Doa Ziarah Kubur Jelang Lebaran Idul Fitri, Lengkap dengan Tata Cara dan Keutamaannya

Ziarah kubur biasanya sering dilakukan oleh masyarakat jelang ramadhan maupun lebaran. Berikut adalah panduan lengkap doa, tata cara, hingga keutamaan ziarah kubur.

oleh Putry Damayanty diperbarui 08 Apr 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2024, 13:30 WIB
Tradisi Ziarah Kubur di Momen Idul Fitri
Warga memanjatkan doa saat berziarah ke makam kerabat di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kemiri, Rawamangun, Jakarta, Minggu (23/4/2023). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Lebaran Idul Fitri biasanya masyarakat beramai-ramai untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman. Setelah itu, biasanya mereka akan berziarah kubur ke makam orang tua atau kerabat dekat.

Para peziarah akan mengirimkan doa kepada para anggota keluarga yang telah mendahuluinya. Doa-doa tersebut diyakini akan memberikan manfaat kepada mereka yang sudah meninggal.

Ziarah kubur sekaligus dapat menjadi pengingat akan kematian bagi kita yang masih hidup. Ziarah kubur biasanya sudah dimulai saat jelang lebaran, banyak orang melakukan ziarah ke makam orang tua.

Mengetehui bacaan doa ziarah kubur menjadi penting bagi seorang Muslim. Untuk bacaan doa ziarah kubur ini sebenarnya bisa dibacakan dengan bahasa yang kita pahami.

Akan tetapi agar lebih mantap, kamu bisa mengamalkan doa ziarah kubur jelang lebaran Idul Fitri pada ulasan kali ini. Berkut bacaan doa ziarah kubur lengkap dengan tata cara dan keutamaannya, sebagaimana dirangkum dari laman dream.co.id.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Tata Cara Ziarah Kubur Sesuai Sunnah

Idul Adha 2023
Peziarah berharap, dengan ziarah kubur tersebut para leluhur yang sudah meninggal mendapatkan syafaat dari doa yang dipanjatkan. (AP Photo/Hadi Mizban)

1. Berwudhu Sebelum Masuk Makam

Sebelum memasuki pemakaman, sebaiknya berwudhu terlebih dahulu. Sehingga saat berada di makam, kamu berada dalam kondisi suci. Karena sebaiknya kamu dalam keadaan suci ketika membaca doa-doa dan surat-surat dari Al-Qur'an untuk mendoakan ahli kubur.

2. Mengucap Salam Ketika Masuk Makam

Selanjutnya, ucapkan salam saat memasuki pemakaman. Rasulullah SAW mengajarkan kepad aumatnya untuk mengucapkan salam saat masuk pemakaman. Berikut bacaan salam yang perlu kamu ucapkan saat masuk makam:

نَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ   

Assalamu‘alaikum dara qaumin mu’minin wa ataakum maa tuu‘adun ghadan mu’ajjalun, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun

Artinya: "Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."

 3. Berdoa dan Berdzikir Menghadap Kiblat

Setelah mengucapkan salam, duduklah di dekat makam orang yang akan kamu doakan. Setelah itu mulailah membaca doa dan dzikir ziarah kubur. Kamu bisa mengawalinya dengan bacaan istigfar, tasbih, takbir, tahmid, hingga doa-doa lainnya.

4. Mengirim Doa Ziarah Kubur

17 Tahun Tsunami Aceh, Warga Berziarah ke Kuburan Massal
Orang-orang berdoa saat memperingati 17 tahun musibah gempa dan tsunami di Taman Peringatan Tsunami Siron di Siron, provinsi Aceh (26/12/2021). Tsunami Aceh pada 2004 merenggut nyawa lebih dari 170.000 orang di Indonesia saja. (AFP/Chaideer Mahyuddin)

Ketika sedang berziarah, bacalah doa ziarah kubur pendek untuk almarhum berikut ini:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu

Artinya: “Ya Allah! Ampunilah almarhum, berilah dia rahmat-Mu, kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya.”

Selain doa ziarah kubur pendek, ada lagi doa lain yang bisa kamu panjatkan. Doa ini juga masih tergolong mudah untuk dibaca saat ziarah kubur jelang lebaran.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu wakrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bilmai was salji, wal baradi, wa naqqihi minal khathaya, kama yunaqqas saubul abyadu minad danas. Wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min adzabil qabri, wa adzabin nari.

Artinya: “Ya Allah! Ampunilah almarhum (jenazah),berilah dia rahmat-mu, kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air, salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”

 5. Baca Surat-Surat Pendek

Doa ziarah kubur pendek biasanya juga dilengkapi dengan membaca surat-surat dari Juz 30. Di antara surat-surat yang bisa kamu amalkan adalah surah Al-Fatihah, Al-Falaq, dan An-Naas. Hal ini sebagaimana pernah dikatakan oleh Al-Marwazi bin Hanbal:

“Bila kalian masuk ke dalam taman makan (kuburan), maka bacalah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan al Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayit-mayit kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka.”

