Jemaah Haji Indonesia Disarankan Tetap Gunakan Masker

Arab Saudi mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19, termasuk wajib pakai masker di ruang terbuka. Hal ini disampaikan Kementerian Dalam Negeri seperti dikutip Biro Pers Saudi (SPA).

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jun 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2022, 06:30 WIB
Bus Shalawat yang mengantar jemaah haji dari pemondokan menuju Masjidil Haram (foto: Bahauddin/MCH2019)
Bus Shalawat yang mengantar jemaah haji dari pemondokan menuju Masjidil Haram (foto: Bahauddin/MCH2019)

Liputan6.com, Jakarta Arab Saudi mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19, termasuk wajib pakai masker di ruang terbuka. Hal ini disampaikan Kementerian Dalam Negeri seperti dikutip Biro Pers Saudi (SPA).

Meskipun demikian, jemaah haji Indonesia disarankan tetap mengenakan masker.

"Kita pada prinsipnya tetap pada prokes. Jemaah haji tetap menggunakan masker," kata Ketua PPIH Arab Saudi, Arsad Hidayat, kepada Media Center Haji di Madinah.

Secara umum, Arsad juga melihat jemaah haji Indonesia cukup patuh dalam hal penggunaan masker selama berada di Saudi. Dia melihat langsung ketika melaksanakan Salat Jumat di Masjid Nabawi beberapa waktu lalu.

"Umumnya jemaah haji sangat disiplin tetap menggunakan masker, sementara di luaran orang-orang baik itu jemaah haji ataupun orang-orang yang tinggal di Madinah sudah melepas masker," katanya.

Dia berharap jemaah haji Indonesia tetap patuh menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Apalagi, cuaca di Saudi sangat panas dan berdebu.

"Antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sesuai dengan anjuran pemerintah agar tetap menjaga prokes selama menjalankan ibadah haji," tutup Arsad.

 

Petugas Kesehatan Siap Layani

Sebanyak 145 petugas dan tenaga kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) siap melayani jamaah calon haji Indonesia di Mekkah, Arab Saudi selama pelaksanaan ibadah haji 1443H/2022M.

"Total 145 orang petugas dan tenaga kesehatan di Mekkah, dibantu tenaga pendukung kesehatan 106 orang dari mukimin menjadi pendamping orang sakit, pengemudi ambulans dan tenaga penghubung rumah sakit," kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekkah M Imran Saleh H seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan KKHI Daker Mekkah selain memiliki dokter umum juga diperkuat dua spesialis paru, tiga orang spesialis penyakit dalam, tiga spesialis jantung, dua spesialis syaraf, dua spesialis anestesi, dua spesialis bedah, satu spesialis ortopedi, dua spesialis jiwa, satu spesialis emergency dan satu dokter gigi. 

Yang Lainnya

Selebihnya, KKHI juga dilengkapi oleh perawat, ahli gizi, apoteker, perawat ICU, perawat ruang operasi dan tenaga penunjang medis.

Selain di KKHI, tenaga kesehatan juga tersedia di sektor yang memiliki 11 tenaga kesehatan terdiri dari dua dokter, dan perawat serta tenaga pendamping kesehatan dan kloter sehingga penanganan jamaah yang sakit bisa cepat dilakukan.

Jika tidak bisa ditangani oleh dokter di kloter maka ditangani oleh petugas kesehatan di sektor yang juga tersedia dokter, jika memerlukan penanganan lanjut dirujuk ke KKHI atau dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi.

 

Reporter: Lia Harahap/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya