3 Cara Ampuh Melancarkan Rezeki dari Syaikh Nawawi al-Bantani, Amalkan Mulai Sekarang

Syaikh Nawawi al-Bantani membagikan cara ampuh untuk melancarkan rezeki

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2024, 03:30 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2024, 03:30 WIB
[Bintang] Syaikh Nawawi Al Bantani, Imam besar Masjidil Haram asal Banten, keturunan cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Hussein.
Syaikh Nawawi Al Bantani, Imam besar Masjidil Haram asal Banten, keturunan cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Hussein | Via: asepburhanudin.16mb.com

Liputan6.com, Cilacap - Masalah rezeki merupakan salah satu problematika yang menghinggapi banyak orang. Dalam persoalan ini Islam meberikan solusinya, baik berupa amalan, doa ataupun wirid sebagai pembuka pintu rezeki.

Pun demikian para ulama juga memberikan solusi atas persoalan rezeki ini, salah satunya ialah Syaikh Nawani al-Bantani.

Sebagai informasi Syaikh Nawawi al-Bantani merupakan salah seorang ulama tanah air yangberasal dari Tanara, Banten.

Beliau merupakan ulama yang sangat produktif menulis kitab. Tak kurang dari 115 kitab karyanya dalam bidang fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir yang banyak dipelajari diberbagai pesantren di Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Rezeki Perspektif Syaikh Nawawi al-Bantani

[Bintang] Syaikh Nawawi Al Bantani, Imam besar Masjidil Haram asal Banten, keturunan cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Hussein.
Syaikh Nawawi Al Bantani, Imam besar Masjidil Haram asal Banten, keturunan cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Hussein. | Via: fahmialinh.wordpress.com

Menukil NU Online, Syekh Nawawi al-Jawi dalam Qatru al-Ghais fi Syarh Masail Abi Laits mengartikan rezeki segala sesuatu yang dapat bermanfaat bagi binatang baik berupa makanan, minuman, pakaian dan sebagainya.

أَلرِّزْقُ لَايُخْتَصُّ بِالْمَأْكُوْلِ وَالْمَشْرُوْبِ بَلْ كُلُّ مَا إِنْتَفَعَ بِهِ الْحَيَوَانُ مِنْ مَأْكُوْلٍ وَمَشْرُوْبٍ وَمَلْبُوْسٍ وَغَيْرِهَا وَمِنْ أَعْظَمِ الرِّزْقِ التَّوْفَيْقُ لِلطَّاعَاتِ

“Rezeki tidak terbatas pada makanan dan minuman, akan tetapi segala sesuatu yang bermanfaat bagi hayawan (makhluk bernyawa) termasuk makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Rezeki yang paling utama adalah at-taufiq (pertolongan Allah) kepada ketaatan.”

Secara umum Syekh Nawawi membagi rezeki menjadi dua bagian yaitu rezeki lahir dan rezeki batin.

والرزق قسمان ظاهر وهو الأقوات والأطعمة وذلك للأبدان وباطن وهي المعارف والمكاشفات وذلك للقلوب والاسرار

“Rezeki terdiri dari dua macam, pertama, rezeki lahir yaitu berupa kekuatan dan makanan untuk badan. Kedua, rezeki batin, yaitu makrifat dan mukasyafat (tersingkapnya tabir) hati dan rahasia-rahasia” (Syekh Nawawi, Qatru Al-Ghais fi Syarh Masail Abi Laits, Indonesia: Darul Ihya, hal. 4).

Berdasarkan penjelasan Syekh Nawawi tersebut dapat dipahami bahwa rezeki adalah segala bentuk kenikmatan yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya, baik berupa lahir maupun batin. Di antara kenikmatan lahir adalah kesehatan, fungsi panca indera dan anggota badan lainnya; makanan, minuman, pakain, tempat tinggal, dan segala hal yang dapat bermanfaat untuk manusia secara fisiologis. Lebih besar lagi rezeki yang diberikan Allah berupa kenikmatan batin, yaitu berupa petunjuk, keimanan, dan makrifat kepada Allah.


3 Amalan Pembuka Pintu Rezeki menuurut Syaikh Nawawi

Ilustrasi Zikir (istockphoto)
Ilustrasi Zikir (istockphoto)

Syekh Nawawi menambahkan tiga hal menjadi sebab luasnya rezeki yaitu memperbanyak shalat, shalawat, dan istighfar.

من أسباب سعة الرزق كثرة الصلاة والصلاة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم والإستغفار

“Sebagian dari sebab keluasan rezeki adalah memperbanyak shalat, shalawat, dan istighfar.”

Pernyataan ini didasarkan firman Allah

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى (١٣٢) ـ

“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberi rezeki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa” (QS Thaha [20]: 132.).

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (١٠) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (١١) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (١٢) ـ

”Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya, Dia adalah Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sugai”. (QS. Nuh[71]: 10-12).

Keluasan rezeki dapat berupa kenikmatan lahir yang bersifat duniawi seperti harta, kesehataan, anak-anak shaleh, dan kecukupan hidup, maupun kenikmatan batin seperti keimanan, makrifat kepada Allah, ketenangan, dan sebagainya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya