Cerita Janda Cantik Curhat ke Ustadz Hanan Attaki, Eh.. Ternyata Mantan Suami Ada di Majelis yang Sama

Curhat seorang single mom (janda) yang malah bertemu mantan suami di majelis Ustadz Hanan Attaki

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jun 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 07:30 WIB
Hanan Attaki (Istimewa)
Hanan Attaki (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Reni, seorang single mom, menemukan dirinya dalam situasi yang unik dan janggal ketika ia bertemu kembali dengan mantan suaminya, di sebuah majelis pengajian Ustadz Hanan Attaki.

Reni telah bercerai dari suaminya. Statusnya janda.

"Perkenalkan saya Reni, saya sedikit mau cerita, eh fun factnya saya single mom, kita sama-sama mau hilang untuk healing, tapi ternyata mantan suami saya juga ada di sini," ujar Reni di majelisnya Ustadz Hanan Attaki.

Mungkinkah keduanya hadir dengan tujuan yang sama, untuk menemukan kesembuhan atas luka-luka masa lalu?

"Cuma saya gak tahu dia duduknya di mana, tadi saya lihat Insta story-nya, ada sama-sama mau healing," ujarnya.

Meskipun kini hidup terpisah setelah berpisah pada bulan September tahun lalu, Reni dan mantan suaminya masih tinggal di komplek rumah yang sama, mempertahankan hubungan yang hangat dengan keluarga masing-masing.

"Kami berdua itu cukup menarik, karena kami masih tinggal di satu komplek rumah yang sama. Kami cuma beda blok doang eh sebegitunya kami, orang tua kami pun masih saling mengunjungi rumah kami berdua," tambahnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Ustadz Hanan Attaki Minta Ini

Arti Mimpi Bercerai dengan Suami Tercinta
Ilustrasi perceraian/credit: Freepik.com

Reni bercerita tentang pernikahan mereka yang berlangsung selama delapan tahun sebelum akhirnya berpisah. Meskipun mengaku ada kesalahan dari kedua belah pihak, keduanya memutuskan untuk menjalani kehidupan masing-masing.

Meskipun demikian, Reni merasa dilema dengan keputusannya untuk menjauh dari mantan suaminya karena kehadiran anak mereka.

Dalam momen tersebut yang dunggah dalam Youtube akun @Menjemput Ridha Allah Channel, Reni mengakui merindukan momen di mana mereka bisa bersama-sama memberikan perhatian kepada putra mereka.

"Saya tuh cuma pengin kapan-kapan kita bisa pergi bareng. Kalau kayak gitu masih boleh ngak sih ustadz? Sebenarnya karena saya yakin anak saya pasti merindukan kedua orang tuanya untuk pergi bareng, dibanding anak saya selalu pergi bersama saya sendiri atau bersama ayahnya sendiri," tanya Reni kepada Ustadz Hanan Attaki.

Dalam dialognya dengan Ustadz Hanan Attaki, Reni menyampaikan kerinduannya akan momen-momen keluarga yang utuh. Namun, ia juga mengakui kompleksitas dari situasi mereka saat ini.

Ustadz Hanan Attaki memberikan nasihat bijak tentang pentingnya tidak mempermainkan hak-hak anak dalam perselisihan orang tua.

Ia menekankan bahwa kedua orang tua harus tetap bertanggung jawab meskipun tidak lagi hidup bersama.

"Mbak Reni jangan zalimin atau jangan ambil hak anak gara-gara permasalahan orang tua. Karena itu akan sangat berpengaruh kepada masa depan mereka apalagi dua-duanya masih hidup enggak ada yang bisa gantiin," ujar ustadz Hanan Attaki.

Reni pun mengungkapkan kekhawatirannya tentang bagaimana mengatur hubungan dengan mantan suaminya dalam konteks keberadaan anaknya.

Ia berharap bisa menemukan jalan tengah yang baik untuk semua pihak.

Menjadi Inspirasi Banyak Orang

Ilustrasi pasangan bercerai
Co-parenting adalah metode pengasuhan anak jika orangtuanya bercerai. (Foto: Pexels/cottonbro studio)

Ustadz Hanan Attaki menyampaikan pesan penting tentang pentingnya memaafkan dan mencari kedamaian dalam situasi sulit seperti ini.

Ia mengingatkan Reni bahwa fokus haruslah pada pembelajaran dan pertumbuhan, bukan pada sakit hati dan dendam.

Seharusnya, Reni dan mantan suaminya sepakat untuk berusaha memahami dan mengambil pelajaran dari setiap pengalaman yang mereka hadapi.

Mereka berjanji untuk tetap berdoa dan berusaha mencari solusi terbaik bagi keluarga mereka.

Ustadz Hanan Attaki menyatakan harapannya bahwa Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik bagi Reni dan mantan suaminya.

Ia mendorong mereka untuk tetap fokus pada pembelajaran dan pertumbuhan pribadi. Reni pun mengambil pesan-pesan tersebut dengan hati yang terbuka.

Meskipun perjalanan mereka penuh dengan tantangan, ia percaya bahwa ada harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Kisah Reni dan mantan suaminya menjadi inspirasi bagi banyak orang yang menghadapi situasi serupa. Mereka mengajarkan tentang pentingnya memaafkan, mencari kedamaian, dan tetap fokus pada pertumbuhan pribadi dalam menghadapi cobaan hidup.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya