Intip Keunikan Kubah Hijau Masjid Nabawi, Ada Makam Nabi di Bawahnya

Keunikan kubah hijau Masjid Nabawi

oleh Putry Damayanty diperbarui 15 Nov 2023, 22:30 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 22:30 WIB
Kubah hijau, dibawah kubah ini terdapat makam Nabi Muhammad SAW, Madinah
Kubah hijau, dibawah kubah ini terdapat makam Nabi Muhammad SAW, Madinah (Liputan6.Com/Nugroho Purbo)

Liputan6.com, Jakarta - Masjid Nabawi merupakan masjid kedua yang dibangun Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya. Kubah warna hijau tersebut berlokasi di sudut tenggara masjid.

Di bawah kubah hijau masjid Nabawi terdapat makam Rasulullah SAW. Hal ini juga menjadi keunikan dari Masjid Nabawi yang disebut sebagai sesuatu yang baru dan belum pernah ada.

Keberadaan kubah hijau di atas makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi diperkirakan baru muncul sekitar tahun 678 Hijriyah atau 1279 Masehi. Pada awalnya kubah berwarna seperti kayu hingga terakhir berwarna hijau seperti saat ini.

Sebelum menjadi makam, ruangan tersebut adalah tempat kediaman Rasulullah SAW. Dahulu di atap masjid yang lurus dengan kamar ada kayu memanjang setengah ukuran orang berdiri yang menjadi pembeda antara ruang makam dengan bagian atap masjid lainnya.

Lalu kapan dibangunnya Kubah Masjid Nabawi di atas makam Nabi dan bagaimana proses perubahannya? Berikut ulasan selengkapnya mengutip dari laman dream.co.id

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Makam Nabi SAW dan Para Sahabat

Makam Nabi
Makam Nabi Muhammad SAW yang ada di Kompleks Masjid Nabawi, Madinah. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Diketahui, Sultan Qalawun As-Shalihi adalah orang pertama yang membuat kubah di atas makam Rasulullah SAW. Kubah itu berbentuk empat persegi panjang dari sisi bawah, sedangkan atasnya berbentuk delapan persegi dilapisi dengan kayu.

Kubah hijau ini didirikan di atas tiang-tiang yang mengelilingi kamar, dikuatkan dengan papan dari kayu. Kemudian dikuatkan lagi dengan tembaga, dan ditaruh di atas kayu dengan kayu lain.

Pada zaman An-Nasir Hasan bin Muhammad Qalawun, kubah diperbarui lagi. Papan tembaganya retak, lalu diperbarui dan dikuatkan lagi pada masa Al-Asyraf Sya'ban bin Husain bin Muhammad tahun 765 H. Tapi ada kerusakan, dan diperbaiki pada zaman Sultan Qaytabai pada 881 H.

Kemudian terjadi kebakaran hebat pada 886 H. Pada zaman Sultan Qaytabai tahun 887 H, kubahnya diperbarui kembali. Dibuatkanlah pondasi yang kuat di tanah lalu dibangun dengan meninggikan batanya. Ketika itu kubah masjid belum berwarna hijau.

Baru kemudian pada tahun 1253 H Sultan Abdul Hamid Al-Utsmani mengeluarkan perintah untuk mengecat kubah dengan warna hijau. Ia adalah orang pertama yang memerintahkan untuk mengecat kubah dengan warna hijau. Kemudian cat tersebut terus menerus diperbarui setiap kali dibutuhkan, bahkan hingga hari ini.

Dengan begitu, hingga kini kubah tersebut dikenal dengan nama Kubah Hijau. Sebelumnya, kubah itu sempat bergonta-ganti nama dari Kubah Putih, Fayha dan Kubah Biru. Keindahan dan keanggunan Kubah Hijau Masjid Nabawi menjadikannya landmark yang ikonik dan mengesankan di tengah kota Madinah.

Tak hanya makam Rasulullah SAW, Masjid Nabawi juga memuat makam dua sahabat Nabi yang sangat dihormati, yaitu Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khattab.

Inilah mengapa Masjid Nabawi menjadi tujuan utama bagi jutaan jemaah yang datang dari seluruh dunia tiap tahunnya. Para jemaah itu akan memadati areal masjid, terutama Raudah, yang diyakini sebagai tempat yang paling diberkahi di mana doa-doa dikabulkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya