Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari lalu, fenomena alam aneh terjadi di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Warga merasakan getaran dan suara dentuman dalam durasi yang cukup lama.
Berbagai spekulasi beredar. Terlebih, setelah otoritas tak mampu menjelaskan muasal suara dentuman di Sumenep ini.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, ada yang mengaitkan dentuman tersebut dengan tanda kiamat. Benarkah demikian?
Artikel mengenai dentuman Sumenep yang dianggap sebagai tanda kiamat tersebut menjadi salah satu dari tiga artikel yang paling disorot oleh pembaca kanal Islami Liputan6.com.
Sementara, artikel lain yakni, pertama mengenai Menkopolhukam yang mengunggah foto surat Al-Kahfi salah cetak dan 5 teks doa upacara 17 Agustus.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Suara Dentuman Misterius di Sumenep, Benarkah Tanda Kiamat?
Beberapa waktu terakhir, warga dibikin heboh oleh suara dentuman di Sumenep. Fenomena aneh ini dirasakan oleh beberapa warga, terutama di lima rumah di sekitar lokasi dan sekitarnya.
Durasi getaran dan suara dentuman itupun cukup panjang, yakni sekitar 45 menit antara pukul 09.45 WIB hingga 10.30 WIB.
Banyak spekulasi yang beredar usai fenomena aneh ini. Salah satunya adalah bahwa getaran dan suara dentuman tersebut merupakan tanda kiamat.
Tanda-tanda kiamat banyak disebutkan dalam hadis Nabi. Namun, sejauh penelusuran literatur, tak ada yang menyebut suara dentuman sebagai tanda kiamat.
Namun, jika getaran tersebut adalah gempa, maka salah satu tanda kiamat adalah banyaknya gempa bumi.
Gempa sebagai tanda akhir zaman diriwayatkan dalam berbagai hadis. Rasulullah SAW bersabda,
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ
‘Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi.” (HR. Bukhari).
Meski begitu, Rasulullah SAW juga menegaskan kiamat tak akan terjadi hingga terjadi 10 tanda, seperti yang tercantum dalam salah satu hadis sahih yang berkaitan dengan kiamat. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam sahihnya dan juga diriwayatkan oleh beberapa perawi hadis lain serta diakui oleh para ulama:
Advertisement
2. Heboh Mahfud MD Unggah Foto Surat Al-Kahfi Ayat 8 Salah Cetak, Ini Respons Kemenag
Warganet kembali dibikin heboh oleh foto lembaran mushaf Al-Qur'an salah cetak. Kesalahan cetak itu terjadi di ayat 8 Surat Al-Kahfi.
Al-Qur'an tersebut dinarasikan cetakan Badan Wakaf Al-Qur'an (BWA). Foto yang beredar berupa lembaran Al-Qur'an halaman 294, disertai tanda panah warna biru yang menunjuk lafal 'lajaahiluuna' pada ayat 8 Surat Al-Kahfi.
Semestinya, lafal 'lajaahiluuna' adalah 'lajaa’iluuna'.
Sementara, di bagian pojok kiri atas, ada bagian yang warnanya lebih gelap, menunjukkan citra bayangan dan lipatan.
Belakangan, foto surat Al-Kahfi salah cetak tersebut juga diunggah oleh Menkopolhukam, Mahfud MD pada Sabtu malam, 12 Agustus 2023 di akun @mahfudmd disertai keterangan,
“Ini ada ini info al-Qur’an salah cetak huruf pd Surat Al Kahfi ayat 8. Seharusnya huruf ‘ain (lajaa’iluuna) tercetak huruf ha’ (lajaahiluuna). Harap dicek. Jika benar maka Kemenag perlu menariknya dari peredaran karena penerbitnya ditash-hih oleh kemenag,”.
3. 5 Teks Doa Upacara 17 Agustus 2023 Saat HUT ke-78 RI, Bermakna dan Menyentuh Hati
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah merilis Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, di antaranya menyoal penyelenggaraan upacara.
Upacara peringatan HUT ke-78 RI digelar secara serentak pada 17 Agustus 2023 mulai pukul 07.30. Upacara ini dapat diselenggarakan baik di tingkat pusat maupun daerah.
Salah satu susunan upacara 17 Agustus 2023 adalah pembacaan doa. Dalam pedoman disebutkan bahwa doa dapat dibacakan secara agama Islam dan mempersilakan peserta upacara yang nonmuslim membaca doa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
Doa upacara 17 Agustus 2023 berisi tentang ungkapan syukur atas kemerdekaan Republik Indonesia dan permohonan rahmat agar selalu diberikan kepada para pahlawan yang telah berjuang untuk bangsa Indonesia.
Doa juga berisi tentang permohonan keselamatan dan perlindungan dari segala ancaman dan bencana yang menimpa Tanah Air.
Advertisement