Kisah Haru Julaibib, Sahabat Nabi yang Buruk Rupa tapi Jadi Rebutan Bidadari

Julaibib Radhiyallahu anhu (RA) merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW atau Rasulullah SAW yang tidak mengetahui siapa ayah dan ibunya. Tampilan fisik Julaibib yang kerdil, pendek, dan lusuh membuat ia jarang didekati oleh orang sekitar.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 24 Agu 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2022, 16:30 WIB
Anjuran Nabi Muhammad SAW Ketika Jatuh Sakit
Ilustrasi. (via: istimewa)

Liputan6.com, Bogor - Julaibib Radhiyallahu anhu (RA) merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang tidak mengetahui siapa ayah dan ibunya. Tampilan fisik Julaibib yang kerdil, pendek, dan lusuh membuat ia jarang didekati oleh orang sekitar.

Bahkan, seorang pemimpin Bani Aslam, Abu Barzah, sempat berseru tentang Julaibib.

“Jangan pernah biarkan Julaibib masuk di antara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya,” serunya.

Mengutip berbagai sumber, kehidupan sehari-hari Julaibib penuh haru. Ia tidak memiliki tempat tinggal untuk berteduh. Tidur pun hanya berbantalkan tangan dan beralaskan pasir serta batu. Meski demikian, Rasulullah SAW tetap menyayanginya.

Suatu ketika Rasulullah SAW menghampiri Julaibib. Rasulullah SAW bertanya kenapa Julaibib tidak menikah.

“Siapakah orangnya yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini, ya Rasulullah,” ujar Julaibib.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Meminang Gadis Anshar

Selama tiga kali dalam tiga hari berturut-turut Rasulullah SAW bertanya hal yang sama kepada Julaibib. Hingga akhirnya Rasulullah SAW membawa Julaibib ke rumah sahabat Anshar.

“Aku ingin menikahkan putri kalian,” kata Rasulullah SAW.

Awalnya sahabat Anshar mengira jika putrinya akan dinikahkan dengan Rasulullah SAW. Tentu saja itu sangat gembira bagi mereka. Namun, Rasulullah SAW mengatakan bahwa pinangan ini bukan untuknya.

“Kalau begitu pinangan ini untuk siapa, wahai Rasulullah?” tanyanya.

“Tetapi bukan untukku. Ku pinang putri kalian untuk Julaibib," kata Rasulullah SAW.

Seketika mendengar nama Julaibib, sahabat Anshar itu kaget. Kemudian ia meminta waktu kepada Rasulullah SAW untuk memusyawarahkan dulu.

“Ya Rasulullah. Saya harus meminta pertimbangan istri saya tentang hal ini,” ucapnya.

Perdebatan Saat Dipinang Julaibib

Sempat terjadi percekcokan antara ayah dan ibu sang gadis yang direncanakan dipinang dengan Julaibib. Perdebatan tersebut terjadi lantaran Julaibib yang tidak diketahui nasabnya, tidak berharta, juga tidak berpangkat. 

Perdebatan itu rupanya terdengar oleh sang gadis. Kemudian ia diceritakan oleh orangtuanya terkait pinangan Julaibib atas tawaran Rasulullah SAW.

“Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah? Demi Allah, kirim aku padanya,” kata sang gadis.

Kemudian ia membacakan Al-Qur’an surah al-Ahzab ayat 36 yang artinya sebagai berikut.

“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.”

Rebutan Bidadari Surga

Gadis itu menemui Rasulullah SAW. Ia menyatakan setuju untuk dipinang oleh Julaibib. Sungguh, gadis itu tidak melihat bentuk rupa calon suaminya, tapi ia mengikuti rasul-Nya.

Rasulullah SAW kemudian berdoa untuk gadis itu.

“Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh berkah. Jangan kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah,” demikian doanya.

Namun, Julaibib tak sempat dinikahkan dengan gadis itu. Ia gugur di jalan Allah dalam sebuah pertempuran, sebab kala itu Rasulullah SAW memerintahkan kepada kaum muslimin untuk berjihad di jalan Allah.

Rupanya Julaibib sudah merindukan syahid di medan perang. Di dunia memang belum sempat memperistri wanita salehah, tapi kehadirannya sudah dinantikan oleh bidadari surga.

Sementara itu, gadis yang ditinggal oleh calon suaminya menjadi orang kaya di kalangan kaum Anshar. Tentu saja ini tidak terlepas dari doa Rasulullah SAW yang pernah diucapkan untuk gadis itu.

Wallahu’alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya