Liputan6.com, Abu Dhabi - Jika Idul Fitri 2023 jatuh pada Jumat, 21 April, maka sholat Idul Fitri dan sholat Jumat harus dilakukan secara terpisah, demikian menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Fatwa Council of the United Arab Emirates atau Dewan Fatwa Uni Emirat Arab, pada Jumat 14 April 2023.
Mengutip dari zawya.com, Senin (17/4/2023), Dewan Fatwa Uni Emirat Arab mengatakan bahwa "Masalah melaksanakan sholat Jumat jika Idul Fitri jatuh pada hari Jumat adalah masalah kontroversial di kalangan cendekiawan Muslim, namun Dewan memutuskan bahwa setiap khutbah harus dilakukan secara terpisah pada waktunya yang sesuai dengan sunnahnya,"Â
Baca Juga
Saat mengambil fatwa ini, Dewan meminta ayat-ayat dari Al-Qur'an serta ucapan dan tindakan harus sesuai dengan Nabi Muhammad SAW.Â
Advertisement
Dikatakan juga bahwa keputusannya telah disetujui oleh mayoritas cendekiawan Muslim dan sekolah Islam terkemuka.
Idul Fitri menandai berakhirnya puasa bagi umat Islam, dengan hari libur yang akan diumumkan pada Kamis, 20 April.
UAE Moon sighting committee atau komite penampakan bulan UEA, akan mengumumkan tanggal awal yang tepat untuk Idul Fitri, tetapi ini akan menjadi akhir pekan yang panjang bagi para pekerja di seluruh negeri.
Jika durasi Ramadhan ditetapkan 30 hari, pekerja akan menikmati libur lima hari hingga Selasa, 25 April, sedangkan jika 29 hari, libur lebaran akan berlangsung selama empat hari.
Gaji Pegawai di Uni Emirat Arab Jelang Lebaran Dipercepat, Akan Diterima Tanggal 18 April 2023
Uni Emirat Arab bukan hanya mengeluarkan pengumuman mengenai sholat Idul Fitri dan sholat Jumat harus terpisah, jika Idul Fitri jatuh pada Jumat. Ternyata The Central Finance Department atau Departemen Keuangan Pusat di Sharjah, juga mengumumkan bahwa gaji pegawai pemerintah Sharjah akan dibayarkan lebih awal, yaitu pada Selasa, 18 April 2023.
Tentu saja pemberian gaji ini dijadwalkan lebih cepat dari tanggal yang sudah ditentukan biasanya.
Pemberian gaji yang lebih awal ini, dimaksudkan untuk persiapan menyambut Idul Fitri, untuk digunakan sebagai biaya berlibur dan kebutuhan lainnya.Â
Tentu saja keputusan ini sejalan dengan keputusan pemerintah federal yang mengumumkannya di tingkat negara bagian.Â
Departemen Keuangan Pusat di Sharjah menjalankan visi dan arahan dari Dr Sheikh Sultan bin Mohammed Al Qasimi, yaitu anggota dewan tertinggi dan penguasa Sharjah, yang ingin berkontribusi dalam menyediakan dan mengamankan lingkungan kerja yang terbaik bagi karyawan mereka.
Keputusan ini memungkinkan karyawan untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka, dan memenuhi kebutuhan Idul Fitri, yang menegaskan arah dan pendekatan pemerintah Sharjah.
Advertisement
Pemerintah Uni Emirat Arab Kurangi Jam Sekolah dan Kerja Selama Ramadhan 2023, Jadi Hanya 5 Jam
Selain pengumuman di atas, UEA sebelumnya juga mengumumkan akan mengurangi jam sekolah dan jam kerja bagi karyawan federal selama bulan suci Ramadhan di tahun ini.
Ini merupakan hal unik karena tidak semua negara dengan penduduk yang mayoritasnya adalah penganut agama Islam memberlakukan hal yang sama, apalagi jika umat Islam termasuk ke dalam kelompok minoritas di negara tersebut.
Menurut Otoritas Pengetahuan dan Pembangunan Manusia (KHDA), selama Ramadhan 2023 ini jam sekolah swasta akan dikurangi menjadi lima jam.
Terkait pengurangan tersebut, sekolah diberikan dua pilihan yang masing-masingnya tetap berdurasi lima jam.
Pilihan pertama yaitu sekolah dimulai pada pukul 07.45 pagi dan berakhir pada pukul 12.45 siang dari hari Senin hingga Kamis, sedangkan pada hari Jumat berakhir pada pukul 11.45 siang.
Pilihan kedua yaitu sekolah dimulai pada pukul delapan pagi dan berakhir pada pukul satu siang dari hari Senin sampai Kamis, sedangkan pada hari Jumat berakhir pada pukul 11.45.
Dalam Rangka Ramadhan 2023, Uni Emirat Arab Bebaskan 1.000 Lebih Narapidana
Bukan hanya itu saja, ternyata bulan Ramadhan menjadi berkah bagi para tahanan yang ada di Uni Emirat Arab. Pasalnya Presiden Emirat Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan disebutkan telah mengumumkan dan memerintahkan untuk membebaskan para tahanan menjelang bulan suci Ramadhan yang dimulai pada Kamis 23 Maret di UEA.
"Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari prakarsa kemanusiaan Presiden Mohamed dan mencerminkan nilai-nilai pengampunan dan toleransi untuk memberikan kesempatan kepada narapidana yang diampuni untuk bisa memulai hidup baru dan meringankan penderitaan keluarga mereka," lapor WAM.
Diketahui bahwa UEA selalu mengampuni para tahanan setiap tahun selama Ramadhan, dan juga menjelang festival suci lainnya. Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, pada 6 Juli tahun lalu juga memerintahkan pembebasan terhadap 505 tahanan dari lembaga pemasyarakatan dan hukum di Uni Emirat Arab menjelang Idul Adha 2022.
Advertisement