Ustadz Adi Hidayat Ungkap Alasan Allah Uji Hambanya dengan Masalah, Ternyata Ini Hikmahnya

Masalah yang diitmpakan Allah kepada manusia itu bukan untuk membebani manusia, melainkan untuk ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2024, 12:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH)
Ustadz Adi Hidayat (Foto: Tangkapan Layar Youtube @aagymoffical)

Liputan6.com, Cilacap - Pendakwah muda yang merupakan salah seorang kader terbaik Muhammadiyah yakni Ustadz Adi Hidayat atau lebih populer dengan sapaan yang merupakan akronim namanya yaitu UAH menerangkan perihal alasan Allah SWT menguji hambanya dengan masalah.

Menurut mubaligh muda asal kota yang dijuluki ‘Tanah Jawara’ yakni Banten ini ujian berupa masalah ini merupakan suatu keniscayaan saat manusia menjalani hidup.

Ustadz yang kerap disapa dengan akronim namanya yakni UAH ini menegaskan bahwa dibalik masalah yang diberikan Allah SWT terkandung hikmah yang sangat besar.

“Setiap yang hidup itu pasti akan Aku uji dengan masalah, itu kata Allah,” tegasnya sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Short @mediakangedi, Jumat (04/09/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:


Memperbaiki Kualitas Hidup

Pesan UAH: Tampilkan Sisi Positif Debat, Tunjukkan Politik Kebangsaan Bukan Politik Kanalisasi
Tangkapan Layar Youtube Adi Hidayat Official: UAH Meeaksi Debat Cawapres Sesi ke-4, Berapa Nilainya?

UAH melanjutkan bahwa masalah yang ditimpakan kepada manusia bukan untuk membebani seorang hamba, melainkan justru untuk kebaikannya.

Adapun kebaikan yang dimaksud ialah menaikan kualitas hidupnya. Jikalau belum baik maka akan menjadi orang baik dan jikalau sudah baik maka kebaikannya akan bertambah berkah ujian ini.

“Jangan disimpan di situ, teruskan, bukan untuk membebani hamba-Ku dengan masalah,” tandasnya.

“Tapi untuk menaikkan kualitas hidupnya sehingga menjadi lebih baik,” pungkasnya.


Memaknai Ujian dalam Hidup

Ilustrasi stres, sedang dihadapi berbagai masalah hidup
Ilustrasi stres, sedang dihadapi berbagai masalah hidup. (Photo created by @wavebreakmedia_micro on www.freepik.com)

Menukil laman jabar.kemenag.go.id, hidup di dunia ini sarana ujian. Kian berkualitas iman seseorang semakin berat ujian yang menimpanya. Bagaikan pohon, kian tinggi pohon semakin kencang angin menerjang. Nabi dan Rasul Allah selalu diuji. Itulah kehidupan tak luput dari ujian. Pada akhir Tahun Pelajaran dan Akhir Akademik, semua peserta didik dan mahasiswa harus menempuh ujian.

Dengan ujian itulah mereka naik kelas dan bisa melanjutkan semester berikutnya bahkan syarat meraih gelar sarjana. Puncak ujian manusia pasti akan mengalami kematian. Cepat atau lambat hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui. Itulah taqdir yang harus dialami manusia.

Saat kita diuji, berarti Allah SWT sayang kepada hambaNya. Dengan sifat Rahman dan RahimNya, Allah SWT menyajikan ujian. Jauh sebelumnya telah ditetapkan sejak zaman azali. Sifat Rahman diperuntukkan bagi semua manusia dan makhluk secara totalitas. Sedangkan sifat Rahim spesial bagi orang beriman ganjarannya surga. Mengapa surga? Karena ujian yang

menimpa orang beriman itu sangat membahagiakan. Laksana anak sekolah yang menghadapi ujian akhir, hasil dari ujian pada saat lulus berarti dia naik kelas. Kelas yang lebih tinggi tentunya. Kelas yang berkelas yaitu maqomam mahmuda. Saat itulah mereka diselimuti puncak kebahagiaan.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya