Menurut Gus Baha Hidup Kita Adalah Kenikmatan yang Sangat Dirindukan Orang yang Telah Mati, Kenapa?

Menurut Gus Baha, manusia sering kali melupakan betapa berharganya hidup karena terlalu fokus pada masalah yang dihadapi. Padahal, setiap embusan napas adalah kesempatan yang tidak akan pernah kembali

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 28 Des 2024, 08:30 WIB
Gus Baha tiktok
KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Hidup adalah anugerah yang sering kali dianggap biasa oleh banyak orang. Namun, di balik segala kesulitan yang mungkin dialami, hidup tetap menjadi nikmat yang paling dirindukan oleh mereka yang telah meninggal.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang dikenal sebagai Gus Baha, mengungkapkan pandangan mendalam mengenai hal ini dalam salah satu ceramahnya. Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA di Rembang, Jawa Tengah, Gus Baha kerap menyampaikan pesan-pesan kehidupan yang menggugah.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @takmiralmukmin, Gus Baha menjelaskan bahwa kenikmatan terbesar bagi orang yang telah meninggal adalah kesempatan untuk kembali hidup. Hal ini menunjukkan betapa berharganya kehidupan yang masih dimiliki manusia.

“Kalau kita merasa tidak punya nikmat, datanglah ke kuburan dan katakan, ‘Kenikmatan kembali ke dunia adalah sesuatu yang dirindukan semua orang yang sudah mati, mulai zaman Nabi Adam sampai hari kiamat,’” ujar Gus Baha.

Ia mengutip pendapat Imam Ghazali yang menyatakan bahwa kehidupan adalah nikmat yang tidak tertandingi. Bahkan, orang-orang seperti Firaun dan Namrud, yang semasa hidupnya memiliki kekuasaan besar, tetap menginginkan kesempatan untuk hidup kembali demi memperbaiki kesalahan mereka.

Gus Baha juga menegaskan, keinginan tersebut tidak hanya dimiliki oleh orang-orang yang dianggap zalim, tetapi juga oleh orang-orang saleh. Kehidupan memberikan peluang untuk bertobat, sesuatu yang tidak lagi mungkin dilakukan setelah kematian.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Manusia Sering Lupa Betapa Berharganya Hidup

Ilustrasi meninggal dunia, makam, kuburan, berziarah
Ilustrasi meninggal dunia, makam. (Image by Freepik)

Menurut Gus Baha, manusia sering kali melupakan betapa berharganya hidup karena terlalu fokus pada masalah yang dihadapi. Padahal, setiap embusan napas adalah kesempatan yang tidak akan pernah kembali.

Ia menambahkan, salah satu barokah terbesar dari hidup adalah kemampuan untuk bertobat atau setidaknya memiliki niat untuk melakukannya. “Kalau tidak bisa tobat, minimal ingin tobat. Itu sudah menjadi barokah hidup,” jelas Gus Baha.

Pesan ini memberikan pengingat kepada semua orang untuk menghargai setiap momen kehidupan. Tidak peduli seberapa besar masalah yang dihadapi, kehidupan tetap menjadi anugerah yang harus disyukuri.

Dalam ceramahnya, Gus Baha juga mengingatkan pentingnya menggunakan waktu yang dimiliki untuk hal-hal yang bermanfaat. Hidup tidak hanya tentang bertahan, tetapi juga tentang memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.

Ia mengajak umat Islam untuk selalu melihat hidup dari sudut pandang yang positif. Kesulitan yang dihadapi seharusnya tidak menjadi alasan untuk menyerah, melainkan motivasi untuk terus berusaha dan memperbaiki diri.

“Apapun masalah hidup Anda, ini adalah nikmat yang luar biasa. Tidak ada kenikmatan yang lebih besar daripada hidup,” lanjut Gus Baha.

 

 

Hidup Harus Dimanfaatkan Sebaik-baiknya

Aktivitas Muslim Kashmir di Bulan Suci Ramadan
mengisi hdup dengan ibadah. (AP/Mukhtar Khan)

Pernyataan ini menunjukkan bahwa hidup adalah modal utama yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dengan hidup, seseorang memiliki peluang untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik.

Gus Baha juga menegaskan bahwa hidup bukan hanya tentang mengejar kenikmatan duniawi. Lebih dari itu, hidup adalah kesempatan untuk mempersiapkan bekal bagi kehidupan setelah mati.

Melalui ceramahnya, Gus Baha memberikan perspektif yang menyegarkan tentang bagaimana seharusnya manusia memandang hidup. Ia menekankan pentingnya mensyukuri hidup dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang bernilai.

Kehidupan yang dimiliki saat ini adalah sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang telah meninggal. Karena itu, setiap orang seharusnya menghargai kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk terus hidup.

Dengan kehidupan, manusia memiliki peluang untuk bertobat, memperbaiki diri, dan meningkatkan amal kebajikan. Semua itu adalah hal-hal yang sangat dirindukan oleh mereka yang telah meninggal.

Ceramah Gus Baha ini menjadi pengingat bahwa hidup adalah anugerah yang tidak boleh disia-siakan. Meskipun penuh dengan tantangan, hidup tetap memberikan peluang untuk menjadi lebih baik.

Pesan ini mengajarkan umat Islam untuk selalu bersyukur atas kehidupan yang dimiliki. Dengan begitu, hidup tidak hanya menjadi nikmat, tetapi juga menjadi jalan untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya