Gus Baha Beberkan Cara Super Ampuh Lawan Gangguan Setan, Dijamin Efektif

Dalam salah satu ceramahnya, Gus Baha menjelaskan pentingnya menjaga kebahagiaan dan ketenangan hati sebagai senjata utama melawan setan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 30 Des 2024, 16:30 WIB
Gus Baha (SS: YT Short @Sudarnopranoto)
Gus Baha (SS: YT Short @Sudarnopranoto)

Liputan6.com, Jakarta - Perlawanan terhadap setan sering menjadi topik menarik dalam kajian keislaman. KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal dengan Gus Baha, mengungkapkan cara yang sederhana namun ampuh untuk menghadapi gangguan setan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam salah satu ceramahnya, Gus Baha menjelaskan pentingnya menjaga kebahagiaan dan ketenangan hati sebagai senjata utama melawan setan. Ceramah ini dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @suudbulak2713.

Menurut Gus Baha, salah satu kelemahan setan adalah melihat orang mukmin yang bahagia. “Setan itu paling senang kalau melihat orang mukmin susah,” jelasnya. Ketika seorang mukmin larut dalam kesedihan, setan memanfaatkan momen tersebut untuk membuat manusia gugat terhadap qada dan qadar Allah.

Setan memiliki target agar manusia merasa resah dan tidak puas dengan kehidupan mereka. “Kalau resah, pertama yang digugat itu orang tua. Kenapa jadi anaknya orang miskin, kenapa tidak jadi anak orang kaya?” lanjut Gus Baha, menggambarkan pola pikir yang sering muncul akibat bisikan setan.

Gugatan semacam itu, kata Gus Baha, adalah langkah awal menuju kehancuran iman. Manusia mulai membandingkan diri dengan orang lain dan merasa bahwa kehidupan mereka tidak adil. Dari sana, muncul perasaan iri dan ketidakpuasan yang semakin membuka peluang bagi setan untuk menguasai hati.

Namun, Gus Baha memberikan solusi yang sederhana. “Kalau kamu sudah senang, wajah pesek, hidung wuelek, rambut keriting, ya seneng aja, ra karuan senenge. Kalau sudah begitu, kamu tidak akan menggugat siapa-siapa,”

 

Simak Video Pilihan Ini:

Cara Ulama Lawan Setan

Arti Mimpi Melihat Hantu yang Menandakan Peringatan
Ilustrasi setan. Credit: pexels.com/Monstera

Pesan Gus Baha ini menekankan pentingnya rasa syukur dan menerima diri apa adanya. Dengan menjaga hati tetap bahagia, manusia dapat mematahkan strategi setan yang ingin menjadikan kesedihan sebagai pintu masuk ke dalam jiwa.

Dalam ceramahnya, Gus Baha juga mengingatkan bahwa kebahagiaan tidak selalu bergantung pada kondisi fisik atau materi. Kebahagiaan sejati berasal dari sikap menerima ketentuan Allah dengan lapang dada.

Gus Baha mencontohkan para ulama terdahulu yang melawan setan dengan penuh keceriaan. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh bisikan setan yang mencoba membuat mereka gugat terhadap takdir. Sebaliknya, mereka justru menunjukkan sikap optimis dan percaya diri.

“Makanya, dulu ulama-ulama itu kalau ngelawan setan, pakai farah, pakai senang,” ujar Gus Baha. Dengan menunjukkan kebahagiaan, manusia tidak memberi ruang bagi setan untuk masuk dan mengganggu.

Selain itu, Gus Baha mengingatkan bahwa rasa syukur adalah perisai terbaik dalam menghadapi ujian hidup. Ketika seseorang mampu bersyukur, sekecil apa pun nikmat yang diberikan Allah, setan akan kesulitan menjalankan tipu dayanya.

Gus Baha juga menegaskan bahwa hidup ini penuh dengan ujian yang dirancang untuk menguatkan iman. Karena itu, menghadapi ujian dengan senyuman adalah cara terbaik untuk menunjukkan keimanan yang kokoh.

Cara Efektif Melawan Setan

Hantu - Vania
Ilustrasi setan /https://unsplash.com/Kevin Escate

“Jangan sampai kamu resah hanya karena merasa kurang. Itu yang diinginkan setan,” katanya. Dengan menjaga hati tetap tenang, manusia dapat melawan godaan setan tanpa harus merasa terbebani.

Ceramah ini menjadi pengingat bagi banyak orang tentang pentingnya sikap positif dalam menghadapi kehidupan. Kebahagiaan dan rasa syukur tidak hanya membuat hidup lebih ringan, tetapi juga menjadi senjata ampuh untuk melawan segala bentuk gangguan setan.

Pesan Gus Baha ini relevan dengan kondisi saat ini, di mana banyak orang sering merasa tidak puas dengan hidup mereka karena terpengaruh oleh lingkungan atau media sosial. Dengan mengingat nasihat Gus Baha, manusia diajak untuk kembali ke dasar-dasar keimanan, yaitu syukur dan qana’ah.

Melawan setan bukan berarti harus melakukan ritual yang rumit atau melelahkan. Cukup dengan menjaga kebahagiaan, manusia sudah menunjukkan kekuatan yang mampu mengalahkan setan.

Kisah ini menunjukkan bahwa dalam kesederhanaannya, nasihat dari Gus Baha memiliki makna yang mendalam. Sikap bahagia dan syukur adalah kunci untuk menjaga diri dari godaan setan yang senantiasa mencari celah untuk menyesatkan manusia.

Bagi siapa pun yang merasa hidupnya penuh tantangan, nasihat Gus Baha ini dapat menjadi panduan untuk tetap kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh bisikan setan. Dengan kebahagiaan, manusia tidak hanya melawan setan, tetapi juga meraih kehidupan yang lebih bermakna.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya