Rahasia di Balik Ademnya Ubin Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Sekali pun Suhu Sangat Panas

Sebagian berasumsi bahwa pipa air dingin yang tersembunyi menjadi penyebab ademnya lantai Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Apr 2023, 17:31 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2023, 20:00 WIB
Ditutup Sementara Akibat Virus Corona, Ini 6 Potret Ka'bah Tampak Sepi
Arab Saudi mengosongkan sementara area Ka'bah untuk sterilisasi atas kekhawatiran penyebaran virus corona. (Sumber: Twitter/@@Awais_raja1)

Liputan6.com, Makkah - Tidak sedikit umat muslim yang terkejut dengan sejuknya lantai marmer putih berkilau yang mereka injak di Masjidil Haram, Makkah, dan Masjid Nabawi, Madinah, bahkan pada hari-hari dengan suhu sangat panas sekalipun.

Sebagian berasumsi bahwa pipa air dingin yang tersembunyi menjadi penyebab ademnya lantai kedua masjid tersebut. Namun, penyebab sebenarnya adalah pemilihan bahan bangunan yang unik: marmer dari Thassos, sebuah pulau di timur Yunani.

Dengan tampilannya yang putih bersih dan pantulan cahaya yang tinggi, marmer Thassos yang kadang dijuluki marmer putih salju disebut memiliki salah satu daya serap panas terendah dari seluruh jenis marmer yang ada. Demikian seperti dilansir Arab News, Jumat (14/4/2023).

Batu marmer telah digali dari Thassos sejak zaman kuno dan masih digunakan di seluruh Yunani hingga saat ini. Batu marmer itu juga telah membentuk dinding, lantai, dan patung dari sejumlah situs megah bersejarah, termasuk Hagia Sophia di Istanbul.

Marmer Thassos juga kerap digunakan di vila-vila mewah dan jelas harganya tidak murah. Menurut pemasok marmer India RMS Marble, harganya bisa berkisar antara US$ 250 dan US$ 400 per meter kubik atau sekitar Rp2,9 juta hingga Rp5,8 juta per meter kubik.

Selama beberapa dekade, Arab Saudi telah mengimpor marmer dolomit yang unik ini untuk digunakan secara eksklusif di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi demi menghindari suhu permukaan yang tidak aman mengingat jemaah diharuskan masuk tanpa alas kaki.


Menyerap Kelembapan Malam Hari dan Melepaskannya Siang Hari

Ditutup Sementara Akibat Virus Corona, Ini 6 Potret Ka'bah Tampak Sepi
Arab Saudi mengosongkan sementara area Ka'bah untuk sterilisasi atas kekhawatiran penyebaran virus corona. (Sumber: Twitter/@MutawwifHjNasa)

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Teknis Operasional dan Pemeliharaan Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci Tarif Al-Saedi mengatakan bahwa marmer Thassos dicirikan oleh rasa dinginnya yang ekstrem, meskipun suhu bisa mencapai 50-55 C selama bulan-bulan musim panas.

Al-Saedi lebih jauh menjelaskan bahwa pihaknya mengawasi pekerjaan pemeliharaan marmer di seluruh area dengan merawat, memulihkan, dan kemudian memoles marmer atau mengganti ubin tua dan tidak dapat digunakan.

"Pemeliharaan dilakukan 24/7 oleh lebih dari 40 insinyur dan teknisi… Yang membuat marmer menonjol adalah kemampuannya untuk menyerap kelembapan melalui pori-pori halusnya pada malam hari dan melepaskan kelembapan tersebut pada siang hari, membuatnya lebih dingin di bawah suhu tinggi," terang Al-Saedi.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal internasional Konstruksi dan Bahan Bangunan pada tahun 2021, marmer Thassos memiliki tingkat pemantulan matahari yang sangat tinggi dan tingkat konduktivitas termal yang tinggi dibandingkan dengan batu kapur, jenis batu lain yang biasa digunakan dalam arsitektur Islam.

Secara kolektif, sifat-sifat tersebut telah terbukti mampu mempertahankan suhu permukaan yang dingin bahkan selama periode musim panas. Pada saat yang sama, marmer menambah suasana artistik kedua masjid.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya