Liputan6.com, Cilacap - Manusia kelak di hari kiamat akan menerima ganjaran dari perbuatannya sewaktu di dunia. Jika yang ia lakukan baik, maka baik pula balasannya. demikian pula sebaliknya jika buruk, maka ia akan memperoleh balasan dari perbuatannya itu.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu perilaku tercela yang mendapat ancaman serius dari Allah SWT ialah membuat fitnah. Fitnah merupakan dosa besar sebab menuduh orang telah melakukan sesuatu padahal orang tersebut tidak melakukannya. Allah SWT berfirman:
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ
"Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan."
Ternyata begitu mengerikan konsekuensi perilaku ini. Terlebih jika ia kelak dibangkitkan dari kuburnya pada hari kiamat. Lalu seperti apa wujud mengerikan pelaku fitnah ini?
Simak Video Pilihan Ini:
Wujud Mengerikan Pelaku Fitnah
Tiupan sangkakala ketiga akan membangkitkan seluruh manusia dan mereka akan digiring ke Padang Mahsyar. Ketika manusia bangkit dari kuburnya, bermacam-macam rupa yang mengerikan. Hal ini lantaran amal perbuatannya sewaktu di dunia
Al-Qur’an menginformasikan perihal penyesalan ahli kubur ketika dibangkitkan yang tertera dalam Surat yasin ayat 52:
قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ
"Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya)."
Bukan hanya penyesalan, wujud dan kondisi mengerikan juga melekat pada tubuh orang-orang itu karena telah berbuat kemungkaran sewaktu di dunia. Ada yang dibangkitkan dari kuburnya menyerupai babi hutan dan adapula yang berbau busuk.
Ada pula yang dibangkitkan dari kubur wajahnya menyerupai monyet. Demikianlah wujud mengerikan orang yang di dunia suka menyebar fitnah.
فمنهم على صورة القردة؛ فأما الذين على صورة القردة فالقتات من الناس - يعني النمام
Artinya: “Ada yang diserupakan wajahnya seperti monyet. Mereka adalah orang-orang yang ketika di dunia suka menyebarkan fitnah di antara manusia.”
Advertisement
Larangan Berbuat Fitnah
Mengutip one.sch.id, fitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT. Oleh karenya, Islam melarang umatnya memfitnah sebab fitnah adalah haram.
Allah SWT berfirman yang artinya;
“Wahai orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, (sehingga kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjing setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? ( Jika demikian kondisi mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Jadi patuhilah larangan-larangan tersebut) dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Hujarat : 12).
Seorang Sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah;
“Wahai Rasulullah, apakah ghibah itu? Lalu Rasulullah menjawab; ‘Menyebut sesuatu yang tidak disukai saudaramu di belakangnya.’ Kemudian Sahabat kembali bertanta; ‘Bagaimana jika apa yang disebutkan itu benar?’ Rasulullah kemudian menjawab; ‘kalau sekiranya yang disebutkan itu benar, maka itulah ghibah. Tetapi jika hal itu tidak benar, maka engkau telah melakukan buhtan (kebohongan besar).” (H. R. Muslin, Abu Daud, dan At-Tirmidzi).
Allah SWT berfirman yang artinya;
“Maka nyatalah bahwa tidak ada yang lebih zhalim dari orang yang mereka-reka perkara-perkara yang dusta terhadap Allah, dan mendustakan sebaik-baik saja kebenaran itu disampaikan kepadanya. Bukankah (telah diketahui bahwa) dalam neraka jahanam tersedia tempat tinggal bagi orang2 kafir?” (Q. S. Az-Zumar : 32).
“Maukah Aku beritakan kepadamu, kepada siapakah syaitan-syaitan itu selalu turun? Mereka turun ke tiap-tiap pendusta yang berdosa, yang mendengar sungguh-sungguh (apa yang disampaikan oleh syaitan-syaitan itu) sedangkan kebanyakan beritanya adalah dusta.” (Q. S. Asy-Syuras : 221-223).
“Fitnah itu besar (dahsyat) dari melakukan pembunuhan.” (Q. S. Al-Baqarah : 217).
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Hudzaifah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Tidak akan masuk surga orang yang suka menebar fitnah.”
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Nurul Huda 1 Cingebul