 

6. Tidak Duduk, Menginjak, dan Sholat di Atas Kuburan

Tradisi Ziarah Kubur Saat Lebaran
Warga berdoa saat berziarah di TPU Karet Pasar Baru Barat, Jakarta, Sabtu (16/6). Ziarah kubur atau "nyekar" pada hari raya lebaran merupakan salah satu tradisi umat muslim untuk mendoakan sanak keluarga yang meninggal dunia. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Selain membaca doa ziarah kubur pendek, kamu juga perlu memerhatikan adabnya. Salah satunya adalah dilarang duduk dan menginjak bagian atas kuburan.

Jika akan membaca doa, sebaiknya duduklah di samping makam dan tidak menduduki bagian kuburannya. Hal ini sebagaimana hadis riwayat Muslim sebagai berikut:

لَا تَجْلِسُوا عَلَى الْقُبُورِ وَلَا تُصَلُّوا إِلَيْهَا

“Janganlah kalian sholat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR. Muslim).

7. Tidak Melakukan Hal yang Berlebihan

Selain itu, kamu juga dilarang melakukan hal-hal yang berlebihan. Seperti teriak-teriak, sholat, hingga melakukan hal-hal musyrik. Mencium batu nisan dan menangis penuh ratapan di kuburan juga dilarang dalam Islam.

 

Doa Ziarah Kubur Jelang Lebaran

Menjelang lebaran Idul Fitri, biasanya aktivitas ziarah kubur ramai dilakukan masyarakat Muslim. Apabila hendak ziarah kubur sebelum merayakan hari raya Idul Fitri, sebaiknya bacalah doa ziarah kubur berikut ini:

للَّهُمَّ أَنْزِلْ فِيْ قَبْرِهِ الرَّحْمَةَ وَالضِّيَاءَ وَالنُّوْرَ، وَالبَهْجَةَ وَالرَوْحَ وَالرَيْحَانَ وَالسُّرُوْرَ، مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ البَعْثِ وَالنُّشُوْرِ، إِنَّكَ مَلِكٌ رَبٌّ غَفُوْرٌ

Artinya: “Ya Allah Ya Tuhan kami, turunkanlah di kuburnya (almarhum fulan) rahmat, sinar, cahaya, kegembiraan, kesenangan, keharuman, dan kebahagiaan sejak hari ini hingga hari kebangunan dan kebangkitan. Sungguh, Kau penguasa, tuhan yang maha pengampun.”

Doa Lainnya

Saat sedang berziarah ke makam orang tua, bacalah doa-doa untuk mereka dengan memohon supaya orang tua dikurangi siksa kuburnya dan ditempatkan di sisi-Nya. Doa anak sholeh untuk orang tuanya menjadi amalan yang tidak akan terputus meskipun sudah meninggal. Berikut bacaan doa ziarah kubur orang tua sesuai sunnah yang perlu kamu amalkan:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu wakrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bilmai was salji, wal baradi, wa naqqihi minal khathaya, kama yunaqqas saubul abyadu minad danas. Wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzabil qabri, wa adzabin nari.

Artinya: “Ya Allah! Ampunilah almarhum (jenazah), berilah dia rahmat-mu, kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air, salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”

 

Keutamaan Ziarah Kubur

Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadan
Sejumlah umat muslim berdoa di depan makam keluarga di Pemakaman Karet Bivak Jakarta, Minggu (3/3/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dikutip dari NU Online, hukum berziarah ke makam orang tua, orang-orang sholeh, para ulama, dan para wali Allah adalah suatu hal yang dibolehkan. Hal ini karena ziarah kubur adalah sebuah aktivitas yang bisa mengingatkan manusia kepada akhirat dan kematian. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam Kitab Al-Fatawa Al-Fiqhiyah Al-Kubra.

Syekh Imam Nawawi Al-Bantani dalam Kitab Nihayatuz Zain menjelaskan tentang hikmah ziarah kubur, terutama ke makam orang tua setiap hari Jumat. Menurut beliau, hikmah dari kesunahan ini adalah supaya Allah mengampuni dosa-dosa si pelaku ziarah kubur dan dicatat sebagai anak yang berbakti kepada orang tua.

Jadi hal ini bisa menjadi kesempatan bagi siapa saja yang merasa pengabdian kepada orang tuanya masih kurang selama hidup. Berbakti kepada orang tua bisa dilakukan meskipun kedua orang tua telah tiada, caranya dengan berziarah kubur dan senantiasa mendoakan mereka.

Jelang lebaran Idul Fitri, orang muslim di Indonesia memiliki kebiasaan berziarah ke makam orang tua atau anggota keluarga mereka yang sudah meninggal dunia. Ziarah kubur ini dilakukan agar kita semakin mengingat bahwa hidup ini sangatlah singkat.

Umat Muslim pantas bersyukur jika dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan. Artinya Allah masih mengizinkan kita untuk beribadah serta berkesempatan mendapatkan lailatul qadar yang ada di bulan Ramadhan. Menurut salah satu riwayat Hakim, Rasulullah menyampaikan manfaat ziarah kubur yaitu, bisa melunakkan hati dan mengingatkan manusia kepada akhirat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya