasi lain yang digunakan masyarakat untuk memudahkan mereka selama bulan Ramadan, bahkan sampai setelah Lebaran.
Baca Juga
Baru-baru ini, SHAREit Group, platform daring dan luring konten digital global, merilis riset tren aplikasi yang paling banyak dibagikan selama bulan Ramadan tahun 2021 di Indonesia.
Advertisement
Riset bertajuk Plan an Impactful Ramadhan 2022 ini menunjukkan, ada beberapa jenis aplikasi yang paling banyak dibagikan melalui platform SHAREit, khususnya di Tanah Air.
Aplikasi ini mencakup di antaranya: aplikasi keuangan (fintech), buku dan referensi, portal berita dan majalah, hiburan olahraga, resep makanan, kesehatan dan kebugaran (health & fitness), chatting, dan event.
Dalam siaran persnya, penggunaan aplikasi-aplikasi ini terbagi ke dalam empat fase di bulan Ramadan.
Empat fase ini adalah seminggu sebelum Ramadan, pekan pertama sampai kedua Ramadan, pekan ketiga sampai keempat Ramadan, dan fase terakhir, berlangsung seminggu setelah bulan puasa.
Masing-masing fase menunjukkan perbedaan kebutuhan konsumen yang mempengaruhi kebiasaan dalam menggunakan aplikasi tertentu.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Persiapan Kebutuhan Hari Raya
Country Sales Director of SHAREit Group, Aat Pangestu Hadi mengatakan, bulan Ramadan menjadi momen peningkatan penggunaan berbagai aplikasi, karena setiap individu ingin mencari yang terbaik untuk mempersiapkan kebutuhan Hari Raya.
"Sehingga momen ini juga menjadi peluang bagi mereka untuk memenangkan persaingan pasar dengan mengikuti fase yang biasa terjadi di bulan Ramadan," kata Aat.
Menurutnya, selama Ramadan, brand atau jenama harus mengenali kebutuhan pelanggan mereka, melalui pemasaran yang disesuaikan dan platform terpercaya. Penting juga untuk belajar dari tren perilaku pelanggan di tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil risetnya, SHAREit mengungkapkan, salah satu aplikasi yang paling banyak dibagikan selama Ramadan adalah aplikasi keuangan atau financial technology (fintech).
Ini terlihat dari persentase yang mencapai 25 presen, dan memuncak hingga 43 persen pada fase ketiga bulan Ramadan.
Perusahaan menyebut, ini terjadi karena adanya lonjakan belanja dari pekan pertama hingga Lebaran, serta tingginya pengajuan pinjaman untuk membiayai kebutuhan acara dan liburan menjelang Hari Raya.
Advertisement
Aplikasi Event hingga Berita
Aplikasi event juga meningkat sebesar 55 persen selama Ramadan, dan puncaknya adalah di fase keempat dengan peningkatan 80 persen.
Hal ini merupakan akibat dari tren pasca Ramadan, di mana sebagian besar masyarakat merencanakan pertemuan dengan orang-orang terdekatnya, untuk merayakan Idul Fitri bersama. Aplikasi jenis ini digunakan penggunanya untuk mencari referensi tempat.
Tak cuma itu, tren aplikasi buku dan referensi juga dilaporkan meningkat sebesar 43 persen selama Ramadhan dan mencapai puncaknya pada 67 persen di fase kedua.
SHAREit mengungkapkan, hal ini karena di awal-awal fase Ramadhan, masyarakat cenderung menggunakan waktu luang untuk membaca buku dan mencari referensi bacaan yang berkaitan dengan momen tersebut.
Riset tersebut juga melaporkan, ada aplikasi yang dibagikan pada fase tertentu. Aplikasi berita dan majalah meningkat 43 persen di fase pertama, karena adanya kebutuhan untuk mengetahui berita terbaru yang terkait momen Ramadan.
Aplikasi itu juga dibutuhkan untuk mengetahui berita-berita lain, yang berkaitan dengan kebijakan yang diambil pemerintah, khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Aplikasi olahraga juga mengalami lonjakan pada fase pertama Ramadhan. Angkanya sebesar 55 persen dan semakin meningkat pada fase kedua yang menyentuh 69 persen.
Perusahaan mencatat, tidak sedikit masyarakat yang menghabiskan waktu luang untuk menonton acara olahraga selama bulan Ramadan.
Aplikasi Medis
Senada dengan aplikasi olahraga, aplikasi medis juga meningkat sebesar 25 persen pada fase pertama dan mencapai puncaknya pada fase ketiga yaitu 36 persen.
Aplikasi medis banyak digunakan oleh publik untuk membuat rencana makan, jadwal sahur dan buka puasa, serta memastikan ibadah puasa berjalan dengan lancar dengan kondisi yang sehat.
Sementara, aplikasi makanan meningkat trennya hingga 29 persen di fase kedua Ramadan, seiring melonjaknya animo masyarakat dalam mencari inspirasi resep baru untuk sahur dan berbuka puasa.
Aplikasi kesehatan dan kebugaran juga meningkat 32 persen di fase ketiga karena adanya dorongan untuk tetap bisa berolahraga, dengan porsi yang sesuai selama bulan puasa.
Kemudian, aplikasi komunikasi meningkat 26 persen di fase keempat. Periode ini biasa digunakan masyarakat, untuk membagikan momen favorit mereka seperti foto atau video, dari waktu yang dihabiskan bersama orang terdekatnya.
Aat, lebih lanjut mengatakan, dengan memahami kebiasaan konsumen selama Ramadhan, jenama dapat meraih pasar lebih tepat sasaran.
"Hal ini juga tentunya sejalan dengan tingginya potensi permintaan pasar yang cukup tinggi di bulan Ramadhan," pungkas Aat.
(Dio/Ysl)
Advertisement